Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Kesaksian Bripka RR, Ungkap Kejadian 7 Juli, Sebut Yosua Masuk ke Kamar Putri

Simak kesaksian Bripka RR salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J berikut ini terkait kejadian tanggal 7 Juli di Magelang.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Kompas.com/ Handout
Akhirnya Terungkap Kesaksian Bripka RR, Ungkap Kejadian 7 Juli, Sebut Yosua Masuk ke Kamar Putri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J seakan menyimpan misteri.

Kejadian yang terjadi di Magelang disebut-sebut menjadi pemicu Brigadir J dihabisi.

Lantas kejadian apa yang terjadi di Magelang?

Baca juga: Baru Terungkap Isi Percakapan Ferdy Sambo dan Putri saat Rekonstruksi, Picu Rencana Bunuh Brigadir J

Kejadian di rumah Ferdy Sambo di Magelang diduga menjadi pemicu Brigadir J dibunuh.
Kejadian di rumah Ferdy Sambo di Magelang di Cempaka Residence, Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diduga menjadi pemicu Brigadir J dibunuh.

Terbaru, Pengacara Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, Erman Umar menguak kesaksian kliennya.

Erman Umar menjelaskan dalam kesaksian kliennya menyebutkan bahwa Brigadir J sempat bersitegang dengan Kuat Maruf, sopir keluarga Ferdy Sambo dan sekarang merupakan salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J.

Kemarahan Brigadir J kepada Kuat Maruf itu kata Erman, menurut Bripka RR terjadi pada 7 Juli 2022 di Magelang. Sebelumnya Brigadir J dan Kuat Maruf sempat bersitegang di sana.

Saat ketegangan terjadi antara Brigadir J dan Kuat Maruf , menurut Bripka RR, Putri Candrawathi berbaring di dalam kamar dan sempat menanyakan keberadaan Brigadir J kepadanya.

Hal itu diungkapkan Erman Umar dalam tayangan di Kompas TV dalam acara Kompas Petang, terkait kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo, Rabu (7/9/2022).

"Jadi waktu itu Bripka RR dan Bharada E mengantar makanan ke anak Ferdy Sambo yang sekolah di Taruna Nusantara. Saat mengantarkan PC menelepon Bharada E dan meminta Bripka RR segera kembali ke rumah di Magelang," kata Erman.

Saat mereka sampai ke rumah, menurut Erman, mereka tidak melihat ada siapapun di lantai 1 rumah. "Di lantai 1 gak ada orang," katanya.

Ternyata kata Erman, semua yang ada di rumah itu yakni Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Susi (ART keluarga Ferdy Sambo), dan Brigadir J ada di lantai dua rumah.

"Bripka RR naik ke atas bertemu Kuat, dan RR langsung melongok ke kamar PC. Karena RR kan dipanggil PC, tadi lewat telepon Bharada E," katanya.

Saat itu kata Erman, menurut Bripka RR, Putri Candrawathi berbaring di dalam kamar.

"Bripka RR kemudian tanya kepada Ibu PC. 'Ada apa Bu?'. Tapi Ibu tidak langsung menjawab, namun malahan bertanya, 'Joshua dimana', begitu," kata Erman.

Menurut Erman saat ini Putri Candrawathi berbaring dengan satu bantal.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Polri Sebut Lie Detector Ferdy Sambo Dkk Canggih, Dari Amerika, Akurasi 93 Persen

Bripka RR mengungkap kejadian yang terjadi tanggal 7 Juli 2022 di rumah Ferdy Sambo di Magelang.
Bripka RR mengungkap kejadian yang terjadi tanggal 7 Juli 2022 di rumah Ferdy Sambo di Magelang. (Kolase Tribun Manado/Istimewa/TRIBUNJOGJA.COM/ Nanda Sagita Ginting)

"Karena Bripka RR hanya melongok lewat pintu dan tidak melihat jelas PC menangis atau tidak, yang jelas seperti sakit," kata Erman.

"Tapi pasti terbawalah oleh omongan Susi dan Kuat, bahwa PC menangis," katanya.

Karenanya kata Erman, saat itu Bripka RR tidak bertanya ke PC.

