Wali Kota Bitung Sulawesi Utara Pulang Kantor Naik Ojek, Janet: Tiap Kamis Penghasilan Bertambah

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, terus mensosialisasikan hari tanpa kendaraan bermotor setiap hari Kamis (11/8/2022).

Hari tanpa kendaraan bermotor dilingkup pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, mulai di sosialisasikan sejak Kamis (4/8/2022).

Akan berlangsung selama bulan Agustus 2022, akan di evaluasi secara berkala oleh Sekretaris Daerah Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Hari ini Wali kota Bitung Maurits Mantiri, pergi ke kantor dari kantor berjalan kaki dari rumah Dinas.

Lalu mengikuti pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA), yang digelar Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN Kota Bitung di Fave Hotel.

Maurits nampak berjalan kaki dengan Plt Aissten I Setda Kota Bitung Forsman Dandel yang juga Kepala BKPSDMD Kota Bitung.

Saat kembali ke kantor, Maurits juga berjalan kaki.

Ketika pulang ke rumah dinas di Kelurahan Kadoodan Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Maurits nampak menumpak ojek pangkalan.

Ojek itu biasa mangkal di pangkalan samping kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung di Kekurahan Bitung Bara I Kecamatan Maesa.

Maurits naik motor Yamaha Mio warna merah, DB 3326 CU yang ditunggangi warga kompleks kusu-kusu belakang kantor Walikota, bernama Janet Papuli.

“Program dari pemerintah Kota Bitung ini, berdampak positif untuk kami para tukang ojek. Banyak penumpang pegawai yang gunakan jasa ojek,” kata Janet

Menurut, biasanya setiap hari Kamis pendapatan dari hasil ojek tidan mencapai rp 100 ribu.

Namun dengan adanya sosialisasi hari tanpa kendaraan bermotor, setiap hari Kamis di bulan Agustus ini pendapatan para ojek pangkalan lebih dari rp 100 ribu.

Para tukang ojek menilai, apa yang dilakukan Pemkot Bitung dibawah pimpinan Wali kota Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar sangat bagus.

Pihaknya berharap program ini, bisa berkelanjutan terus menerus dilakukan karena berdampak positif ke tukang ojek.

“Kami juga melihat, hari ini masih banyak kendaraan milik pegawai dan THL di samping kantor walikota. Kalau boleh itu di cegat,” pintanya.

Wali Kota Maurits Mantiri mengatakan hal tersebut dilakukan demi kemajuan angkutan baik mobil dan motor kota di Bitung.

“Agar pengelola angkot atau mikrolet semakin hari bisa perbaiki kualitas kendaraannya.

Karena kalau tidak ada yang naik angkot, sopir tidak ada pendapatan. Kalau begitu kapan mereka bisa perbaiki pelayanan,” ujar Maurits Mantiri didampingi Hengky Honandar.

Maurits berharap kepada masyarakat Kota Bitung untuk rutin menggunakan mikrolet atau kendaraan umum.

Hal itu untuk menopang hari tanpa kendaraan bermotor dan upaya mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor yang berpotensi dan membuat pencemaran atau polusi udara serta perubahan iklim.

Terkait dengan program ini, sempat memunculkan pertanyaan dari mereka yang berdomisili di luar Bitung maupun jauh dari Kantor Walikota Bitung, pihaknya harapkan bisa menggunakan angkutan umum atau nimbrung dalam satu kendaraan.

Supaya bisa hemat biaya bahan bakar minyak (BBM). Mereka yang dari luar kota Bitung, turun di Terminal Tangkoko lalu naik angkot atau mikro ke kantor walikota.

“Kecuali wilayah yang tidak ada jalur mikro atau angkot lewat. Yang ada jalur mikro lewat wajib naik, supaya udara kita bersih dan bisa menjadi jaminan untuk di promosikan ke luar kota Bitung.

Karena dari data analisis dari pemerintah Amerika Serikat indeks polusi hanya di angka 9,” ujar Wali kota.

• Lomba Poco-Poco Tingkat Umum dan OPD Warnai Peringatan HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI di Sitaro

• Besaran Gaji Kopassus, Pasukan Elit TNI Angkatan Darat, Golongan Paling Rendah Rp 1 Jutaan