Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Polri Bantah Pengakuan ART soal Ruang Rahasia di Rumah Ferdy Sambo: Ah Enggaklah
Akhirnya terungkap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo angkat bicara terkait video wanita yang diduga ART keluarga Ferdy Sambo bernama Susi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo angkat bicara terkait video wanita yang diduga ART keluarga Ferdy Sambo bernama Susi.
Irjen Dedi Prasetyo membantah dan menyebut bahwa video tersebut tidak benar atau hoaks.
"Ah enggaklah. Hoakslah itu, kan itu sudah disampaikan oleh dokter forensik," ucap Irjen Dedi Prasetyo.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Makna Tangisan Putri di Depan Kamar Mandi, Bibi Menduga karena Ditolak Brigadir J
Baca juga: Akhirnya Terungkap Kabareskrim Jawab Kembali Isu Pelecehan: Yang Tahu Allah, Putri dan Brigadir J
Baca juga: Akhirnya Terungkap Kesaksian Susi ART Ferdy Sambo, Dengar PC Diduga Sedang Menangis Merintih
Foto: Video animasi rekonstruksi kasus Brigadir J memperlihatkan adegan Ferdy Sambo sempat marah pada korban sebelum eksekusi dilakukan. (Tangkap layar Polri TV)
Media sosial dihebohkan dengan munculnya video wanita yang diduga asisten rumah tangga (ART) keluarga Ferdy Sambo bernama Susi, yang mengungkap skandal mengejutkan.
Berikut jawaban dari pihak Polri.
Dalam video tersebut muncul narasi bahwa Brigadir J sempat disiksa di dalam ruang rahasia di rumah Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo atau Jenderal Polri bintang dua ini angkat bicara menegaskan, video tersebut tidak benar dan hoaks.
Dedi menyebutkan, tim kedokteran forensik telah mengungkapkan hasil otopsi, yang menyatakan tidak ada penyiksaan terhadap Brigadir J.
Ia juga membantah ada pintu atau ruang rahasia di rumah Sambo.
"Ah enggaklah. Hoakslah itu, kan itu sudah disampaikan oleh dokter forensik.
Enggak ada (pintu rahasia)," kata Dedi saat ditanya soal video tersebut, Selasa (6/9/2022).
Dilihat dalam video yang viral tersebut, ada sosok wanita yang diberikan narasi sebagai ART Ferdy Sambo.
Wanita itu mengungkapkan ada pintu rahasia di rumah Ferdy Sambo.
Salah satu narasi dalam video itu menuliskan “Pembantu rumah tangga Putri Sambo buka suara”.
Wanita itu juga mengatakan, di balik pintu rahasia itu adalah tempat Brigadir J disiksa.
"Di dalam pintu rahasia itu dibuka, di dalamnya ada goa banyak, laki-laki, polisi, semua yang dibunuh yang diambil organ tubuhnya semua dijadikan patung di dalam," ujar wanita itu dalam videonya.
Wanita dalam video itu juga meminta agar pintu rahasia rumah Sambo itu dibuka.
"Tolong dibuka itu pintu rahasia di belakang rumah untuk penyiksaan Yosua,
itu ada pintu rahasia kuncinya ada di lemari sebelah, yang tempat Yosua disiksa," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir J meninggal dunia di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, 8 Juli 2022.
Lima tersangka telah ditetapkan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadr J, termasuk Ferdy Sambo dan Bharada E.
Tiga tersangka lainnya yaitu Bripka Ricky Rizal atau RR (ajudan Sambo), Kuat Ma’ruf (ART Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).
Para tersangka dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 juncto Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.
Lie detector
Foto: Akhirnya Bharada E dan Ferdy Sambo (Kolase Tribun Manado/ Dok. Humas Polri)
Tim khusus (timsus) Polri memeriksa tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan alat lie detector alias pendeteksi kebohongan.
Sejauh ini, sudah tiga tersangka yang diperiksa dengan alat tersebut.
Ketiganya yakni Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuwat Ma'ruf (KM).
"Iya betul. Namanya uji polygraph.
(Kemarin yang diperiksa) RR dan KM.
Bharada RE sudah duluan sebelum tersangka lainnya," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/9/2022).
Andi menyebut pemeriksaan menggunakan alat tersebut dilakukan untuk menguji kejujuran para tersangka yang terlibat dalam kasus ini.
"Hanya untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan," ucapnya.
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan pemeriksaan dengan lie detector akan dilakukan kepada seluruh tersangka.
Artinya, dua tersangka lain yakni Irjen Ferdy Sambo dan sang istri, Putri Candrawathi yang selanjutnya akan diperiksa menggunakan lie detector.
"Iya semuanya (tersangka diperiksa), Jadwalnya sampai hari Rabu," ungkapnya.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komnas Perempuan satu suara soal adanya dugaan pelecehan seksual pada Putri Candarawathi oleh Brigadir J.
Bahkan, dalam keterangan terbarunya, Komnas Perempuan menyebut bentuk pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J pada Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah, adalah rudapaksa.
Dugaan pelecehan seksual pada Putri Candrawathi ini kembali mencuat usai rekonstruksi kasus tewasnya Brigadir J selesai digelar pada Selasa (30/8/2022).
Diketahui isu pelecehan seksual terhadap istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrwathi, kembali mencuat setelah sebelumnya laporan tersebut dihentikan Polri karena tak ditemukan unsur pidana.
Komnas HAM bahkan meminta polisi untuk menindaklanjuti temuan mereka tersebut soal dugaan pelecehan seksual.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyarankan polisi mendatangkan ahli-ahli tertentu untuk mendalami kebenaran dan keterangan para saksi dan tersangka dalam kasus Brigadir J.
Bahkan jika diperlukan, menurut Ahmad Taufan Damanik, Polri bisa menggunakan lie detector atau alat tes uji kebohongan.
"Kalau perlu pakai lie detector segala macam. Justru rekomendasi kami itu (menelusuri isu pelecehan seks) ingin mencari kebenaran sesungguhnya," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com)
Tayang di Tribunnews.com