Brigadir J Tewas
Baru Terungkap Dugaan Pelecehan ke Putri Disebut Ferdy Sambo di Magelang, Ini Respon Ayah Brigadir J
pernyataan Ferdy Sambo soal lokasi dugaan terjadinya pelecehan ke istrinya direspon keluarga brigadir J
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui sebelumnya tersangka pembunuhan Brigadir J telah diperiksa.
Dalam pemeriksaan tersebut Ferdy Sambo menyebut dugaan lokasi pelecehan yang dialami Istrinya.
Pernyataan Ferdy Sambo itu membuat pihak keluarga Brigadir J merasa bingung
Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Jumat 12 Agustus 2022, Baru Saja Guncang Laut, Info BMKG Lokasi dan Magnitudo
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Jumat 12 Agustus 2022, Ada yang Ceria karena Kedatangan Tamu di Rumah
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 20.30 WIB, Pemotor Pria Tewas, Nyalip dari Kiri Jatuh lalu Terlindas Truk
Foto : Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat (Kiri) dan Brigadir J (Kanan). Keluarga kini bingung karena tempat dugaan pelecahan terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo di Magelang, bukan di Jakarta. (Kolase Tangkap Layar Kompas Tv dan Tribunnews.com)
Samuel Hutabarat bingung terhadap pernyataan Irjen Pol Ferdy Sambo terkait lokasi dugaan pelecehan yang dialami istri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Terbaru, Ferdy Sambo mengatakan merencakan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua di Magelang.
Itu disebabkan Ferdy Sambo mendapat laporan dari istrinya Putri Candrawathi bahwa ia telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang dilakukan oleh almarhum Brigadir J di Magelang.
"Kami merasa bingung, karena pertama kali diangkat kasus ini kejadiannya (pelecehan) di rumah dinas di Duren tiga, sekarang udah pindah lagi di Magelang," ucapnya, Kamis (11/8/2022).
Sebagai orang tua dirinya merasa bingung karena pernyataannya berubah-ubah, lokasinya berpindah pindah dan skenarionya berepisode-episode.
"Jadi mohon kiranya apa yang sebenarnya terjadi itu yang kami usulkan ke tim penyidik Polri," ucapnya.
Ia berharap agar fakta yang benar diungkapkan, dan tidak berubah-ubah.
Diketahui Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan hasil pemeriksaan Ferdy Sambo terkait dengan motif pembunuhan yang dilakukan kepada Brigadir Yosua.
Dedi Prasetyo mengatakan berdasarkan hasil BAP, yang dikatakan Ferdy Sambo alasan dirinya merencanakan pembunuhan ini karena tersulut emosi setelah mendapat cerita dari istrinya bahwa ada tindakan melanggar harkat dan martabat yang dilakukan Brigadir Yosua kepada Istrinya saat di Magelang.
Berbeda dengan pernyataan pertama yang mengatakan bahwa Brigadir Yosua masuk ke kamar Istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan di kamar tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jend Pol Listyo Sigit Prabowo mengumumkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka baru pembunuhan pada Brigadir Yosua.
Ferdy Sambo dikenakan 340 340 subsider pasal 338 juncto pasal 55 dan 56 KUHP.
Pada kasus meninggalnya Brigadir Yosua, ada 4 tersangka yang sudah ditetapkan polisi.
Keempatnya Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky, Kuwat M, dan Ferdy Sambo.
Keempatnya memiliki peran yang berbeda pada kasus hilangnya nyawa Brigadir Yosua Hutabarat.
Irjen Ferdy Sambo mempunyai peranan penting dalam kasus tewasnya Brigadir Yosua.
Hal itu diungkapkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Kabareskrim menjelaskan, Bharada E berperan menembak Brigadir Yosua.
Sementara peran Ricky dan Kuwat membantu dan ikut menyaksikan peristiwa tersebut.
"Bharada RE (Richard Eliezer) melakukan penembakan terhadap korban," kata Komjen Pol Agus Andrianto, Selasa (9/8/2022) malam.
Komjen Pol Agus Andrianto menjelaskan peran Irjen Ferdy Sambo yang memerintahkan penembakan dan merancang skenario seolah terjadi penembakan.
"Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi tembak menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo," katanya.
Terkait pasal yang disangkakan kepada para tersangka, Agus mengatakan dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.
Foto : Istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi. (Dok. Handout)
Pengakuan Bharada E Ibu Putri Menangis di Magelang
Kuasa Hukum Bharada E, Muhammad Boerhanuddin mengatakan kliennya tidak mengetahui sama sekali motif Irjen Ferdy Sambo menyuruhnya menembak Brigadir J.
"Dia tidak tahu sama sekali. Dari pengakuan Bharada E, kalau di TKP tidak ada pertengkaran sama sekali. Yang dia cerita itu, dari Magelang mungkin ada masalah antara ibu dan Irjen Ferdy Sambo, begitu," kata Boerhanuddin di Hot Room Metro TV, Rabu (10/8/2022) mala,
Sebab kata Boerhanuddin, sejak di Magelang istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (PC) sudah menangis-nangis.
"Bharada E tidak menyebut masalahnya, cuma katanya Ibu Putri nangis-nangis dari Magelang itu. Menangis-nangis di rumah di Magelang situ," kata Boerhanuddin.
Diduga katanya ada pertengkaran antara Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi di Magelang yang mengakibatkan Putri menangis.
"Bharada E tidak sampaikan motif menangis ibu Putri karena apa. Bharada E tidak tahu kenapa sampai menangis," ujar Boerhanuddin.
Sebagian di Tribunnews
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com