"RR kemudian melihat Yosua mau masuk lagi ke kamar ibu, tapi dihalangi oleh Kuat. Itu dilihat oleh RR. Jadi Kuat menghalangi itu, gak tahu penafsiran dari Kuat kenapa," kata Erman.

"Karena Kuat dan Josua sudah bertengkar, sehingga RR menjaga," kata Erman.

Akhirnya kata Erman, Brigadir J mengalah dan turun ke lantai 1.

Erman mengatakan Bripka RR kemudian menanyakan ke Kuat Maruf kenapa bersitegang dengan Brigadir J.

"Kuat menjawab, 'Nah itu tadi. Karena Josua naik ke tangga, kemudian lari, saya bingung'. Begitu jawaban Kuat ke Bripka RR," kata Erman.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok Polwan yang Terseret Kasus Brigadir J, 4 Perwira Polisi Dipecat

Putri Candrawathi dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J tampak berkomunikasi dengan Kuat Ma'ruf. Komnas HAM rekomendasikan Polri telusuri dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, jika perlu gunakan lie detector.
Putri Candrawathi dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J tampak berkomunikasi dengan Kuat Ma'ruf. Komnas HAM rekomendasikan Polri telusuri dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, jika perlu gunakan lie detector. (Tangkap layar akun Youtube Kompas TV)

Kemudian menurut Erman, Bripka RR juga menanyakan ke Brigadir J, apa penyebab bersitegang dengan Kuat Maruf.

"Bripaka RR tanya ke Josua, ada apa dan kenapa bersitegang dengan Kuat. Josua menjawab agak marah, 'Iya bang, saya gak ngerti itu kenapa Om Kuat, marah-marah ke saya'. begitu jawaban Josua," kata Erman.

Kemudian kata Erman, Bripka RR memberitahu Brigadir J, bahwa dirinya dicari dan dipanggil oleh Putri Candrawathi.

"Karena tadi kan Ibu tanya Josua dimana, maka Bripka RR berinisiatif memanggil Brigadir J. 'Kamu tadi ditanyain, Ibu' begitu kata Bripka RR ke Josua," kata Erman.

Kemudian Bripka RR dan Brigadir ke lantai atas.

"Josua masuk ke kamar dan duduk di bawah, sementara Ibu PC tetap berbaring di kasur. RR tidak ikut masuk ke kamar," katanya.

Bripka RR, kata Erman menunggu di pintu dan agak berjarak. "Sehingga Bripka RR tidak mendengar pembicaraan Brigadir J dengan Putri Candrawathi," katanya.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Bibi Brigadir J Curiga Balita Putri adalah Anak Angkat, Ternyata Karena. .

Terlihat Putri Candrawathi dan pemeran pengganti Brigadir J beradegan dalam rekonstruksi kejadian di Magelang sebelum Brigadir J tewas.
Terlihat Putri Candrawathi dan pemeran pengganti Brigadir J beradegan dalam rekonstruksi kejadian di Magelang sebelum Brigadir J tewas. (Polri TV/Tangkap Layar)

Tak lama kata dia kemudian Brigadir J keluar kamar, dan bersama Bripka RR kembali turun ke lantai 1.

"Pada saat mereka turun, Bripka RR ikuti Josua, karena khawatir supaya jangan ada pertengkaran lagi dengan Kuat Maruf. Bripka RR antar sampai ke bawah. Dia sempat tanya Josua juga, ada apa lagi. Yang kedua ini jawaban Josua melunak, 'Udah bang, gak ada apa-apa bang'. Ini berbeda dengan pertama sebelum Josua bertemu Ibu," katanya.

Dari keterangan Bripka RR, kata Erman, kliennya sama sekali tidak melihat adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Seperti diketahui dalam kasus ini polisi sudah menetapkan lima tersangka. Yakni Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati, dua ajudannya Bripka RR dan Bharada E serta Kuat Maruf, sopir sekaligus ART keluarga Ferdy Sambo.

Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa, junto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang permufakatan jahat. Dengan ancaman hukuman, pidana mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.(bum)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

https://wartakota.tribunnews.com/2022/09/07/bripka-rr-sebut-brigadir-j-sempat-marah-dituduh-kuat-maruf-berbuat-tak-pantas-ke-putri-candrawathi?page=all

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved