Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung

Poskesdes Girian Weru I Bitung Tertutup Pasir Sungai, Ini Fakta-faktanya

Poskesdes di Girian Bitung Sulawesi Utara nyaris tertutup pasir dari galian Daerah Aliran Sungai. Ini fakta-faktanya.

Tribun Manado/Christian Wayongkere
Kondisi Poskesdes di Girian Bitung. Sudah tidak beroperasi. Kini tertutup material pasir dari proyek pengerukan sungai atau kuala. 

TRIBUNMANADO.CO.IDPoskesdes di Girian Bitung Sulawesi Utara nyaris tertutup pasir dari galian Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Diketahui Poskesdes tersebut sudah tak beroperasi.

Poskesdes yang berada di lingkungan I RT I Kelurahan Girian Weru I Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dibangun sekitar tahun 2016 atau 2015.

Lalu karena rawan banjir dari luapan sungai, sehingga pelayanannya tidak berlangsung lama dan dipindahkan pelayanannya di Kantor Lurah Girian Weru I.

Beberapa hari terakhir ini, keberadaan pasir dari galian sungai atau kuala Girian yang menutupi bagian samping dan belakang poskesdes menjadi buah bibir warga dan aparat pemerintah setempat.

Menurut Lurah Girian Weru I, Marlin Pratasis memang poskesdes itu sudah tidak dipergunakan lagi namun itu adalah aset pemerintah dan saat ini karena galian sungai Girian terlihat sudah menutupi bagunan poskesdes itu.

Kondisi Poskesdes di Girian Bitung. Sudah tidak beroperasi. Kini tertutup material pasir dari proyek pengerukan sungai atau kuala.

“Kami mendapat laporan dan informasi, terkait bangunan poskesdes itu yang sudah tertutup material pasir dari proyek pengerukan sungai atau kuala Girian. Dan kami juga tidak mendapat informasi resmi dari pelaksana proyek, bahwa pasirnya akan di berlakukan seperti ini,” kata Marlin Pratasis di lapangan, Rabu (31/8/2022).

Sementara itu, dari keterangan yang dihumpun di lapangan material pasir bercampur batu kecil yang diangkat dari sungai Girian adalah proyek instansi vertikal yang berkantor di jalan AA Maramis Mapanget Kota Manado.

Keberadaaan pasir bercampur batuan kecil, menutup sejumlah jendela kaca yang ada di belakang dan samping Poskesdes sudah berlangsung lebih dari sepekan.

Dan menurut Tommy Manopo tim evakuasi Kampung Siaga Bencana (KSB), yang juga pendamping pelaksanaan proyek pengerukan sungai Girian, awalnya pasir yang diangkat dari sungai Girian diminta untuk di timbun sampai di bawah talut, tapi ada pihak yang meminta untuk meletakkan pasir yang di gali dari sungai Girian melebihi permintaan dari pendamping proyek.

“Memang di lokasi poskesdes dan sekitarnya, adalah wilayah rawan banjir. Sehingga kami meminta pasir dari pengerukan sungai di timbun di lokasi sini, tapi tingginya tidak sampai menutupi bangunan Poskesdes. Tapi karena ada permintaan dari seorang warga, timbun saja lebih nanti pihaknya akan menarik timbunan pasir itu ke depan,” tutur Tommy Manopo saat diwawancara Tribun Manado, Rabu (31/8/2022).

Lalu adapula permintaan menimbun pasir dari pengerukan sungai Girian, oleh warga yang lahan rumahnya sering kena banjir yaitu disamping kanan Poskesdes dan pasir sudah di letakkan di tempat yang diinginkan warga lainnya.

Kondisi Poskesdes di Girian Bitung. Sudah tidak beroperasi. Kini tertutup material pasir dari proyek pengerukan sungai atau kuala.

Kemudian, tepat disamping Poskesdes itu, ada saluran dari pemukiman warga ke daerah aliran sungai (DAS) Girian sehingga oleh Tommy bilang jangan di timbun dengan pasir tapi pada kenyataannya sudah tertimbun pasir sehingga saluran itu praktis tertutup dan air yang harusnya mengalir ke sungai malah tergenang di pemukiman warga.

Tommy ingat betul dengan upacan warga yang ada disamping kiri Poskesdes, akan memindahkan material pasir yang sudah menutupi bangunan Poskesdes.

Dia juga sudah sempat menyampaikan, agar pasir yang diangkut dari sungai jangan sampai ditimbun melebihi posisi kaca bangunan poskesdes, hanya sampai didekat tinggi pondasi atau talut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved