Manado Sulawesi Utara
Wali Kota Manado Sulawesi Utara : Kota Ini Caparuni, Minta Dukungan Tokoh Agama Perangi Sampah
Andrei Angouw Wali Kota Manado Sulawesi Utara Sebut Kota Manado Masih Caparuni, Minta Dukungan Tokoh Agama Perang Lawan Sampah.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
lihat foto
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali Kota Manado Andrei Angouw mengakui perang melawan sampah masih jauh dari kata akhir.
"Kota ini masih caparuni," katanya saat memberi sambutan pada Peringatan 1 Muharram 1444 H/2022 yang dirangkaikan dengan hut kota Manado ke 399 di ruang serba guna Pemkot Manado, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (3/8/2022).
Dikatakan Andrei Angouw, masalah terbesar dalam penanganan sampah adalah budaya masyarakat.
Mengubahnya bukan hal mudah.
Untuk itu ia minta tokoh agama untuk terus mengkampanyekan pola hidup bersih kepada masyarakat.
"Biasanya seruan tokoh agama akan langsung dipatuhi," katanya.
Dikatakan Andrei Angouw, pihaknya akan terus memerangi sampah di Manado.
Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano di kota Manado ibukota provinsi Sulut sangat kotor.
Warnanya coklat dan berbau.
Kotoran apa saja bisa hanyut disana, dari botol plastik, pempers, pembalut, bangkai hewan hingga kotoran manusia.
Dulunya tak demikian. Sungai itu sangat bersih.
Fandi petugas sampah di kuala jengki mengenang tahun 70 an, sungai itu masih bersih. Saking bersihnya bisa dipakai cuci pakaian.
"Warga sering cuci pakaian," kata dia.
Kini, ia menyatakan, aktivitas itu tak bisa lagi dilakukan. Karena sungai sangat kotor.
Hal ini dikarenakan ulah warga yang tidak membuang sampah sembarangan di sungai.
