Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Sekretaris KSBSI Sulawesi Utara: Kenaikan Harga BBM adalah Sejarah Kelam yang Perlu Digumuli

KSBI Sulawesi Utara menilai kenaikan harga BBM kali ini merupakan sejarah kelam. Kenaikan harga sangat dirasakan buruh karena tak ada kenaikan UMP.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar
Sekretaris KSBSI Sulawesi Utara, Romel Sondakh. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih menjadi perbincangan. 

Pasalnya, sejumlah dampak berantai dikhawatirkan akan terjadi menyusul kebijakan yang ditetapkan pemerintah tersebut. 

Sekretaris KSBSI Sulawesi Utara, Romel Sondakh, ikut memberikan tanggapannya. 

Menurutnya, kenaikan harga BBM adalah sejarah kelam yang perlu digumuli secara bersama-sama.

"Kenaikan BBM ini akan pasti ada kenaikan bahan pokok, dan kebutuhan lain yang akan terus melonjak naik," jelasnya.

Baginya, pemerintah kurang bijak mengambil langkah tersebut, karena saat ini masyarakat belum selesai dengan adanya pandemi COVID-19. 

Baca juga: Akhirnya Terungkap 3 Tersangka Pembunuh Brigadir J Dinyatakan Jujur saat Tes Lie Detector, Benarkah?

Baca juga: Tabungan Emas Pegadaian Raih Penghargaan IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2022

"Akibat pandemi COVID-19 ekonomi dari masyarakat akan sangat terpukul, apalagi yang ekonomi menengah ke bawah," jelasnya. 

Khusus untuk kalangan buruh, kenaikan harga BBM sangat terasa melihat dua tahun terakhir tidak ada kenaikan UMP di Sulut. 

"Bagi kami sangat menyayangkan, ketika pemerintah mengambil kebijakan yang tidak populis, karena ekonomi rakyat kecil terseok-seok dan masyarakat dibujuk dengan bantalan subsidi, BLT ini diberikan seakan-akan masyarakat kecil telah disogok," jelasnya. 

Caption:  Sekretaris KSBSI Romel Sondakh (Tribun Manado/Rhendi Umar)
Sekretaris KSBSI Sulawesi Utara, Romel Sondakh.

Dia pun berharap pemerintah memikirkan bagaimana kehidupan masyarkaat kecil, menengah, atau kaum buruh supaya kebutuhan hidup bisa terpenuhi. 

Baca juga: Harga BBM Naik, Begini Tanggapan Ketua DPRD Sitaro Sulawesi Utara Djon Janis

Baca juga: Apa Itu Alat Pendeteksi Kebohongan Lie Detector dan Cara Kerjanya, Efektif Bongkar Kasus Brigadir J?

"Kejadian ini jelas akan berdampak buruk bagi masyaraka buruh yang ada di Indonesia khususnya di Sulut, sikap kami KSBSI Sulut adalah menolak kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah," jelasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved