Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Semua Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J Sama, Taufan: Nama Dokter Forensik Harus Dipulihkan

Hasil autopsi pertama dan kedua Brigadir J sama. Untuk itu, Komnas HAM meminta nama-nama dokter forensik autopsi pertama harus dipulihkan.

Editor: Isvara Savitri
Dok. Komnas HAM
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. Taufan berpendapat nama-nama dokter forensik yang mengautopsi jenazah Brigadir J pertama kali harus dibersihkan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil autopsi kedua jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J telah keluar.

Hasilnya pun tak berbeda dengan hasil pertama autopsi jenazah Brigadir J.

Saat hasil pertama autopsi jenazah Brigadir J keluar, banyak masyarakat yang tidak terima.

Namun karena hasil kedua sama, nama-nama dokter forensik yang menangani autopsi pertama diminta dipulihkan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi Nasional (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik.

"Iya saya kan dari awal bilang begitu (soal autopsi) tapi ketika publik mempunyai suaranya meragukan dari hasil otopsi yang pertama, ya kita legowo, kita tunggu (hasil autopsi yang kedua)."

"Sekarang hasil autopsi kedua sama dengan hasil otopsi pertama."

"Jadi saya kira nama dokter-dokter yang forensik (yang pertama) itu juga harus kita pulihkan," kata Taufan dikutip dari tayangan Kompas Tv, Selasa (23/8/2022).

Menurut Taufan, tuduhan tentang rekayasa autopsi dokter forensik pertama itu membuat banyak pihak kecewa.

"Itu karena tuduhan itu menurut saya tidak sehat buat mereka, mereka menangis di depan saya," sambung Taufan.

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Tears in Heaven - Eric Clapton, Mengisahkan Kematian Anak Sang Penyanyi

Baca juga: Brigadir J Tewas di Tangan Jenderal Bintang 2 Polri, Samuel Hutabarat Ditanya Soal Penyesalan

Kendati demikian, pihaknya tetap meminta semua pihak untuk menunggu hasil pemeriksaan kedua.

"Tapi okelah kita hormati semua dalam rangka mencari keadilan yang sesungguhnya itu tidak apa-apa."

"Tapi saya kira tidak ada yang mengherankan buat kami, ketika hasilnya memang kematian (Brigadir J) karena tembakan," jelas Taufan.

Dokter Forensik: Tak Ada Tanda Kekerasan

Perhimpunan dokter forensik yang menangani autopsi kedua Brigadir J menyatakan hasil autopsi kedua memperlihatkan tak ada tanda-tanda kekerasan yang ada pada tubuh Brigadir J, selain luka tembak dari senjata api.

Ketua tim dokter forensik autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto memberikan keterangan pers di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022). Ade Firmansyah menyampaikan bahwa hasil autopsi ulang terhadap tubuh jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak terdapat luka penyiksaan selain luka akibat tembakan senjata api.
Ketua tim dokter forensik autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto memberikan keterangan pers di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022). Ade Firmansyah menyampaikan bahwa hasil autopsi ulang terhadap tubuh jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak terdapat luka penyiksaan selain luka akibat tembakan senjata api. (Tribunnews.com/Jeprima)

Ini menjawab dugaan dari pihak keluarga Brigadir J tentang adanya kekerasan yang dialami Brigadir Yosua.

"Saya bisa yakinkan sesuai pemeriksaan kami baik pada saat autopsi maupun pada proses pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuh korban selain luka-luka kekerasan dengan senjata api."

"Jadi semua informasi dari keluarga yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana (tubuh korban), kami pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban," kata perwakilan dokter forensik yang dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin (22/8/2022).

Dokter forensik yang menangani proses autopsi Brigadir J ini menyampaikan bahwa selama pemeriksaan, pihaknya senantiasa bersikap independen tanpa adanya tekanan ataupun pengaruh dari pihak lain.

"Saya meyakinkan kepada masyarakat, bahwa kami di sini bersifat independen dan tidak memihak dan tidak dipengaruhi apapun, tidak ada tekanan pada kami dari pihak manapun," lanjutnya.

Baca juga: Daftar Nama 24 Polisi yang Dimutasi Akibat Kasus Brigadir J, Ada Satu Personel Polda Jawa Tengah

Baca juga: Cari Keadilan, Eben Ratela Anak dari Shirley Nayoan Datangi DPRD Sulawesi Utara 

Hasil autopsi ini telah disampaikan kepada Bareskrim Polri.

Untuk selanjutnya, perhimpunan dokter forensik siap membantu apabila penyidik membutuhkan keterangan lebih lanjut.

"Kami dari perhimpunan dokter forensik telah memberikan hasil autopsi kepada Bareskrim."

Ketua Kompolnas Mahfud MD (kanan) bersama Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022). RDP tersebut membahas mengenai kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Ketua Kompolnas Mahfud MD (kanan) bersama Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022). RDP tersebut membahas mengenai kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (Kompas.com/ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

"Hasil bisa kami selesaikan sesegera mungkin untuk membantu penyidik dalam memperterang kasus ini."

Baca juga: Chord Gitar Tears In Heaven - Eric Clapton, Kunci Dimainkan dari G

Baca juga: Daftar Kasus yang Pernah Ditangani Kamaruddin Simanjuntak, Banyak Kasus Besar dan Heboh

"Kami siap membantu penyidik termasuk dalam memberikan keterangan lebih jauh pada saat di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ataupun juga memberikan pendapat lebih jauh sesuai keahlian kami dan kompetensi kamu baik di luar persidangan maupun di dalam persidangan nantinya," jelasnya.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komnas HAM Minta Nama Dokter Forensik Autopsi Pertama Dipulihkan, Merujuk Hasil Autopsi Ke-2 Yoshua.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved