Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Paskibraka Sulawesi Utara Tumpahkan Kegembiraan Usai Sukses Kibarkan Merah Putih

30 Putra Putri terbaik bersama Personel TNI/Polri terpilih harus menunaikan tugas mengibarkan bendera merah putih di ujung tiang pada Prosesi Upacara.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
Istimewa/Pemprov Sulut
Paskibraka Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sebulan penuh para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Sulawesi Utara tekun berlatih. Tiba saatnya mereka menunaikan tugas mengibarkan bendera merah putih saat pelaksanaan Upacara Bendera memperingati Hari Kemerdekaan RI, Rabu (17/8/2022).

Lapangan Kantor Gubernur Sulawesi Utara di Jalan 17Agustus, Kota Manado bak medan perang bagi 30 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

30 Putra - Putri terbaik bersama Personel TNI/Polri terpilih harus menunaikan tugas mengibarkan bendera merah putih di ujung tiang pada Prosesi Upacara Bendara peringatan Hari Kemerdekaan RI.

Mereka terbagi atas Pasukan 17, Pasukan 8 dan Pasukan 45. Sesuai tanggal Hari Kemerdekaan RI.

Suasana di Lapangan Kantor Gubernur begitu hening, saat dimulainya prosesi pengibaran bendara. Padahal ada ribuan orang berkumpul di Kantor Gubernur.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey selaku inspektur upacara serta para pejabat atas Provinsi hadir dalam upacara.

Keheningan pecah oleh bunyi derap langkah kaki beriringan dan seirama. Para Paskibraka melangkah dengan pasti menuju Lapangan Kantor Gubernur tempat berlangsung upacara.

Sebelum menuju tiang bendara, para Paskibraka bergerak menuju arah Inspektur Upacara. Mereka mengawal Sang Pembawa Baki untuk mengambil bendera Pusaka.

Mereka bergerak dalam formasi barisan nan rapi, tegap seirama melangkah membawa bendera merah putih ke tempat pengibaran.

Tiba saatnya tugas dua putra Paskibraka terpilih di tiang bendera. Mereka yakni si pembentang bendera, dan pengerek bendera.

Tahap ini merupakan penentuan sukses tidaknya pengibaran bendera. Sang Pembentang harus membentangkan bendera dengan benar. Risikonya besar, jika bendera terbalik maka prosesi dinilai gagal.

Sepersekian detik Sang Pembentang langsung melangkah membentangkan merah putih. Hasilnya sukses, merah putih membentang dengan gagahnya.

Prosesi kemudian dilanjutkan Sang Pengerek, ia harus menarik tali membawa Sang Merah Putih ke ujung tertinggi.

Jalan bendera ke tiang tertinggi pun harus seirama dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Lagu Indonesia Raya berakhir, maka Sang Merah Putih harus berkibar di ujung tiang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved