Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirya Terungkap Reaksi Tiga Orang Squad Lama Usai Tahu Brigadir J Menangis, Posisinya di Magelang

Reaksi dari anggota squad lama Ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo saat mendengar Brigadir J menangis setelah curhat kepada kekasih.

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado / Istimewa
Foto bersama Irjen Ferdy Sambo dan para ajudan, (Insert: Bharada E dan Brigadir J). Tiga orang dari Squad Lama disebut menertawai Brigadir J yang menangis dan mengadu ke pacarnya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap bagaimana reaksi dari anggota squad lama Ajudan Kadiv Propam non aktif Irjen Ferdy Sambo saat mendengar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menangis dan berpamitan kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak .

Kabar mencuat, Brigadir J menangis dan mengungkap adanya ancaman pembunuhan terhadap dirinya.

Melalui sambungan video call, Brigadir J curhat kepada Vera Simanjuntak terkait ancaman pembunuhan yang ia terima.

Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak berkata pria asal Jambi itu juga berpamitan dan meminta maaf kepada kekasihnya.

Brigadir J seolah-olah tahu ajalnya akan segara datang.

Kepada Vera Simanjuntak, Brigadir J berkata ancaman pembunuhan itu berasal dari 'squad lama'.

"Yang mengancam di bulan Juni itu squad lama. Ancamannya itu nyata, sehingga membuat almarhum Brigadir J ketakutan

dan dia sudah yakin dia akan dihabisi," ucap Kamaruddin saat menjadi narasumber di TV One, pada Senin (1/8/2022).


(Potret Brigadir J Menangis saat video call (VC) Terakhir Kali dengan Pacarnya, Vera Simanjuntak. Mengaku Akan Dibunuh. (Tribun Medan/HO/Facebook)

"Sehingga dia pamitan kepada kekasihnya, menyampaikan permintaan maaf barangkali lagi tidak sempat meminta maaf

dan meminta mencarikan pria lain untuk menggantikan dia menikah," imbuhnya.

Tak cuma itu, sehari sebelum kematiannya pada tanggal 7 Juli 2022, Brigadir J curhat kepada Vera Simanjuntak ia kembali mendapatkan ancaman pembunuhan.

Ancaman tersebut berbunyi apabila Brigadir J berani naik ke atas maka ia akan dihabisi.

Ntah apa yang dimaksud dengan klausa 'naik ke atas' tersebut.

"Karena dia akan dihabisi dan itu terulang lagi terakhir pada tanggal 7 Juli 2022.

Tanggal 7 Juli dia diancam lagi akan dihabisi atau dibunuh apabila 'naik ke atas'," kata Kamaruddin.

"Lalu kekasihnya menyatakan 'siapa itu yang mengancam squad lama atau squad baru?'.

Artinya kekasihnya sudah mengetahui bahwa ada squad lama atau skuad baru, lalu dijawab Brigadir J ' squad lama '.

Mengetahui Brigadir J mengadu atau curhat terkait ancaman pembunuhan tersebut, tiga orang di squad lama lalu mentertawakan pria 27 tahun itu.

Menurut Kamaruddin peristiwa tersebut terjadi saat Brigadir J tengah mengawal Putri Chandrawati di Magelang, Jawa Tengah.

"Ketika dia mengadu kepada kekasihnya ada tiga orang nyinyir dari Squad lama, yang menertawakan dia mengadu kepada kekasihnya. Itu posisinya di Magelang," ucap Kamaruddin.

"Makanya saya katakan perluas locus delictinya mulai dari Magelang sampai ke Jakarta.

Demikian juga tempus delicti-nya antara pukul 10.58 sampai pukul 17.00 WIB, Karena pukul 17.00 WIB ditemukan mayat di Jakarta oleh Kapolres Jakarta Selatan," imbuhnya.

Motif Squad Lama

Kamaruddin membeberkan dugaannya terkait motif squad lama melontarkan ancaman pembunuhan kepada Brigadir J.

Ia menduga rasa iri kepada kesuksesan Brigadir J dalam berkarir menjadi pemicunya.

"Jadi motifnya ini sudah lama iri. Karena almarhum ini kan terampil mulai dari Jambi," ucap Kamaruddin.

"Kemudian ditempatkan di pidum Subdit III Bareskrim Polri.


(Potret keluarga beserta ajudan Irjen Ferdy Sambo (kolase Tribunmanado/ HO)

Kemudian oleh Bapak Ferdy Sambo selaku Dirtipidum dibawa lagi menjadi ajudan karena keterampilannya dan kecekatannya.

"Kemudian dia dipercaya sebagai ajudan, melebihi yang lainnya. Sampai-sampai adiknya juga disukai oleh Bapak Ferdy maupun oleh ibu,"

"Sehingga yang lain iri sehingga membikin gesekan-gesekan untuk mengadu domba, kan begitu," imbuhnya.

Tak cuma itu Kamaruddin juga berusaha menganalisa kalimat ancaman yang disampaikan squad lama.

"Kemudian apabila naik ke atas mana maksudnya, apakah naik dari tangga ke atas, kita kan belum tahu sampai sekarang," katanya.

"Tetapi yang jelas ancaman itu apabila 'naik ke atas akan dibunuh', d

an benar beberapa jam kemudian dia dibunuh. Nah, naik ke atas ini apa? Itulah tugas penyidik,"

"Yang jelas barang bukti dan buktinya sudah kami serahkan kepada penyidik," imbuhnya.

Kemudian saya juga menolak apabila dikatakan tembak-menembak. Tembak-menembak kok yang kena kepala belakang,

kaki sama paha kiri bagian belakang. Itu namanya main petak umpet kalau yang kena belakangnya.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Putri Sambo Diduga Dibikin Sakit Brigadir J, Pantas Diancam Dibunuh Squad Lama

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak Reaksi Squad Lama saat Dengar Brigadir J Pamitan ke Kekasihnya, Terjadi saat di Magelang,

https://jakarta.tribunnews.com/2022/08/03/terkuak-reaksi-squad-lama-saat-dengar-brigadir-j-pamitan-ke-kekasihnya-terjadi-saat-di-magelang?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved