Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Sulit Dipahami, Putri Candrawathi Disebut Masih Cari Brigadir J usai Dilecehkan, LPSK: Kasus Unik

LPSK sebut ada kejanggalan terkait pengakuan dugaan pelecehan Putri Candrawathi.

Editor: Glendi Manengal
Tangkap layar akun Youtube Kompas TV
Putri Candrawathi dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J tampak berkomunikasi dengan Kuat Ma'ruf. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - LPSK sebut ada kejanggalan terkait pengakuan dugaan pelecehan Putri Candrawathi.

Diketahui kejanggalan tersebut terlihat pada rekonstruksi.

Dimana Putri Candrawathi masih mencari-cari Brigadir J padahal ngaku dilecehkan.

Baca juga: Nasib Dara Arafah, Brankas Dicuri Eks Pembantu yang Sempat Izin Pulang Kampung karena Ibu Meninggal

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (kiri). Brigadir J dan Putri Candrawathi foto bersama (kanan).
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (kiri). Brigadir J dan Putri Candrawathi foto bersama (kanan). (KOMPAS.com Kristianto Purnomo/ISTIMEWA)

Almarhum Brigadir Nopiansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mendapatkan fasilitas yang lebih dari para ajudan keluarga Irjen Ferdy Sambo yang lainnya.

Salah satunya adalah ia mendapatkan kamar pribadi di rumah pribadi keluarga Sambo di di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu mengatakan, padahal Ferdy memiliki tujuh ajudan lainnya, mereka tidak memiliki kamar pribadi.

"Brigadir J punya kamar sendiri di Saguling, hanya dia yang punya di Saguling, (ajudan yang lain) enggak," kata Wakil LPSK Edwin Partogi, Senin.

Edwin menuturkan, Brigadir J juga sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Hal ini terlihat dari kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memegang anggaran kebutuhan semua ajudan Sambo.

Edwin menuturkan, dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri tidak masuk akal.

Pasalnya, dalam rekonstruksi tergambar bahwa setelah peristiwa yang disebut pelecehan itu Putri masih mencari-cari dan memanggil Brigadir J.

"Ketika rekonstruksi masih tergambar bahwa PC masih bertanya kepada RR di mana Yoshua?" ujarnya.

"Jadi korban bertanya-tanya kepada tersangka lain untuk menghadap dirinya ke kamar, itu suatu hal yang unik," lanjutnya.

Padahal, korban kekerasan seksual seharusnya mengalami trauma luar biasa, sementara PC justru masih bisa bertemu dengan Brigadir J.

Selain itu, Putri juga tidak mengusir Brigadir J setelah mengalami dugaan kekerasan seksual.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved