Pembunuhan di Manado
Korban Pembunuhan di Kleak Manado Sulawesi Utara Biasa Hidup Merantau, Ismawati: Orang Mudah Bergaul
Korban Pembunuhan di Kleak Manado Sulawesi Utara Biasa Hidup Merantau, Ismawati: Orang Mudah Bergaul.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kehidupan sehari-hari dari almarhum Rizky Mokoginta, diungkap oleh tantenya Ismawati Mamonto.
Menurutnya, korban pembunuhan di Kleak, Manado, Sulawesi Utara itu mudah bergaul karena biasa hidup merantau.
"Dia pernah pergi ke Timika, besar juga di kairagi, karena dia kuliah saat itu di Politeknik Kota Manado," jelasnya.
Lanjutnya sejak Bulan Ramadan tahun lalu, dia sempat tinggal di kotamobagu bersamanya.
Dari situ korban menyebut akan pergi ke Timika namun akan singgah di rumah pamannya di ternate.
"Jadi orang tuanya tau sudah berangkat, namun nyatanya baru dua hari di ternate, dia sudah kembali ke Manado dan tidak memberikan kabar kepada keluarganya," jelasnya.
Lanjut Ismawati, dia sempat mendengar kabar jika korban saat di manado bekerja di counter handphone.
"Saya pun berfikir kemungkinan dia hanya mo cari uang baru akan kembali ke Timika, kebetulan kakaknya disana," jelasnya.
Tiba-tiba baru dia kaget mendengar kabar bahwa korban sudah meninggal dunia.
"Ada saudara bilang, sama dengan wajah kiki ini korban, saat pun kaget, dan langsung mengecek lebih lanjut," jelasnya.
Minta Otopsi Ulang
Keluarga korban pembunuhanmeminta kepolisian untuk melaksanakan otopsi jenasah Rizky Mokoginta.
Pasalnya Ismawati masih belum yakin jika pelaku pembunuhan pada kasus ini hanya satu orang.
"Jangan-jangan dibilang tersangka hanya satu orang, padahal mungkin ada yang lain,"jelasnya kepada Tribun Manado, Rabu (31/8/2022).
Ismawati juga tidak percaya jika korban sering minum-minuman keras.