Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Terungkap Hal yang Ingin Diketahui Timsus Polri, Pakai Alat Uji Kebohongan Periksa Istri Ferdy Sambo

Alasan penggunaan tambahan alat, karena beberapa tersangka memberi keterangan selalu berubah-ubah atau berbeda.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
Alasan penggunaan tambahan alat, karena beberapa tersangka memberi keterangan selalu berubah-ubah atau berbeda. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tim khusus atau Timsus Polri terus bekerja. Proses hukum bagi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J berproses.

Pemeriksaan telah beberapa kali dilakukan terhadap para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Terbaru, pemeriksaan terhadap sejumlah tersangka dilakukan dengan tambahan alat.

Alasan penggunaan tambahan alat, karena beberapa tersangka memberi keterangan selalu berubah-ubah atau berbeda.

Alat yang digunakan Timsus Polri adalah lie detector atau alat untuk uji kebohongan.

Baca juga: Sulit Dipahami, Putri Candrawathi Disebut Masih Cari Brigadir J usai Dilecehkan, LPSK: Kasus Unik

Pemeriksaan Lie Detector Putri Candrawathi soal Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J.
Pemeriksaan Lie Detector Putri Candrawathi soal Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J. (Tribun Jambi)

Alat tersebut digunakan untuk memeriksa atau mengambil keterangan dari tersangka Putri Candrawathi.

Terungkap sudah apa yang ingin diketahui timsus Polri terhadap keterangan Putri Candrawathi.

Uji kebohongan terhadap Putri Candrawathi dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022).

"Keterangan Putri ke suaminya, dia mengaku dilecehkan atau diapakan itu kan berubah-ubah.

Jadi yang ingin diketahui itu apa yang disampaikan Putri kepada suaminya, sehingga suaminya kalap dan tak terkendali," kata Penasihat Ahli Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi dalam Live Program 'Sapa Indonesia Malam' Kompas TV, Selasa (6/9/2022).

Menurut Aryanto, hal tersebut adalah unsur yang penting untuk mengetahui niat atau motif Ferdy Sambo melakukan pembunuhan.

Uji kebohongan menggunakan lie detector dinilai berguna untuk mengetahui kebenaran pelecehan yang diterima Putri.

Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya Putri Chandrawathi (kiri) dan Brigadir J (kanan).
Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya Putri Chandrawathi (kiri) dan Brigadir J (kanan). (Kolase Tribunnews)

Sebab, menurut Aryanto, hingga kini motif pembunuhan Brigadir J masih jadi tanda tanya sehingga memunculkan banyak teori yang membuat publik bingung.

"Karena ini unsur yang penting sekali untuk mengetahui niat daripada Ferdy Sambo itu. Jadi yang ditelusuri adalah keterangan dari Putri, kira-kira apa yang sebetulnya terjadi. Apakah dia laporan kalau dia dilecehkan, lalu dilecehkan apanya, oleh siapa."

"Kira-kira itu aja yang digali. Karena ini yang menjadi tanda tanya (motif pembunuhan Brigadir J) dan disana sini banyak sekali terjadi teori-teori viral-viral yang tidak benar, sehingga membuat publik bingung," terangnya.

7 Jam jalani uji kebohongan

Tim khusus (Timsus) Polri melakukan pemeriksaan dengan lie detector atau melakukan uji kebohongan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan asisten rumah tangganya Susi, dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Selasa (6/9/2022).

Tes uji kebohongan dengan menggunakan alat lie detector terhadap Putri Candrawathi dan Susi ini dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Tes dilakukan untuk melihat tingkat kejujuran tersangka dan saksi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan tes uji kebohongan terhadap Putri Candrawathi dan Susi dilakukan sejak pukul 10.00 di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Pemeriksaan lie detector PC dan ART S, dimulai pukul 10.00 pagi tadi," kata Dedi Prasetyo.

Dalam tayangan Kompas TV, Putri Candrawathi dan Susi selesai diperiksa sekira pukul 17.00.

Mereka selesai diperiksa dan meninggalkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan mobil Innova hitam B 1284 IR.

Ini artinya Putri Candrawathi menjalani tes uji kebohongan selama sekitar 7 jam.

Sementara itu Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan sebelumnya tiga tersangka lain juga sudah diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan.

Yakni Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf (sopir dan asisten rumah tangga Sambo).

Sedangkan untuk Ferdy Sambo kata Andi Rian akan diperiksa dengan lie detector pada Kamis (8/9/2022) mendatang.

Andi mengatakan pemeriksaan dengan alat pendeteksi kebohongan dilakukan untuk menguji tingkat kejujuran tersangka.

“Untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan,” tutur dia.

Apa Itu Lie Detector?

Lie detector atau alat deteksi kebohongan menggunakan mesin poligraf. Lie detector adalah perangkat yang berfungsi mengumpulkan analisis respons fisiologis manusia melalui sensor yang terhubung ke individu yang diperiksa.

Poligraf digunakan untuk memeriksa kecenderungan seseorang berbohong atau jujur ketika menjawab pertanyaan. Poligraf akan mendeteksi perubahan fisiologis dalam tubuh.

Mengutip American Psychological Association, poligraf bekerja mendeteksi reaksi perubahan seseorang saat diajukan berbagai pertanyaan. Biasanya menggunakan instrumen perekam fisiologis yang menilai tiga indikator gairah otonom, yaitu detak jantung atau tekanan darah, pernapasan, dan konduktivitas kulit.

Sistem pencatatan komputer, laju dan kedalaman pernapasan diukur menggunakan pneumograf, alat yang dililitkan di bagian dada. Aktivitas sistem pembuluh darah dan jantung dinilai dengan manset tekanan darah. Konduktivitas kulit diukur melalui elektroda yang dipasang di ujung jari subjek.

Tes poligraf juga mencakup pemeriksaan tipikal, ketika subjek dijelaskan mengenai teknik tes dan tinjauannya. Dilakukan pula wawancara sebelum tes yang dirancang memastikan subjek memahami pertanyaan.

Sejauh mana keakuratan lie detector

Merujuk Psychology Today, American Polygraph Association memperkirakan keakuratan poligraf sebesar 87 persen.

Artinya, dalam 87 dari 100 kasus, poligraf secara akurat menentukan seseorang berbohong atau jujur.

Pada 2003, National Academy of Sciences menyimpulkan poligraf tidak akurat daripada yang diklaim pemeriksa poligraf.

Hal ini menjadi alasan poligraf tidak lagi digunakan sebagai alat bukti dalam persidangan pidana di Amerika, karena hasilnya tidak bisa dipercaya sepenuhnya.(Kompas.TV/Wartakotalive.com)

Telah tayang di: Tribunnews.com

https://m.tribunnews.com/seleb/2022/09/06/pakai-lie-detector-polisi-cecar-putri-candrawathi-soal-ucapannya-yang-buat-ferdy-sambo-kalap?page=all

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved