Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Sosok Penyusun Skenario dan Bagi-bagi Uang di Kasus Pembunuhan Brigadir J
Prof Kiky, Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Univesitas Bhayangkara mengungkap sosok penyusun skenario bersama Ferdy Sambo.
“Dia menyusun skenario pelecehan seksual dan publik percaya itu yang menjadi masalah,”sambungnya lagi.
Oleh karena itu, kata Hermawan Sulistyo, Fahmi Alamsyah ditekan untuk mundur dari jabatan staf dan penasihat ahli kapolri.
Bukan hanya itu, Hermawan Sulistyo mengungkapkan soal polemik aliran dana tersebut juga membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjadi tertantang.
“Kapolri bilang, dibuka saja kalau saya terima duit, jumlahnya berapa, kapan? Buka-bukaan saja,”pungkasnya.
Di sisi lain, mantan Staf Ahli dan Penasehat Hukum Kapolri selama 12 tahun, Irjen Purn Aryanto Sutadi beberkan sosok Fahmi Almsyah.
Aryanto mengaku baru kenal Fahmi Alamsyah sekitar 2 tahun belakangan. Fahmi tercatat mulai aktif menjadi penasihat ahli Kapolri sejak era Jenderal Purn Idham Aziz.
Kini, Fahmi telah mengundurkan diri dari Staf Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik pada 9 Agustus 2022 lalu.
Hal itu karena dirinya ikut terseret dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Peran Fahmi Alamsyah sendiri dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat dirinya diduga membantu dalam penyusunan skenario kasus yang disampaikan secara resmi dalam konferensi pers.
Perlu diketahui bahwa penasehat ahli Kapolri itu terdiri dari beberapa pakar yaitu 20 orang di antaranya 5 dari unsur kepolisian dan 15 dari eksternal termasuk Fahmi Alamsyah.
Melalui Podcast YouTube Polisi Oh Polisi, Irjen Purn Aryanto Sutadi menyampaikan bahwa jika tugas penasehat ahli Kapolri itu adalah memberikan saran kepada Kapolri yang sifatnya pada masalah-masalah yang strategis dan masa-masa aktual yang butuh tindakan cepat.
“Jadi gitu, tugasnya hanya memberikan saran gitu! secara periodik maupun secara insidental yang diperlukan oleh Pak kapolri,” ujarnya.
Aryanto Sutadi menegaskan jika perilaku yang telah dilakukan oleh Fahmi Alamsyah terkait kasus pembunuhan Brigadir J itu sudah di luar daripada tugas-tugas penasehat ahli Kapolri.
Aryanto menjelaskan jika apa yang dilakukan oleh Fahmi Alamsyah itu hanya karena latar belakang kedekatannya dengan Irjen Ferdy Sambo.
“Karena kedekatan beliau dengan pak Ferdy. Dari dialah saya tahu kronologis kejadian itu, karena dia yang ngomong ‘saya yang bikin kronologis kok’, ” kata Aryanto menjelaskan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ferdy-sambo-menembak-brigadir-j-dua-kali-pengakuan-terbaru-bharada-e.jpg)