Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Ternyata Otak Brigadir J Ditemukan di Perut karena Hal Ini, Begini Penjelasan Dokter Forensik

Pihak Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) menjelaskan soal posisi otak yang ditemukan di perut Brigadir J.

Editor: Ventrico Nonutu
Kolase Tribun Manado / HO
Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Pihak Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) menjelaskan soal posisi otak yang ditemukan di perut Brigadir J. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kini terungkap.

Hasil autopsi tersebut disampaikan oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

Salah satu hal yang jadi sorotan ketika autopsi ulang jenazah Brigadir J yaitu soal keberadaan otak.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi, Seorang PNS Tewas, Korban Tertabrak Bus saat Jatuh Usai Menyalip

Baca juga: Akhirnya Hasil Autopsi Terungkap, Dugaan Pihak Keluarga Brigadir J Terjawab, Ada Tanda Kekerasan?

Diketahui otak Brigadir J ditemukan di bagian perut.

Pihak Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) pun menjelaskan soal posisi otak yang ditemukan di perut Brigadir J.


Foto: Prosesi pemakaman Brigadir J.

Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan Ade Firmansyah mengatakan ditemukannya otak Brigadir J di bagian perut saat proses autopsi kedua merupakan hal wajar.

Alasannya, tindakan itu masih bagian dari proses autopsi jenazah Brigadir J pertama.

"Iya (otak ditemukan di perut). Prosesnya itu tadi. Semua tindakan autopsi pasti akan organ-organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya. Namun memang harus ada pertimbangan-pertimbangan baik itu misalnya adanya bagian-bagian tubuh yang terbuka," kata Ade di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

Ade menuturkan dokter forensik yang pertama kala melakukan autopsi jenazah Brigadir J pastinya memiliki pertimbangan tersendiri memindahkan otak Brigadir J ke bagian perut.

"Memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya misalnya kebocoran atau apa karena banyak luka-luka di tubuh korban. Sehingga yang jelas memang tidak ada organ yang hilang dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah," jelas Ade.

Selain itu, berdasarkan hasil autopsi kedua, dokter foransik menemukan lima luka tembak masuk dan empat luka tembak luar.

Dari luka tembak tersebut, dua luka tembak disebut cukup fatal.

"Ada dua luka fatal yang tentunya yaitu di daerah dada dan kepala (Brigadir J)," kata Ade Firmansyah.

Dua luka fatal itu, disebut Ade, yang membuat Brigadir J merenggang nyawa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved