Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Eks Jenderal Ini Bongkar Hasil Lie Detector Tak Berguna, Hasil Bisa Dimanipulasi

Irjen Purn Aryanto Sutadi, mengatakan dalam kasus Jessica Kumala Wongso, merupakan bukti lie detector tidak efektif dan bisa bisa dimanipulatif hasil.

Editor: Tesalonika Geatri
Kolase Tribunnews.com/Istimewa
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi serta Brigadir J. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polri memeriksa Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan asisten rumah tangganya, yakni Susi.

Keduanya, diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau ‘lie detector’.

Pemeriksaan Putri Candrawati beserta asisten rumah tangganya dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik Polri yang berada di sentul bogor, Selasa (6/9) pagi.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui tingkat kejujuran Putri Candrawathi.

Sementara itu, pemeriksaan Ferdy Sambo rencananya akan dilakukan di Puslabfor pada Rabu (7/9/2022).

"(Pemeriksaan FS) rencananya seperti itu (Rabu esok)," imbuhnya.

Putri Candrawathi diperiksa dengan Lie Detector.
Putri Candrawathi diperiksa dengan Lie Detector. (Kolase Tribun Manado/Istimewa)

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian menjelaskan, pemeriksaan menggunakan lie detector untuk menguji kejujuran para tersangka yang terlibat dalam kasus Brigadir J.

"Hanya untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan," ungkapnya, Selasa, dilansir Tribunnews.com.

Sementara itu Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Purn Aryanto Sutadi, mengatakan dalam kasus Jessica Kumala Wongso, merupakan bukti lie detector tidak efektif dan bisa dimanipulatif hasilnya.

Sekedar informasi, dalam lie detector Jessica Kumala Wongso dinyatakan jujur.

Namun akhirnya ia tetap dijadikan terdakwa dalam kasus pembunuhan Mirna.

Menurut Aryanto Sutadi orang yang memiliki karakter mahir atau pandai berbohong akan dengan mudah mengelabui lie detector.

"Itu contoh kalau lie detector itu tidak berguna untuk yang sudah terbiasa bohong," ucap Irjen Purn Aryanto Sutadi dikutip TribunJakarta dari YouTube Kompas TV.

"Karena dia tenang, mau digebukin juga tenang-tenang aja," imbuhnya.

Aryanto Sutadi menjelaskan karena hasil lie detector dapat dimanipulasi, maka tak akan dipakai dalam persidangan.

Bharada E Jujur

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri mengumumkan hasil uji polygraph atau lie detector terhadap Richard Eliezer alias Bharada E.

Hasil ini disampaikan Andi Rian di Puslabfor, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Sekedar informasi bukan hanya Bharada E, tersangka pembunuhan Brigadir J yang lain juga turut diperiksa, yakni Ferdy Sambo, Bripka RR, Kuat Maruf, dan Putri Candrawathi.

Ferdy Sambo, peran pengganti Brigadir J, dan Bharada E saat rekonstruksi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Ferdy Sambo, peran pengganti Brigadir J, dan Bharada E saat rekonstruksi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). (TRIBUNNEWS.com Jeprima/Tangkap layar KompasTV)

Berdasarkan lie detector Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf, jujur atau No Deception Indicated.

Sementara untuk Putri Candrawathi belum diketahui hasilnya, dan Ferdy Sambo akan diperiksa, pada Rabu (6/9/2022).

“Hasil uji polygraph terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya No Deception Indicated alias jujur,” kata Andi Rian.

Jenderal bintang satu ini mengatakan tes polygraph dilakukan untuk memperkaya alat bukti petunjuk.

Apa Itu Lie Detector?

Lie detector atau alat deteksi kebohongan menggunakan mesin poligraf.

Lie detector adalah perangkat yang berfungsi mengumpulkan analisis respons fisiologis manusia melalui sensor yang terhubung ke individu yang diperiksa.

Poligraf digunakan untuk memeriksa kecenderungan seseorang berbohong atau jujur ketika menjawab pertanyaan.

Poligraf akan mendeteksi perubahan fisiologis dalam tubuh.

Mengutip American Psychological Association, poligraf bekerja mendeteksi reaksi perubahan seseorang saat diajukan berbagai pertanyaan.

Biasanya menggunakan instrumen perekam fisiologis yang menilai tiga indikator gairah otonom,

yaitu detak jantung atau tekanan darah, pernapasan, dan konduktivitas kulit.

Sistem pencatatan komputer, laju dan kedalaman pernapasan diukur menggunakan pneumograf, alat yang dililitkan di bagian dada.

Aktivitas sistem pembuluh darah dan jantung dinilai dengan manset tekanan darah.

Konduktivitas kulit diukur melalui elektroda yang dipasang di ujung jari subjek.

Tes poligraf juga mencakup pemeriksaan tipikal, ketika subjek dijelaskan mengenai teknik tes dan tinjauannya.

Dilakukan pula wawancara sebelum tes yang dirancang memastikan subjek memahami pertanyaan.

Artikel ini telah tayang di: TribunJakarta.com

Baca juga: Akhirnya Terungkap Kabareskrim Bongkar Hubungan Perselingkuhan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf

Baca juga: Akhirnya Terungkap Istri Ferdy Sambo Diduga Inginkan Brigadir J Tapi Ditolak, Malu hingga Menangis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved