Kisah Pilu Sukartilah TKW di Taiwan, Dianggap Lakukan Pekerjaan Menjijikkan, Ini yang Dikerjakan
Profesi Sukartilah di Taiwan adalah menjaga seorang laki-laki yang mengalami cacat fisik akibat kecelakaan, serta merangkap sebagai PRT.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mencari nafkah di negeri orang bukanlah hal yang mudah dilakukan, lantaran harus rela melakukan apa saja.
Hal tersebut dialami oleh Sukartilah TKW yang bekerja di Taiwan.
Ia menjaga majikannya yang mengalami kelumpuhan.
Baca juga: Sosok Sukartilah TKW Indonesia di Taiwan, Tiap Hari Bersih Rumah Dan Mandikan Majikan, Jarang Libur
Simak video terkait :
Sukartilah, TKI perempuan atau TKW yang bekerja di Taiwan ini membagikan kisah pilunya terkait profesinya bekerja di negeri orang.
Melalui kanal YouTube pribadinya dengan judul 'APA PEKERJAAN KU SEBAGAI TKW SANGAT MENJIJIKKAN DI MATA KALIAN// Curhatan TKW TAIWAN, yang tayang pada 3 April 2022, TKI perempuan ini bercerita.
"Saya ingin menjawab, ada seseorang yang komen," ujar Sukarilah.
"Mungkin dia tu orangnya berkecukupan ya, jadi komennya itu seolah-olah tu saya sebagai TKW, yang saya jalani itu tu 'kotor' menurut dia," kata Sukartilah.
Baca juga: Kisah Aristyaa Diian TKW di Taiwan, Rawat Kakek 102 Tahun, Senang Beri Makan Kerupuk Ikan
TKI Taiwan, Sukartilah berkerja mengurus majikan yang memiliki keterbatasan fisik akibat kecelakaan (YouTube Titi tilah channel)
"Seolah-olah dia tu melihat pekerjaan saya tu jijik, soalnya dia bilangnya 'masa laki-laki masih mau sama perempuan kayak gini, perempuan ini sudah meluk-meluk lelaki lain selain suaminya'," sambung Sukartilah bercerita.
Profesi Sukartilah di Taiwan adalah menjaga seorang laki-laki yang mengalami cacat fisik akibat kecelakaan, serta merangkap sebagai PRT.
Di sana, TKI perempuan ini tinggal berdua dengan majikannya tersebut di sebuah apartemen.
Tentu pekerjaan utama Sukartilah adalah mengurus sang majikan, mulai dari memandikan, memakaikan baju, menyuapi makan, hingga membersihkan kotoran.
Baca juga: Sosok Fatima TKW Indonesia di Arab Saudi, Dianggap Anak Oleh Majikan Hingga Makan Sepiring Berdua
Curhat TKI Taiwan, sedih pekerjaannya dianggap menjijikkan (YouTube Titi tilah channel)
Menjadi seorang TKI bukanlah suatu keputusan yang mudah bagi Sukartilah.
Ia rela berpisah dari kedua anaknya dan memilih tinggal di Taiwan dengan pekerjaan yang berat demi mencari nafkah untuk keluarga.
Namun ternyata, pekerjaannya tersebut malah dianggap 'rendah' oleh salah satu warganet yang menyaksikan video yang dibagikan oleh Sukartilah.
"Kalau saya orangnya berkecukupan, mungkin saya nggak sampai di sini ya," ujar Sukartilah.
"Nggak jadi TKW, nggak bakalan jadi babu, nggak bakalan ngajudan, kayak gitu," sambungnya.
Membaca komentar dari salah satu warganet tersebut, Sukartilah mengaku dirinya sangat sedih dan terpuruk.
Namun ia sadar, keputusannya menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia bukanlah pekerjaan yang haram.
Ia bekerja dengan tenaga yang ia miliki untuk mendapatkan penghasilan.
"Selagi pekerjaan saya halal, saya tidak maling, tidak nyolong, saya dapat gaji dari kerja keras saya dari siang sampai malam," ujar Sukartilah.
"Kerjaan saya juga menurut saya tu berat banget, tapi gimana lagi ya," sambung Sukartilah.
Ego yang ia miliki, ia kesampingkan hanya demi sang buah hati.
"Pekerjaan seberat apapun terasa ringan kalau membuat anak saya tu seneng. Sebenernya saya tu pengen nangis kalau cerita kayak gini," jelas Sukartilah.
Dalam videonya, TKI perempuan ini nampak menundukan kepala dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sebenernya saya nggak mau, jadi TKW kayak gini nggak mau. Tapi keadaan yang menurut saya tu harus dan pengen membahagiakan anak-anak saya, saya terpaksa harus kayak gini," terang Sukartilah.
"Jadi kalau ada yang menghina pekerjaan saya tu mungkin nggak halal, terus terang saya sakit hati," ungkap TKI perempuan ini.
Sukartilah memang aktif di kanal YouTube, ia membagikan kesehariannya dalam mengurus sang majikan.
Majikan Sukartilah benar-benar dalam kondisi lumpuh total, bahkan untuk menopang tubuhnya sendiri ketika duduk tidak bisa.
Oleh karenanya, Sukartilah mau tidak mau harus merangkul, memeluk, dan mengangkat majikannya untuk berpindah tempat dan posisi.
"Beda orang kan beda prinsip ya. Ya gapap, saya terima dibilang kerjaan saya hina, kotor tu gapapa, terima kasih atas komen-komen kalian," kata Sukartilah.
Tak hanya mendapatkan nyinyiran pedas, TKI perempuan ini juga banyak mendapatkan dukungan positif dari warganet.
Pada kesempatan tersebut, Sukartilah tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warganet yang telah mendukung dan memahami profesinya sebagai TKI.
"Jadi ya begitu ya temen-temen curhatan saya, terima kasih ya yang selalu support saya," tutup Sukartilah.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co