Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Mahfud MD Ungkap Drama Ferdy Sambo Menangis, Hingga Keinginan Tembak Hancur Badan Brigadir J

Mahfud MD menceritakan mengenai drama Ferdy Sambo yang menangis dan pengakuannya ingin menembak hancur Brigadir J.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Handout/ Tribunnews
Mahfud MD Ungkap Drama Ferdy Sambo Menangis, Hingga Keinginan Tembak Hancur Badan Brigadir J 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J yang menyeret mantan kadiv propam Irjen Ferdy Sambo terus diselidiki pihak berwajib.

Sudah sebulan lebih lamanya kasus ini bergulir.

Publik kini mempertanyakan apa motif dibalik Ferdy Sambo menghabisi nyawa ajudannya, Brigadir Yosua.

Baca juga: Kamaruddin Ungkap Tabungan Brigadir J Diduga Dikuras, PPATK Bekukan Rekening Sejumlah Pihak?

Ferdy Sambo menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Yosua, ajudannya.
Ferdy Sambo menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Yosua, ajudannya. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kasus ini memang terus mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Salah satunya Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Mahfud MD mengaku sempat memanggil Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto, terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Mahfud MD mengaku memanggil Benny Mamoto untuk menanyakan perihal isu-isu yang menyebut jika Kompolnas dan Komnas HAM dipengaruhi terkait kasus tewasnya Brigadir J.

"Isunya di luar saya bilang Kompolnas dan Komnas HAM itu sudah dipengaruhi lah, sudah diskenario bahkan kalau saya tunjukkan di medsos sudah dibayar. Apakah bapak pernah berhubungan dengan Sambo atau orangnya," kata Mahfud MD dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (18/8/2022).

Menurut Mahfud MD, pertanyaan tersebut pun dijawab Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti.

Poengky, kata dia, mengaku jika pernah dipanggil mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Mahfud MD menuturkan Ferdy Sambo sempat nangis-nangis mengaku istrinya, Putri Chandrawati dilecehkan Brigadir J.

"Yang jawab Poengky, Poengky ini anggota Perempuan, anggota Kompolnas. Saya pak yang dipanggil, mana, yah itu dia manggil cuma nangis aja," ujar Mahfud MD.

Bahkan, saat ditemui Poengky, Ferdy Sambo juga mengungkapkan kemarahannya bakal menembak hancur Brigadir J apabila berada di lokasi saat kejadian.

"Nangis, aduh saya ini dizalimi, dizalimi, istri saya dilecehkan. Kalau saya di situ saya tembak sendiri sampai hancur badannya (Brigadir J) gitu dia," ucap Mahfud MD meniru omongan Ferdy Sambo.

Lebih lanjut, Mahfud MD pun mengaku sempat berdiskusi dengan seorang Anggota DPR RI.

Setelahnya, ia kembali memanggil Kompolnas guna mengganti skenario kasus tersebut.

"Begitu saya bicara dengan orang (Anggota DPR) ini, saya panggil lagi Kompolnas. Saya bilang Pak ini kita harus ganti basic skenarionya harus diganti. Ini bukan tembak menembak tapi pembunuhan saya bilang," ungkapnya.

Karena itu, Mahfud MD menegaskan setelah itu pihaknya mengganti skenario dan mengikuti alurnya pihak keluarga Brigadir J.

"Oleh sebab itu mulai sekarang kita ikuti saja alurnya yang ini di para pengacara itu menurut saya itu lebih logis. Karena dia punya bukti-bukti lain dan rentetan peristiwa yang dikemukakan oleh mereka masuk akal," ucapnya.

Diketahui Brigadir J menjadi korban pembunuhan yang diotaki eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Dalam kasus tersebut polisi telah menetapkan empat tersangka yakni eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf (KM), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR.

Baca juga: Baru Terungkap Uang Rp 200 Juta di Rekening Brigadir J Diduga Dana Mafia: Ditampung untuk Transaksi

Empat tersangka pembunuhan Brigadir J di antaranya mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf (KM), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Brigadir Ricky Rizal alias Brigadir RR.
Empat tersangka pembunuhan Brigadir J di antaranya mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf (KM), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Brigadir Ricky Rizal alias Brigadir RR. (Tribun Manado)

Para tersangka dijerat pasal 340 subsider pasal 338 juncto pasal 55 dan pasal 56 tentang pembunuhan berencana.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyampaikan bahwa tersangka Bharada E adalah pelaku penembakan terhadap Brigadir J.

Sementara itu, tersangka Brigadir Ricky dan KM diduga turut membantu saat kejadian.

"Bharada RE telah melakukan penembakan terhadap korban. Tersangka RR turut membantu dan menyaksikan penembakan korban, KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Agus menuturkan bahwa tersangka Ferdy Sambo diduga merupakan pihak yang meminta Bharada E menembak Brigadir J.

Dia juga yang membuat skenario seolah-olah kasus itu merupakan kasus tembak menembak.

"Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga," katanya.

Baca juga: Baru Terungkap Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan di Subang, Hari ini Genap 1 Tahun Tuti Amel Dibunuh

Baca juga: Sosok Fahmi Alamsyah, Eks Penasihat Ahli Kapolri yang Bantu Ferdy Sambo Bohongi Kapolri dan Publik

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/08/18/cerita-mahfud-md-ketika-ferdy-sambo-menangis-hingga-ingin-tembak-hancur-brigadir-j?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved