Brigadir J Tewas
Kamaruddin Simanjuntak Curigai Komnas HAM & Komnas Perempuan, Ada Transaksi Gelap dengan Jenderal?
Kamaruddin Simanjuntak menaruh curiga terhadap Komnas HAM dan Komnas Perempuan usai isu pelecehan seksual kembali diangkat.
Berbeda dengan lembaga lain, LPSK hingga saat ini sama sekali tak pernah bicara terkait pelecehan tersebut.
Bahkan, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi, justru membeberkan sejumlah kejanggalan dari peristiwa tersebut.
Menurut Kamaruddin, LPSK tak ikut mengangkat isu tersebut karena telah berani menolak amplop yang diberikan oleh Ferdy Sambo.
"Terbukti LPSK tidak mau ngomong lagi karena mereka menolak amplop-amplop itu kan. Petugas lapangan LPSK menolak dua bungkus amplop. Akhirnya LPSK tidak mau ngomong soal pelecehan," terang Kamaruddin.
"Tetapi yang lain kan tidak ada cerita menolak, karena tidak menolak berarti diduga menerima."
LPSK Tolak Amplop Ferdy Sambo
Pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku hendak diberi amplop seusai bertemu Irjen Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu menerangkan bahwa amplop cokelat tersebut diberikan pada dua stafnya.
Namun, amplop tersebut langsung ditolak dan dikembalikan pada sang pemberi.
Peristiwa ini pun sempat dilaporkan pada Menko Polhukam Mahfud MD.
Adapun kejadian pemberian amplop ini terjadi pada Rabu (13/7/2022), di kantor Propam.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Permintaan Sang Jenderal Pada Bripka RR, Ferdy Sambo: Tolong Back Up Saya

Kala itu, dua staf LPSK selesai menemui atasan mendiang Brigadir J dan masih menunggu kedatangan Bharada E.
"Pertemuan di kantor Propam pada 13 Juli 2022. Setelah pertemuan dengan Irjen Ferdy Sambo dan jeda menunggu kedatangan Bharada E," kata Edwin pada Tribunnews.com, Jumat (12/8/2022)
Seorang petugas LPSK pergi ke masjid untuk beribadah, sementara lainnya berada di ruang tunggu Kantor Propam.
Tak lama kemudian, seorang staf berseragam yang diduga utusan Ferdy Sambo memberikan sebuah map.