Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Pantas Benny Mamoto Disebut Bela Sambo, Ternyata Karena ini, Sekarang Malu & Minta Maaf

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto disebut membela Sambo di awal kasus, ternyata karena hal ini.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Istimewa
Pantas Benny Mamoto Disebut Bela Sambo, Ternyata Karena ini, Sekarang Malu & Minta Maaf 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada awal kasus tewasnya Brigadir Yosua mencuat, Benny Mamoto sebagai ketua harian komisi kepolisian nasional (Kompolnas) membuat pernyataan.

Saat berbagai pihak menilai kasus tewasnya Brigadir Yosua ada begitu banyak kejanggalan, Benny Mamoto menyatakan tidak ada kejanggalan dalam kasus ini.

Benny Mamoto ketua Harian Kompolnas disebut membela Ferdy Sambo.
Benny Mamoto ketua Harian Kompolnas disebut membela Ferdy Sambo. (Tribunnews.com)

Baca juga: Akhirnya Terungkap 4 Narasi Rancangan Sambo, Ada CCTV Rusak Disambar Petir Hingga Pelecehan

Sekarang pernyataannya yang menyebutkan tidak ada kejanggalan terhadap kasus ini terbantahkan.

Bharada E telah berani membuka fakta dan menyeret nama Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka, publik kini menyoroti kembali pernyataan ketua harian Kompolnas, Benny Mamoto di awal kasus.

Benny Mamoto Mengaku Tertipu

Terbaru, dalam acara talkshow Rosi di Kompas TV, Benny Mamoto mengaku ditipu oleh Ferdy Sambo atas skenario yang dia buat.

Diawal mula kasus kematian Brigadir J, Ferdy Sambo menangis-nangis di hadapan Benny Mamoto.

Benny Mamoto kini menyesal dan minta maaf.

Menurut Benny Mamoto, dirinya juga adalah korban skenario dan tertipu tangisan Ferdy Sambo yang menceritakan soal kondisi Putri Candrawathi.

Menurut Benny Mamoto, pernyataannya yang mengatakan, "Tidak ada kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J," diperolehnya dari sumber resmi, yakni Polres Jakarta Selatan.

Ia mengaku percaya dengan ucapan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto saat dimintai klarifikasi kasus Brigadir J.

Hal itu lantaran Kombes Budhi Herdi Susianto memiliki integritas dan tidak memiliki catatan khusus dalam rekam jejaknya di kepolisian.

Namun, niat Kompolnas untuk mengklarifikasi ke sumber resmi yang menangani kasus malah berujung pada kegaduhan.

Kini terkuak kalau Kompol Budhi Herdi Susianto diduga terlibat persekongkolan dengan Ferdy Sambo untuk tutupi kasus Brigadir J.

Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto sebut Brigadir J tewas karena terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto sebut Brigadir J tewas karena terlibat baku tembak dengan Bharada E. (Warta Kota)

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sandiwara Sambo Menangis di Depan Kompolnas, Mainkan Jebakan Psikologi

Alhasil, Kompol Budhi Herdi Susianto dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Jakarta Selatan.

Tak sedikit publik yang menyayangkan sikap Benny Mamoto yang disebut terkesan membela Irjen Ferdy Sambo di awal kasus.

Benny Mamoto kini mengaku malu dan marah lantaran dibully karena pernyataannya di awal kasus viral di media sosial.

Dituding Menyebarkan hoaks dan Didesak Mundur Dari Jabatannya

Benny Mamoto bahkan dituding menyebarkan hoaks atas kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Karenanya, ia didesak sejumlah pihak untuk mundur dari Kompolnas atau dipecat dari Kompolnas.

Pernyataan tersebut menjadi sorotan publik dan menilai Kompolnas membela Irjen Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua

Seiring perkembangan penyidikan menguak kasus tersebut.

Membuat pernyataan Benny berbalik menyerang dirinya.

Ketua Kompolnas itu ramai-ramai dihujat warganet.

Menanggapi hal itu, Ketua Kompolnas mengaku malu menerima bullyan dari media sosial.

Terkait wawancaranya di Kompas TV tentang hasil klarifikasi, kata Benny, kemudian dipotong ujungnya saja dan diviralkan dengan tambahan komentar.

"Malu karena apa, dibully abis, sementara bullyannya itu hanya sepotong dialog dari Kompas TV, sepotong dialog kemudian ditambah narasi kemudian diviralkan," ungkap Benny Mamoto di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (11/8/2022).

Benny Mamoto mengaku marah terhadap tindakan pembuat konten yang seolah menambahkan tanggapannya terkait mengklarifiksi isu yang beredar kematian Brigadir J.

"Sebagai manusia tentunya kita malu dan saya marah sekali kepada yang membuat skenario ini, karena saya jadi korban," pungkasnya.

Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto memahami keluhan masyarakat terhadap Kompolnas. Benny juga memahami kemarahan publik yang menanti kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Menurutnya kemarahan publik tidak hanya menyasar kepada dirinya, tetapi juga kepada Polri yang sangat lamban dalam mengungkap kasus kematian Brigadir J.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com TribunManado.co.id 

https://sumsel.tribunnews.com/2022/08/12/marah-benny-mamoto-akui-malu-pernyataanya-disebut-bela-irjen-ferdy-sambo-saya-jadi-korban?page=all

https://manado.tribunnews.com/2022/08/13/akhirnya-terungkap-bennymamoto-menyesal-dan-minta-maaf-tertipu-dengan-skenario-ferdy-sambo?page=all

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved