Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Mahfud MD Singgung Kemarahan Jokowi pada Kasus Brigadir J yang Diotaki Ferdy Sambo

Mahfud MD ungkit kemarahan Presiden Joko Widodo karena kasus Pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.

Editor: Glendi Manengal
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Saat bertemu dengan Jokowi, Presiden berpesan kasus pembunuhan Brigadir J harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan isu yang macam-macam.

"Supaya ini cepat diselesaikan jangan ada yang ditutup-tutupi, itu (kata) Presiden," ujar Mahfud.

2. Ferdy Sambo Menangis

Irjen Pol Ferdy Sambo saat memberi pengarahan di sela kunjungannya ke Polres Nganjuk, Kamis (20/1/2022). (Dok. Polri)
Mahfud MD juga menuturkan Ferdy Sambo sempat menangis-nangis saat mengaku istrinya, Putri Chandrawati dilecehkan Brigadir J.

Cerita ini diketahui Mahfud MD dari Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti yang mengaku pernah dipanggil mantan Kadiv Propam tersebut.

Bahkan, saat ditemui Poengky, Ferdy Sambo juga mengungkapkan kemarahannya akan menembak Brigadir J apabila berada di lokasi saat kejadian.

"Nangis, aduh saya ini dizalimi, dizalimi, istri saya dilecehkan. Kalau saya di situ saya tembak sendiri sampai hancur badannya (Brigadir J) gitu dia," ucap Mahfud MD meniru omongan Ferdy Sambo.

Belakangan diketahui, Bareskrim Polri menyetop laporan dugaan pelecehan seksual terhadap kasus ini lantaran tidak ditemukan adanya peristiwa pidana terkait.

3. Kelompok Ferdy Sambo Kuasai Polri

Mahfud MD juga menyebut orang-orang yang berada di sekitaran Ferdy Sambo telah menguasai tubuh Polri.

Menurutnya, kuasa dari orang-orang di sekitaran Ferdy Sambo menjadi penghambat dalam proses pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J.

"Yang jelas ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya."

"Seperti sub-Mabes (Polri) yang sangat berkuasanya," katanya.

Mahfud MD menyebut orang-orang Sambo yang berkuasa inilah yang membuat pengusutan kasus tewasnya Brigadir J menjadi lama.

"Ini yang halang-halangi sebenarnya, kelompok ini yang jumlahnya 31 orang ini. Dan sudah ditahan," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved