Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Pengakuan Bharada E, Brigadir J Sayang Banget Sama Vera Simanjuntak

Akhirnya terungkap pengakuan Bharada E yang mengatakan bahwa Brigadir J sayang banget sama kekasihnya Vera Simanjuntak.

Kolase Tribun Manado/Handout
Akhirnya Terungkap Pengakuan Bharada E, Brigadir J Sayang Banget Sama Vera Simanjuntak 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap pengakuan Bharada E yang mengatakan bahwa Brigadir J sayang banget sama kekasihnya Vera Simanjuntak.

Bahkan, Bharada E mengungkapkan ketika Brigadir J menghubungi Vera Simanjuntak terlihat mesra sekali.

Hal tersebut diceritakan Bharada E ke Deolipa Yumara, saat masih menjadi kuasa hukum Bharada E.

Baca juga: Baru Terungkap Kalau Ferdy Sambo Sudah Temui Kapolri Usai Membunuh Brigadir J, Percakapannya Bocor

Baca juga: Akhirnya Terungkap Putri Candrawathi Sudah Diperiksa Polisi Terkait Kasus Brigadir J, Apa Hasilnya?

Baca juga: Akhirnya Terungkap Komnas HAM Temukan Tembakan Tak Biasa Tubuh Brigadir J, Ferdy Sambo Bohong Lagi?

Foto: Brigadir J dan Ferdy Sambo. (Dok Handout/via tvOne News)

Diketahui sebelumnya, Brigadir J tewas diduga ditembak oleh sesama anggota polisi Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menyebutkan bahwa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sangat sayang dengan kekasihnya Vera Simanjuntak.

Sebab hampir di setiap kesempatan Brigadir J menghubungi kekasihnya itu, dan beberapa kali obrolan keduanya didengar Bharada E yang merupakan teman sekamar Brigadir J, selama menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Bharada E, obrolan Brigadir J dengan kekasihnya sangat mesra sekali yang menunjukkan kedekatan keduanya.

Hal tersebut diceritakan Bharada E ke Deolipa Yumara, saat masih menjadi kuasa hukum Bharada E.

Deolipa mengaku menanyakan soal itu ke Bharada E untuk mengetahui adakah potensi Brigadir J seorang gay atau biseksual atau kaum LGBT.

"Bharada E kan selalu tidur sama Yosua satu kamar, saya tanya apakah mungkin seorang Yosua adalah Gay?

Jawabannya tidak, karena dia kalau sama pacarnya mesra banget, sayang banget," kata Deolipa kepada Karni Ilyas di akun YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (18/8/2022).

"Kalau Transgender atau Lesbian pasti gak mungkin.

Apakah mungkin Biseksual? Jawabannya tidak, karena setiap hari Bharada E satu kamar dengan Yosua, dan kemudian ada pacarnya selalu komunikasi, karena yang dicintai Yosua adalah wanitanya ini," tambah Deolipa.

Foto: Akhirnya Terungkap Percakapan Ferdy Sambo, Bharada E & Bripka RR Sebelum Menghabisi Brigadir J (via Tribunnewsmaker)

"Berarti Yosua bukan seorang yang biseksual tapi heteroseksual, juga Bharada E ada pacarnya. Persoalannya ada di Kuwat. Kuwat ini orang dari Brebes, yang ikut Sambo lama, sejak Kapolres," papar Deolipa.

"Namanya orang sering jalan, kan ada senengnya ada enggak.

Mungkin dia senggolan masalah emosional.

Masalah apa, tapi bukan persoalan cinta," katanya.

Deolipa menduga persoalan kerja yang dianggap salah satu pihak tak beres. "Atau Kuwat ini mungkin menaruh dendam.

Kuwat ini juga bukan orang yang bisa curang, bukan," ujar Deolipa.

Menurut Deolipa yang ternyata LGBT atau biseksual adalah Irjen Ferdy Sambo dan bukan Brigadir J atau Bharada E.

"LGBT, L nya hilang, G nya hilang, T nya hilang, tinggal B.

B itulah Ferdy Sambo.

B inikan biseksual.

Biseksual ini bisa sama wanita, lelaki juga iya.

Bisa punya selingkuhan wanita, bisa juga laki-laki," kata Deolipa kepada Karni Ilyas.

Menurut Deolipa, informasi adanya potensi LGBT dalam kasus ini sudah dirasakannya dan kemudian dipastikan oleh penyidik yang lalu memberitahunya.

"Ketika penyidik bilang ada potensi LGBT artinya intelijennya sudah jadi.

Bahwasanya pernyataan penyidik langsung saya pegang.

Awalnya saya punya kemungkinan para pelaku adalah LGBT itu semua.

Ternyata tidak semua.

Ketika penyidik bilang LGBT, hmm mampus deh dunia ini," ujarnya blak-blakan.

Sebelumnya di akun YouTube TV One di acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (17/8/2022) malam, Deolipa juga blak-blakan soal LGBT di balik kasus Sambo ini.

"James Bond itu kalau sudah kebuka, mau gak mau buka-bukaan 007," katanya.

"Kapolda Metro pelukan sama psikopat dan biseksual bikin malu.

Saya psikolog, malu lihatnya," ujar Deolipa.

Ketika ditanya apakah Deolipa memiliki bukti dan fakta bahwa Irjen Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan biseksual, Deolipa mengaku berdasarkan analisanya saja sebagai seorang psikolog.

"Analisa dong, mana bisa kita memliki fakta tentang ilmu biseksual atau LGBT.

Semua adalah analisa terhadap perilaku, karakter manusianya.

Kan saya psikolog, betul kan," papar Deolipa.

Terkait dirinya yang dituding sibuk manggung saat menjadi pengacara Bharada E sehingga diduga membuat Bharada E tidak nyaman, Deolipa Yumara mengatakan tudingan itu tidak berdasar.

Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin adalah Pengacara Bharada E yang kedua ditunjuk oleh Bareskrim Polri, usai Andreas Nahot Silitonga Pengacara terdahulu memundurkan diri tanpa memberi alasan.

Saat diperkenalkan sebagai pengacara terbaru Bharada E, Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin memberi terobosan dengan siap mengajukan kliennya sebagai Justice Collaborator dan meminta perlindungan dari LPSK.

Kepada dirinya kata Deolipa, akhirnya Eliezer terbuka hatinya dan menceritakan semua kronologi dan para tersangka yang terlibat di TKP melalui tulisan di secarik kertas yang dijadikan bahan oleh para penyidik dan Timsus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Deolipa Yumara mengklarifikasi dan menjawab beberapa tudingan yang mengarah kepada dirinya.

"Pertama mengenai tidak nyaman, bagaimana mungkin aku seorang seniman bisa membuat tidak nyaman seseorang yang tersangka, aku kan pasti ngelucu sama Bharada E, ketawa-ketiwi." ucapnya.

Bahkan kata Deolipa, dua orang Brimob yang selalu mengawal Bharada E juga nyaman bersamanya.

"Sepanjang mereka ikut sama aku, mereka juga ketawa kok," ungkapnya.

"Bagaimana mungkin seorang Bharada tidak nyaman, itu pencemaran pertama," ucapnya.

Sebelumnya Deolipa Yumara juga mengungkapkan cukup kecewa dirinya dipecat menjadi kuasa hukum Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo.

Ia lalu menyinggung adanya dugaan biseksual dalam kasus pembunuhan Brigadir J, yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Jadi saya ini termasuk anak kandung negara.

Tapi oleh negara ya dipecat gara-gara Bharada E nih, kacau juga Bharada E ini," kata Deolipa di kanal YouTube TV One, Rabu (17/8/2022).

Dalam kasus ini, Bharada E ditetapkan tersangka pembunuhan Brigadir J, bersama Irjen Ferdy Sambo, Bripka RR dan Kuwat Maaruf.

"Kacau Bharada E, mantan pacar saya ini.

Tapi ya sudah juga, pacaran ini kan karena pacaran rohani ya, pacaran cinta Tuhan.

Tapi ada pacar, pacar cowok iya, pacar cewek juga iya. Itu namanya Biseksual," kata Deolipa.

Baca juga: Kamaruddin Simanjuntak Enggan Ungkap Si Cantik, yang Bikin Ferdy Sambo Mabuk Kepayang

Saat ditanya siapa sosok yang dimaksud biseksual ini, Deolipa sempat mengelak menyebutkan secara jelas.

Namun ia mengarahkan ke sosok seseorang di tubuh Polri.

"Kan saya cuma cerita, ada pacar punya pacar cewek, tapi pacaran sama cowok juga. Karena biseksual ini bisa terjadi di Polisi juga," kata dia.

"Ngakunya suka sama cewek tapi sama cowok juga suka.

Paling ngeri itu biseksual.

Apalagi secara psikologis, ketika dia menjabat paling atas, misalnya paling atas pucuk pimpinan, akan berbahaya.

Bisa menghancurkan satu negara," kata Deolipa.

Pernyataan Deolipa ini, mengangkat kembali isu adanya cinta sejenis di balik motif pembunuhan Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo kala menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Dugaan adanya isu LGBT dibalik kasus pembunuhan Brigadir J ini juga tersirat dari pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD.

Ia mengatakan motif pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo adalah sangat sensitif.

Sebab ungkap Mahfud, selain mengerikan juga ada unsur menjijikkan dalam motif kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Hal itu dikatakan Mahfud MD saat dalam acara Close The Door di akun YouTube @Deddy Corbuzier, yang ditayangkan, Jumat (12/8/2022).

Awalnya Mahfud mejelaskan bahwa kasus tuduhan pelecehan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati oleh Brigadir J, sudah selayaknya dihentikan atau di SP-3.

Sebab kasus pembunuhan berencana Brigadir J sudah menyeret Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka bersama 3 tersangka lain yang semua adalah ajudan dan pembantunya.

"Ya, Harus di SP 3 dong, kan yang dituduh melecehkan sudah ditembak mati.

Nah, cerita cerita laporan pemeriksaan itu yang mengerikan begitu.

Mengerikan campur menjijikkan juga.

Makanya saya bilang sensitif.

Bagaimana tuduhan terhadap dia, melecehkannya bagaimana, itu kan ada uraiannya.

Nah tutup di sini, jangan dijebak lagi, jangan dicecar saya, haha," kata Mahfud kepada Deddy Corbuzier.

"Wah, kalau mas Deddy tahu yang lebih dalam, gitu ya, tidak terlalu sensitif.

Ngeri lagi. Makanya saya bicara yang sudah diketahui publik saja. Saya highlight gitu," kata Mahfud.

Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya sempat menjelaskan maksud bahwa motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo, adalah sensitif dan beberapa spekulasi banyak beredar atau di dengar masyarakat.

Menurut Mahfud, sejauh ini ada tiga spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat terkait motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.

Yakni pelecehan seksual, perselingkuhan segi empat dan perkosaan, yang mengakibatkan Brigadir J dihabisi Ferdy Sambo.

Oleh karena itu, kata Mahfud penjelasan soal motif pembunuhan itu hanya berhak disampaikan langsung oleh tim penyidik dari kepolisian.

"Kalau motif biar dikonstruksikan hukumnya oleh Polri. Jangan tanya ke saya.

Karena apa, karena menurut saya, sensitif. Apa sensitifnya, menyangkut orang dewasa," kata Mahfud dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (10/8/2022) malam.

"Pertama katanya pelecehan.

Pelecehan itu apa sih, apakah membuka baju atau apa.

Kan itu untuk orang dewasa. Kedua, katanya perselingkuhan empat segi.

Loh siapa yang bercinta dengan siapa.

Lalu, yang ketiga, yang terakhir yang mungkin karena perkosa, usaha perkosa lalu ditembak. Itu kan sensisitf" katanya.

"Jadi yang buka itu jangan saya, polisi saja. Karena ITU uraiannya panjang.

Nanti polisi yang membuka ke publik lalu dibuka di pengadilan, oleh jaksa. Kalau tanya ke saya nanti malah salah," katanya.

Mahfud mengakui banyak bocoran soal kemungkinan motif pembunuhan ini.

"Tapi biar dikonstruksi dulu oleh polisi," katanya.

(WartaKotalive.com/Budi)

Tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved