RHK Sabtu 6 Agustus 2022
BACAAN ALKITAB - Ibrani 13:15-16 Bibir Untuk Kemuliaan Tuhan
"Mulutmu, harimaumu." "Lain di bibir lain di hati." "Akibat mulut (bibir), badan binasa."_ Beberapa peribahasa ini sesungguhnya
Ibrani 13:15-16
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Mulutmu, harimaumu." "Lain di bibir lain di hati." "Akibat mulut (bibir), badan binasa."_ Beberapa peribahasa ini sesungguhnya menggambarkan betapa berbahayanya peran bibir (mulut) bagi kehidupan umat manusia, jika salah digunakan. Namun demikian, bibir dapat membahagiakan diri kita tapi sekaligus mcembahayakan baik diri sendiri maupun orang lain.
Penulis kitab Ibrani menasihati semua orang percaya agar menggunakan bibir mulut kita dengan baik dan benar. Untuk hal yang positif, membahagiakan diri sendiri dengan memuliakan Tuhan. Bibir harus digunakan sebagai korban persembahan syukur kepada Tuhan.

Inilah perspektif ataupun bentuk lain dalam hal pemberian korban syukur kepada Tuhan. Biasanya, korban syukur itu dalam bentuk binatang yang dikorbankan. Bahkan di zaman now, yakni dalam bentuk uang dan barang. Tapi kali ini berbeda. Bibirlah yang jadi korban syukur kita kepada Tuhan.
Memang dari bibir kita, bisa keluar kata-kata berkat yang membahagiakan, tapi bisa juga dalam waktu yang lain mengucapkan kata-kata kutukan ataupun makian yang membahayakan dan mencelakakan orang lain. Praktik penggunaan bibir yang sering dipakai untuk hal-hal negatif inilah yang diluruskan oleh penulis Ibrani.
Bahwa bibir yang terkadang bahkan mungkin sering dan selalu kita gunakan untuk menghina, memfitna, menyebarkan hoaks, mencela orang, memaki, "karlota," dan penggunaan yang salah lainnya, harus dibalik. Harus difungsikan untuk memuliakan Tuhan.
Sebab semua orang Kristen yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan, haruslah berbuat baik. Semua orang Kristen harus memberi korban dalam bentuk apapun. Entah memberi persembahan, bantuan kepada orang yang membutuhkan dan membantu orang dalam kelemahan dan kesusahan, itu harus dilakukan oleh kita yang mengaku percaya kepada Kristus.
Termasuk dengan bibir mulut kita. Kita harus menjadikan bibir kita sebagai korban persembahan syukur kepada Kristus dengan cara menggunakannya untuk memuliakan Tuhan. Entah dengan berbicara atau membicarakan tentang hal-hal yang baik dan benar yakni menyaksikan kasih Kristus dengan menyebarkan Injil-Nya, maupun dalam persembahan puji-pujian kepada-Nya. Sebab itulah yang Dia kehendaki dari kehidupan kita.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah." (ay 15, 16)
Inilah tugas dan panggilan pelayanan serta tanggungjawab orang Kristen. Bibir yang memuliakan nama Tuhan hendaklah menjadi identitas kita, sehingga hal itu menjadi _life style_ orang Kristen. Yakni menggunakan bibir kita sebagai korban syukur kepada Tuhan.
Jauhkan dari diri kita bibir yang menjadi sumber petaka. Kita akan menuai kebinasaan dari bibir yang gemar mengucapkan dusta dan dosa. Selain mendukakan Tuhan, juga akan menimbulkan masalah bagi diri kita dan juga bagi orang lain.
Itulah sebabnya, kita diingatkan dan diajarkan agar menggunakan bibir kita untuk memberikan buah-buah yang baik. Jadi kita harus menggunakannya untuk menjadi berkat bagi diri kita dan sesama, dan terutama kita gunakan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
Memang di zaman kekinian, peran bibir sudah hampir dikalahkan dan berpindah ke jari-jari kita akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi, terutama semakin canggih dan enaknya manusia menggunalan androit bahkan handphone dengan berbagai platform media sosial yang ada.
Terkadang kita keasyikan menulis di Medsos tanpa memerhatikan bahwa apa yang kita sebarkan lewat jari kita itu sudah menyakiti sesama dan mendukakan Tuhan. Maka pakailah jari kita dan Medsos kita sebagai alat kesaksian untuk kemuliaan Tuhan.
Sebagaimana peran bibir yang diungkapkan dalam firman Tuhan, demikian kiranya jari dan Medsos kita, kita pakai sebagai korban syukur kepada Tuhan dengan menggunakannya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Bukan sebaliknya.
Hendaklah semua kita sebagai umat Kristen, yang adalah hamba Allah dan Keluarga Kristen memersembahkan bibir, jari, dan semua keberadaan hidup kita untuk menjadi berkat bagi sesama, sehingga hidup kita senantiasa memuliakan nama Tuhan. Kitapun menikmati berkat kasih karunia Allah secara heran, dahsyat dan luar biasa seumur hidup kita dan bahagia sejahtera bersama Kristus dalam kekekalan. Amin
DOA: Tuhan Yesus, pakailah bibir dan hidup kami hanya untuk memuliakan nama Tuhan dan jadi berkat bagi sesama. Amin