Sulawesi Utara
Harga Barito dan Cakalang Mentah Turun Dorong Deflasi di Sulawesi Utara
Kota Manado dan Kotamobagu mencatatkan deflasi pada Bulan Agustus 2022 masing-masing sebesar -0,37 persen (mtm) dan -0,55 persen (mtm).
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Manado dan Kotamobagu mencatatkan deflasi pada Bulan Agustus 2022 masing-masing sebesar -0,37 persen (mtm) dan -0,55 persen (mtm).
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan infiasi cukup tingi di kedua kota.
Secara tahunan, infiasi Manado tercatat 3,85 persen (yoy) dan Kotamobagu 3,82 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat mengatakan, angka inflasi ini berada pada rentang sasaran inflasi nasional.
"Rentang sasaran inflasi nasional ialah 3 plus minus satu persen," ujar Arbonas kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (02/08/2022).
Ditinjau lebih detail, pendorong menurunnya IHK Manado dan Kotamobagu pada Agustus 2022 ini adalah dari komponen inflasi bahan bakanan yang bergejolak (volatile food).
Terutama seiring turunnya harga komoditas bawang merah, cabai rawit/rica, dan tomat (Barito).
Selain itu, inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price) dari koreksi komoditas Angkutan Udara.
Di sisi lain, infiasi inti mencatatkan kenaikan yang disebabkan oleh berbagai komoditas seperti kebutuhan pribadi, tarif dokter, semen, dan pendidikan Sekolah Dasar.
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau di Kota Manado memberikan andil deflasi terbesar yaitu (mtm), disusul dengan Kelompok Transportasi dengan andil deflasi (mtm).
Keduanya tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, komoditas bawang merah, cabai rawit/rica, dan tomat menjadi kontributor deflasi dengan andil masing-masing (mtm), -0,07 persen (mtm) dan -0, 04 (mtm).
Tersedianya pasokan dari berbagai sentra prodüksi bawang merah seperti Kab. Bima (NTB) yang melaksanakan panen secara bersamaan, serta stabilnya permintaan menyebabkan harga komoditas bawang merah menurun.
Di samping itu, beberapa komoditas lain yang juga menyumbangkan deflasi adalah kangkung dan ayam hidup dengan andil
(mtm).
Di sisi lain, dari sub kelompok Tembakau, komoditas rokok putih, rokok kretek filter, dan rokok kretek memberikan andil inflasi sebesar total 0,14 persen (mtm).
Sementara dari Kelompok Transportasi, komoditas angkutan udara juga mencatatkan penurunan harga karena adanya peningkatan frekuensi penerbangan dan himbauan dari pemerintah untuk menekan tingginya harga tiket pesawat.
Di Manado, komoditas angkutan udara memberikan andil deflasi sebesar (mtm).
Meşki demikian, Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menahan deflasi Manado yang lebih dalam dengan mencatatkan andil infiasi sebesar (mtm) dari komoditas popok bayi sekali pakai/diaper, sabun wajah, dan krim wajah.
Fenomena berbeda ditunjukkan oleh Kelompok Pendidikan yang secara historis selalu tercatat meningkat pada Bulan Agustus karena dimulainya tahun ajaran baru.
Sementara pada tahun 2022, Kelompok Pendidikan di Manado tidak memberikan andil inflasi atau masih tercatat stabil dari periode bulan sebelumnya.
Sama halnya dengan di Manado, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau di Kotamobagu pun menjadi kontributor utama deflasi dengan andil -0,79 persen (mtm).
Penurunan harga komoditas Barito juga mendorong terjadinya deflasi di Kotamobagu dengan total andil -0,61 persen (mtm) dari inflasi umum Kotamobagu.
Komoditas lainnya seperti ikan Cakalang/ikan sisik minyak goreng, dan beras juga mengalami deflasi dengan andil masing-masing -0,15 persen (mtm), - 0,10 persen (mtm), dan -0,05 persen (mtm).
Di sisi lain inflasi terjadi pada komoditas Cakalang diawetkan dengan andil -0,15 persen (mtm), daun bawang dengan andil 0,11 persen (mtm) dan telur ayam ras dengan andil 0,03 persen (mtm).
Peningkatan harga telur ayam ras ini juga terjadi secara nasional karena kurangnya pasokan untuk memenuhi peningkatan permintaan.
Selain itu, berdasarkan informasi dari Balai Karantina Pertanian Sulut, komoditas telur ayam ras dari Sulut cenderung mengalir ke luar daerah termasuk Ternate karena selisih harga yang lebih tinggj.
Hal tersebut berpotensi menyebabkan berkurangnya pasokan di Sulut.(ndo)
Baca juga: Psikolog Sulawesi Utara Orley Sualang: Penyebab Orang Bunuh Diri Depresi dan Kurang Dukungan Sosial
Baca juga: BI Sulawesi Utara Prediksi Inflasi September karena Pengucapan Syukur dan Potensi Kenaikan BBM