Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Pantas Pengacara Brigadir J Geram Putri Disebut Alami Pelecehan, Reaksi FS Saat Ditelpon Janggal

Pengacara Brigadir J geram Putri Candrawathi disebut alami Pelecehan oleh Brigadir J karena reaksi Ferdy Sambo saat ditelpon dianggap janggal.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ tvOneNews/ KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Pantas Pengacara Brigadir J Geram Putri Disebut Alami Pelecehan, Reaksi FS Saat Ditelpon Janggal 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi mencuat lagi.

Hal itu berdasarkan penuturan Komnas Perempuan.

Komnas Perempuan menyebutkan Putri Candrawathi mengalami kekerasan seksual berupa rudapaksa oleh Brigadir J pada sore hari saat berada di rumahnya di Magelang.

Baca juga: Kriminolog: Temuan Komnas Perempuan Terkait Pelecehan Hanya Bersifat Kesimpulan, Tak Legal Standing

Kolase Foto Putri Candrawathi (kiri) dan Brigadir J (kanan) - Komnas Perempuan sebut Putri Candrawathi alami rudapaksa saat di Magelang yang dilakukan oleh Brigadir J hal ini mendatangkan tanggapan dari pengacara keluarga Brigadir J.
Kolase Foto Putri Candrawathi (kiri) dan Brigadir J (kanan) - Komnas Perempuan sebut Putri Candrawathi alami rudapaksa saat di Magelang yang dilakukan oleh Brigadir J hal ini mendatangkan tanggapan dari pengacara keluarga Brigadir J. (Kolase Tribun Manado/tvOne News)

Akan hal ini banyak pihak kembali menyorotinya.

Salah satu pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak bahkan geram.

Martin Lukas Simanjuntak geram kliennya dituding lakukan pelecehan seksual pada Putri Candrawathi.

Saling marahnya, Martin Lukas Simanjuntak sampai menyebut Komnas Perempuan sudah menjadi aliansi strategis Putri Candrawathi untuk lolos dari jeratan hukum.

Tak hanya itu, Martin Lukans Simanjuntak juga menyoroti reaksi Ferdy Sambo saat pertama kali dikabari istrinya alami pelecehan.Martin menyebut, respon Ferdy Sambo saat tahu istrinya dilecehkan justru menjadi tanda tanya besar.

"Saya melihat Komnas Perempuan ini sudah menjadi aliansi strategis Putri Candrawathi. Kenapa?

Dari awal Komnas Perempuan mengesampingkan hak keluarga korban Brigadir J.

Soal kekerasan seksual ini awalnya sudah ketahuan rekayasa, tapi Komnas Perempuan kembali mempercayai lagi.

Ini diluar nalar manusia," kata Martin dalam tayangan di TV One, Minggu (4/9/2022) malam.

Martin juga menyikapi prolog Komisioner Komnas Perempuan saat menyampaikan hasil temuannya beberapa lalu di Komnas HAM.

Dimana disebutkan karena adanya obstruction of justice dan laporan palsu maka pelaporan korban seksual lain akan kesulitan untuk melapor.

"Salah bu, kami tidak curiga kepada pelapor lain, kami juga berempati dengan korban kekerasan seksual lain, tapi tidak untuk ibu PC.

Sebab banyak kejanggalan dan yang diluar nalar di kasus PC ini serta banyakj hal tidak jelas dan tak logis.

Tapi hanya Komnas Perempuan yang percaya," kata Martin.

Karenanya kata Martin, selain menjalani pekerjaan dengan baik kita juga harus menjalankan pekerjaan dengan hati bersih.

"Dan Komnas Perempuan ini tidak memiliki hati bersih dalam hal ini, sehingga membuat hipotesis sesat," katanya.

Martin mengatakan jika ia sebagai Ferdy Sambo dan tahu istrinya diperkosa, saat ia berada di tempat lain, maka secara normatif akan meminta ajudannya membawa pelaku atau Brigadir Yosua ke polisi setempat di Magelang.

"Itu yang pertama dilakukan, kalau saya secara normatif.

Baca juga: Putri Sambo Disebut Alami Pelecehan, Keluarga Brigadir J Duga Ceritanya Mirip Kisah Nabi Yusuf

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Sementara secara unnormatif, sebagai laki-laki saya akan naik mobil atau pesan tiket pesawat paling cepat dan berangkat menemui istri saya, untuk memastikan benar tidaknya terjadi kekerasan seksual atau perkosaan. Tapi ini kan tidak," katanya.

Menurut Martin, ini adalah kejanggalan natural yang membuktikan tidak ada indikasi pemerkosaan.

"Sulit untuk meyakinkan publik, itu terjadi, karena memang faktanya itu tidak terjadi," katanya.

Sebelumnya Komnas Perempuan menyebutkan adanya dugaan kekerasan seksual yang menimpa Putri Candrawathi oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah, berdasarkan hasil pemeriksaannya.

"Yang disampaikan kepada kami yang terjadi di Magelang adalah perkosaan," kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi dalam program acara News Update Live Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Ia menjelaskan, kekerasan seksual berbentuk perkosaan itu terjadi pada 7 Juli 2022 sore hari. Setelah diperkosa, Putri ditemukan di depan kamar mandi oleh Susi dan Kuat Maruf.

Komnas Perempuan juga menyebutkan bahwa Brigadir J disebut sempat mengancam akan menyakiti anak-anak Putri jika menceritakan peristiwa tersebut.

SementaravKetua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan, keterangan pacar Brigadir J yang menyebut adanya ancaman justru bisa memperkuat kesaksian pelecehan seksual terhadap Putri.

Saat itu, Brigadir J menangis disebut karena mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Ma'ruf.

Dalam rekonstruksi, Brigadir J diancam karena diduga melecehkan Putri Candrawathi. "(Kata Vera) 'kenapa?'.

(Dijawab Brigadir J) 'karena kalau naik ke atas, lantai 2, ibu sakit.

Makanya aku diancam mau dibunuh dia'," kata Taufan menirukan percakapan Brigadir J dan pacarnya.

Baca juga: Baru Terungkap Apa yang Dimaksud Hari Spesial Dalam Curhatan Vera Simanjuntak Kekasih Brigadir J

Kolase Foto Vera Simanjuntak (kiri) dan Brigadir J (kanan).
Kolase Foto Vera Simanjuntak (kiri) dan Brigadir J (kanan). (Tribun Jambi)

Taufan mengatakan, dalam rekonstruksi disebutkan ada adegan Brigadir J dikejar-kejar dan diancam menggunakan pisau.

"Jadi justru Vera pun akan memperkuat kesaksiannya itu," ujar Taufan.

Untuk itu, pihak Komnas HAM meminta agar polisi mendalami dugaan pelecehan seksual di Magelang secara ilmiah.

Menurut Komnas HAM, Putri melaporkan kejadian kekerasan seksual yang dialaminya kepada Ferdy Sambo. Kesaksian itu juga sudah dimasukkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.(bum)

Artikel telah tayang di Tribunnewsmaker.com

https://newsmaker.tribunnews.com/2022/09/05/sesat-pengacara-brigadir-j-curigai-reaksi-ferdy-sambo-saat-ditelp-putri-ngadu-dilecehkan-janggal?page=all

 

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved