Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Harga Mi Instan Akan Naik 3 Kali Lipat dalam Waktu Dekat, Ini Penyebabnya

Harga mi instan dikabarkan akan naik hingga tiga kali lipat. Hal tersebut merupakan dampak dari perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.

Editor: Isvara Savitri
netdna-cdn.com
Ilustrasi mi Instan. Harga mi instan akan naik tiga kali lipat karena hal ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Produk mi instan selama ini dianggap membantu masyarakat.

Selain rasanya yang nikmat, mi instan juga mudah membuatnya dan harganya murah.

Namun ke depan, harga mi instan terancam naik hingga tiga kali lipat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Penyebabnya adalah harga gandum yang juga naik.

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," ujarnya Syahrul, dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/8/2022).

Lantas, mengapa harga mi instan dimungkinkan naik sampai tiga kali lipat?

Penyebab harga mi instan bakal naik

Mentan menyebut, kenaikan tersebut adalah imbas perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan impor gandum terganggu.

Syahrul mengatakan, ada sekitar 180 juta ton gandum di Ukraina tak bisa keluar dari negaranya.

Padahal, Indonesia adalah salah satu negara yang bergantung pada impor gandum.

Menurutnya, gandum memang masih tersedia saat ini, tetapi harganya dipastikan melonjak tinggi akibat rebutan banyak negara.

"Ada gandumnya, tetapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor terus ini, kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu," ungkap Syahrul.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan hal serupa.

Baca juga: Make Over dan Sejumlah MUA di Manado Sulawesi Utara Jalin Silahturami

Baca juga: Baru Terungkap Pengakuan Ketua RT Ikut Geledah Rumah Ferdy Sambo, Heran Tak Ada Foto Putri

Ia mengatakan, dampak dari ketidakstabilan ekonomi global karena pandemi dan juga perang Rusia-Ukraina mengakibatkan lonjakan harga gandum termasuk mi instan dan turunannya.

"Bukan tanpa sebab, karena kedua negara tersebut merupakan penyuplai hampir 30 sampai 40 persen produksi gandum dunia," ujar Sandiaga.

Sandiaga berpesan, kondisi seperti harus menjadi momentum bagi masyarakat untuk mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal.

"Sehingga kita tidak terus menerus ketergantungan dengan bahan baku impor," tandas dia.

Pandangan ahli

Sebelumnya, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Catur Sugiyanto menjelaskan, Perang Rusia Ukraina bisa membawa dampak kenaikan harga mi instan.

Hal ini karena bahan dasar pembuatan mi adalah gandum, sementara Indonesia tak memiliki lahan gandum.

Memasak mie instan.
Memasak mie instan. ((Nakita.id))

Oleh karena itu, Indonesia harus memenuhi kebutuhan gandum melalui kebijakan impor.

Menurutnya, Indonesia pada awalnya mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari program bantuan pangan AS.

"Karena gandum diimpor masih berupa biji, maka dibangunlah PT Bogasari untuk menggiling (biji gandum) menjadi tepung gandum. Mungkin masyarakat mengira bahwa gandum masih berasal dari USA saja atau tepung gandum disamakan dengan tepung beras, yang praktis ditanam di Indonesia," jelas Catur, dikutip dari Kompas.com, 21 Juli 2022.

Ia mengatakan, sebagian besar gandum menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, impor dari Australia.

Sekitar 25 persen berasal dari Ukraina. Meski hanya 25 persen, tetapi hal ini berakibat kenaikan harga gandum tanah air meningkat signifikan.

"Mudahnya saja kalau harga gandum Ukraina naik 20 persen dan kita masih menggunakan 25 persen untuk produk mi, maka berarti biaya produksi naik 5 persen," jelas dia.

Apalagi menurutnya hal ini dibarengi dengan naiknya harga-harga barang lain.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Peran Kuwat Maruf, Sosok Sipil Tersangka Kasus Brigadir J, Sopir Putri Candrawati

Baca juga: Baru Terungkap, Ternyata Prilly Latuconsina Tertekan Kerap Dijodohkan dengan Aliando Syarief

"Nah, apakah harga gandum Ukraiana saja yang naik, biasanya tidak, yang lain ikut naik, karena kalau hanya gandum Ukraina saja yang naik harganya, trader akan mencari gandum yang lebih murah," ungkapnya.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Mengapa Harga Mi Instan Bakal Naik Tiga Kali Lipat".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved