Kisah Zukkifly, Penjual Bendera Merah Putih di Minut Sulawesi Utara, Raup Keuntungan hingga Jutaan

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bulan Agustus adalah bulan Kemerdekaan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di mana, tepatnya pada 17 Agustus 2022 NKRI akan berusia 77 tahun Kemerdekaan. 

Terpantau di dua jalur ruas jalan SBY di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sudah banyak penjual bendera merah putih.

Ada beberapa jenis bendera yang dijual.

Salah satu penjual di jalan SBY adalah Zulkifly Emsan yang ditemani sang istri dan kedua anaknya. 

Zulkifly mengaku dirinya sudah tiga tahun berturut-turut menjual setiap tanggal 1 Agustus.

Dirinya tinggal di Kota Manado dan setiap pagi pukul 08.00 sampai pukul 17.00 Wita berjualan bendera di jalan SBY. 

Dirinya menyebutkan daftar harga bendera yang dijual, untuk merah putih sedang harganya Rp 35 ribu, besar Rp 50 ribu, background lima bok Rp 175 ribu, sedangkan kalau yang 10 bok Rp 300 ribu ada yang gambar garuda dan tidak. 

Kemudian dikatakannya, kalau bendera hias yang besar Rp 50 ribu, kalau yang sedang Rp 35 ribu. 

Selama jualan ia mengaku ada keuntungan. 

Bendera yang ia jual dibeli di toko per kodi dan dijual kembali secara enceran. 

Selama jualan ini bendera kebangsaan ia menyebutkan, sudah bisa membelikan anak handphone android.

"Selama tiga tahun berturut-turut ini saya jualan bendera dan paling banyak penghasilan dalam sehari pernah sampai Rp 1.700 ribu. 

Selama tiga tahun ini dalam sehari belum pernah sama sekali tidak terjual dan minimal perhari Rp 500 ribu," ungkapnya. 

Dikatakannya, bendera hias dan bendera pusaka untuk kantor dan rumah itu yang paling banyak diminati masyarakat. 

Harapannya bisa membeli kulkas jika hasilnya bagus, supaya ikan dan sayur sudah ada tempat simpan. 

"Sudah malu menyimpan sayur dan ikan di kulkas tetangga," tutupnya. (fis) 

• OASE KIM Kolaborasi BNN Sosialisasi Anti Narkoba di Sulawesi Utara, Jamur Kotoran Sapi Bahkan Bensin

• Baru Terungkap 5 Pernyataan Irjen Ferdy Sambo saat Muncul ke Publik, Singgung soal Brigadir J