Polisi Tembak Polisi
Susno Duadji tak Kaget Ferdy Sambo Punya 'Kerajaan' di Polri, Bharada E Ungkap Lihat FS Menembak
Ini baru menarik, mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji tak heran dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan
Hal tersebut diungkap Ahmad Taufan Damanik dalam wawancara yang tayang di YouTube Narasi Newsroom, pada 18 Agustus 2022.
Selain mengaku menjadi otak pembunuhan, Komnas HAM juga mendapatkan info jika Bharada E melihat Ferdy Sambo melakukan penembakan pada Brigadir J.
Baca juga: Pegadaian Beri Beasiswa Tabungan Emas Rp 248 Juta ke Paskibraka Nasional 2022
Baca juga: Imigrasi Bitung Gelar Upacara Peringatan Hari Dharma Karya Dhika ke -77
"Untuk saudara FS ini setidaknya ia mengakui dua hal, yang pertama ia mengakui otak pembunuhan atau penembakan Brigadir Yosua.
Kedua dia mengakui dia otak yang merancang Obstruction of justice dengan misalnya mengubah TKP, menghilangkan beberapa barang bukti seperti decoder CCTV, termasuk mengkondisikan supaya orang-orang yang menjadi saksi kunci memberikan keterangan sesuai dengan skenario yang ia buat," jelas Ahmad Taufan.
Masih dalam keterangan Ahmad Taufan, FS mengakui telah menyiapkan segalanya untuk menyempurnakan skenario seolah-olah ada baku tembakan sehingga secara langsung mengakui menembak Brigadir J.
"Dia tidak secara terbuka mengakui itu (menembak Brigadir J), tapi dia katakan dia yang perintahkan," jelas Ahmad Taufan.
Namun saat Komnas HAM memeriksa Bharada E, mendapat informasi jika dirinya melihat Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.
"Sebaliknya saat Richard (Bharada E) mengakui bahwa pak FS ini melakukan penembakan, dua penembakan ke Yosua. Kemudian setelah itu dia (FS) memanggil KM, RR, dan Richard itu untuk dia kasih arahan. Bahwa kalian harus melakukan ini dan ini," lanjut Ahmad.
Rekaman CCTV juga ternyata sudah diatur oleh Ferdy Sambo.
"Saat Ibu PC pergi, dia ada di belakang seolah-olah mau pergi ke tempat lain terus dia balik. Sebenarnya itu dia skenariokan untuk melakukan eksekusi terhadap Yosua," lanjutnya.
Komnas HAM masih kurang yakin jika penembakan dilakukan oleh Bharada E sendirian.
Pasalnya, Komnas HAM menemukan ada luka peluru yang datang dari arah berbeda.
"Artinya tidak mungkin orang yang sama berbolak-balik ke tempat lain untuk melakukan penembakan," jelas Ahmad lagi.
Ahmad juga merasa ada indikasi peluru yang berbeda.
"Sangat mungkin terjadi dilakukan lebih dari satu orang," lanjutnya.
Hingga saat ini, Ferdy Sambo belum mengatakan secara langsung jika dirinya ikut menembak Brigadir J.
Ferdy Sambo hanya terus terang akan bertanggung jawab atas kematian Brigadir J. (Tribunnews.com/Siti Nurjannah Wulandari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Susno Duadji Ungkap 4 Alasan yang Bikin Irjen Ferdy Sambo Bisa Punya 'Kerajaan' di Polri, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/08/19/susno-duadji-ungkap-4-alasan-yang-bikin-irjen-ferdy-sambo-bisa-punya-kerajaan-di-polri?page=all.