Nasional
Presiden Joko Widodo Akan Umumkan Kenaikan Harga BBM, Inflasi Indonesia Capai Level Tertinggi
Presiden Joko Widodo dikabarkan akan segera mengumumkan kenaikan harga BBM. Kini, Jokowi masih mempertimbangkan jumlah kenaikan harnya BBMnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebentar lagi, Presiden Indonesia, Joko Widodo, akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Rencananya, pengumuman tersebut akan dilaksanakan minggu depan.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Kenaikan harga tersebut sebagai usaha dari menekan pengeluaran biaya subsidi energi.
Negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu telah melipatgandakan anggaran subsidi energi 2022 menjadi Rp 502 triliun (US$ 33,82 miliar) di tengah kenaikan harga minyak dan depresiasi rupiah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan awal pekan ini bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga, setelah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan lebih banyak anggaran yang kemungkinan akan dibutuhkan jika harga bahan bakar dipertahankan tidak berubah hingga akhir tahun.
Baca juga: Dalang Kasus Bom Bali 2002 Akan Segera Bebas, Australia Kritik Penanganan Hukum Indonesia
Baca juga: Kemenkumham Sulawesi Utara Upacara Hari Dharma Karya Dhika: Beri Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat
"Mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan soal kenaikan harga (BBM)," katanya dalam kuliah umum di sebuah universitas di kota Makassar, Sulawesi Selatan, seraya menambahkan bahwa kementeriannya telah mengembangkan langkah untuk mengatasi dampak inflasi.
Inflasi Indonesia mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun sebesar 4,94 persen di bulan Juli karena kenaikan harga pangan.
Presiden telah mengatakan bahwa jika pemerintah tidak mempertahankan harga bahan bakar dan beberapa tarif listrik tidak berubah, inflasi mungkin akan melonjak lebih tinggi.

Orang Indonesia saat ini membayar Rp 7.650 per liter (sekitar 52 sen AS) untuk bensin bersubsidi, yang menurut pihak berwenang sekitar 40 persen di bawah perkiraan harga pasar, sedangkan solar bersubsidi dijual dengan harga Rp 5.150 per liter (sekitar 35 sen AS), kurang dari satu sepertiga dari harga pasar.
Baca juga: Masyarakat Adat Bantik Tolak Reklamasi Pantai Malalayang Manado, Gelar Aksi Damai
Baca juga: Baru Terungkap Isi Rekaman CCTV yang Buat Putri Candrawathi Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J
Bank Indonesia akan meninjau kebijakan moneternya pada hari Senin dan Selasa dan gubernurnya mengatakan bahwa subsidi yang besar telah memberi ruang bagi bank sentral untuk tidak terburu-buru melakukan pengetatan moneter.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Luhut: Mungkin Minggu Depan Presiden Akan Mengumumkan Soal Kenaikan Harga BBM.