Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Alat Canggih TNI - Polri Bikin Anggota KKB Papua Panik, Kelompok Separatis Tak Sempat Menembak

Prajurit TNI - Polri terus memantau pergerakan KKB Papua untuk menjaga keselamatan warga yang mendiami Papua.

Editor: Ventrico Nonutu
Tribun-Papua.com/Istimewa
Ilustrasi KKB Papua. Prajurit TNI - Polri terus memantau pergerakan KKB Papua untuk menjaga keselamatan warga yang mendiami Papua. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Prajurit TNI - Polri terus memantau pergerakan KKB Papua.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan warga yang mendiami Papua.

TNI - Polri tak ingin hal buruk terus terjadi dan selalu berusaha untuk menegakan kedaulatan NKRI.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jumat 12 Agustus 2022, Info BMKG 26 Wilayah yang Harus Waspada

Baca juga: Besaran Gaji Kopassus, Pasukan Elit TNI Angkatan Darat, Golongan Paling Rendah Rp 1 Jutaan

KKB Papua tak menyadari bahwa TNI - Polri memantau aktifitas mereka.

Bahkan dibalik unjuk kekuatan yang selalu dilakukannya selama ini, prajurit TNI Polri sesungguhnya menyadari bahwa kemampuannya jauh di atas KKB Papua.


Foto: Ilustrasi prajurit TNI di Papua.

Hanya saja, aparat kebanggaan Indonesia tersebut, tak mau melakukan tindakan kejam terhadap sesama saudara
yang mendiami Bumi Cenderawasih.

Yang dikedepankan prajurit TNI Polri adalah aspek kemanusiaan, walau di sisi lain selalu dituduh melakukan pelanggaran HAM ( Hak Asasi Manusia ) terhadap warga Papua.

Tuduhan KKB yang merupakan organisasi sayap dari TPNPB-OPM itu, sesungguhnya tanpa dasar.

Sebab yang melakukan pelanggaran HAM bukannya TNI Polri melainkan sesama warga Papua yang selama ini tergabung dalam TPNPB OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ).

Baru-baru ini sebuah peristiwa unik terjadi di sekelompok kecil anggota KKB Papua.

Saat sedang beristirahat di markasnya, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh hadirnya alat canggih yang dioperasikan TNI Polri.

Gerombolan kecil KKB itu kaget bahkan panik ketika menyaksikan sebuah drone sedang terbang di atas tempat persembunyiannya.

Drone itu digunakan TNI Polri untuk memantau keamanan wilayah Papua.

Ceritanya, saat itu kelompok separatis tersebut sedang asyik bernyanyi dan menari.


Foto: KKB Papua.

Tiba-tiba mereka lari berpencar ke segala arah.

Mereka berlarian hanya untuk menyelamatkan diri.

Sikap anggota KKB itu ternyata dipicu oleh kekagetannya melihat sebuah pesawat mata-mata atau drone yang sedang terbang rendah persis di atas tempat mereka.

Melihat itu, para awak KKB pun panik.

Mereka takut karena lokasi persembunyiannya telah diketahui oleh aparat TNI Polri.

Saking paniknya melihat kehadiran drone, anggota KKB itu tak sempat mengeluarkan tembakan untuk merontokkan peralatan canggih kepunyaan TNI Polri itu.

Yang dilakukan hanyalah lari dan bersembunyi supaya keberadaannya tak tertangkap kamera.

KKB lupa bahwa apa pun aktivitasnya sudah direkam pesawat tanpa awak itu.

Jika TNI Polri ngotot, mestinya pada momen itu anggota KKB langsung diserang.

Apalagi posisi para prajurit itu berada tak jauh dari markas KKB tersebut

Namun tidak demikian dengan sikap yang diambil prajurit TNI Polri.

Melalui kamera yang terpasang di pesawat tanpa awak itu, prajurit TNI Polri hanyalah melihat kepanikan KKB Papua sekaligus menyaksikan keberadaan tempat persembunyian kelompok separatis tersebut.

Bahkan setelah menyaksikan situasi dibalik rimbunnya pepohonan di tempat itu, sang operator pun langsung
menjauhkan drone dari tempat tersebut, untuk menghindari pelbagai hal yang tidak diinginkan.

Sebagaimana video yang viral di media sosial saat ini, anggota KKB Papua itu hingga kini terus bergerak.

Pergerakannya sulit diprediksi, karena mereka selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Saat berpindah tempat, gerombolan pengacau itu bergerak bersama-sama.

Mereka tidak saja membawa senjata api, tetapi juga membawa serta bahan makanan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Makanya, setelah tempat persembunyiannya itu terpantau TNI Polri, anggota KKB itu pun bergegas meninggalkan
tempat tersebut.

Sayangnya pada video viral itu, tidak disebutkan di wilayah mana tempat persembunyian gerombolan anggota
KKB tersebut.

Tidak dijelaskan pula di bawah pimpinan siapakah anggota KKB yang terciduk sedang istirahat di markasnya
tersebut.

Yang terkuak dari video viral itu, adalah kepanikan anggota KKB, sehingga mereka berlarian untuk sembunyi.

Dan, tak lama berselang mereka memikul semua peralatan perang untuk pindah dari tempat tersebut.

Bila Papua adalah lokasi pertempuran prajurit TNI Polri dengan musuh, maka momen itu merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk membumihanguskan tempat tersebut.

Namun yang dilakukan prajurit Indonesia tidak demikian.

Prajurit TNI Polri justeru membiarkan anggota KKB hidup dan keluar dari tempat persembunyiannya.

Awak pengawal kedaulatan NKRI itu sama sekali tidak memperlakukan anggota KKB sebagai penjahat perang atau
musuh yang harus dihabisi.

Karena bagi TNI Polri, anggota KKB merupakan sesama saudara yang mungkin belum sadar akan tindakannya yang menyakiti hati sesama warga Indonesia.

Sejauh ini, tindakan tegas yang dilakukan prajurit TNI Polri adalah mengeksekusi jika anggota KKB melancarkan
tembakan membabibuta sehingga mengacam keselamatan warga dan prajurit TNI Polri.

Akan tetapi jikalau warga sipil itu tidak melakukan tindakan brutal yakni menyerang warga sipil atau pun
aparat bersenjata, maka keselamatannya dijamin.

Berikutnya, jika warga sipil tidak membawa senjata api, maka warga tersebut dijamin keamanan dan
keselamatannya.

Sayangnya, selama ini anggota KKB Papua tak menyadari kearifan para prajurit TNI Polri itu.

Yang ada dibenak mereka hanyalah menyerang dan membunuh demi meraih kemerdekaan.

Mungkin karena itu, sehingga saban hari anggota KKB Papua terus bergerak.

Mereka lebih banyak bergerak siang hari dan beristirahat saat malam tiba.

Namun sejak keberadaannya terpantau pesawat mata-mata, anggota KKB itu langsung mengubah pola pergerakan.

Mereka tidak melakukannya di siang hari, tapi lebih pada malam hari.

Maksudnya, adalah jika di siang hari mereka mudah terpantau drone milik TNI Polri, maka itu menyulitkan
mereka melakukan penyerangan.

Akan tetapi, jika pergerakannya di malam hari, maka selain tak terpantau TNI Polri, cara itu juga akan
memudahkan mereka melancarkan aksi.

Benarkah demikian? Hanya prajurit TNI Polri yang bisa menjawabnya.

Kita hanya berharap agar kasus kemanusiaan tersebut cepat berlalu.

Kita berharap agar Papua segera damai demi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Telah tayang di TribunPalu.com

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved