Manado Sulawesi Utara
Kisah Penambal Ban 24 Jam di Manado, Jam Tidur Sempit, Pernah Hampir Jadi Sasaran Amuk Tarkam
Siapa pahlawan di malam hari bagi para pengendara mobil dan sepeda motor di kota Manado ?Banyak yang tanpa ragu menyebut tukang tambal ban.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
"Tapi saya tetap bertahan, tak minum ramuan khusus, hanya makan teratur saja," kata dia.
Cara kerja Deki tak hanya menanti kendaraan datang. Ia memenuhi panggilan mengganti ban di lokasi manapun saat malam hari.
"Jika ada yang telpon ke manapun saya datang," kata dia.
Melakoni pekerjaan unik, banyak yang menganggap Deki pahlawan.
Banyak yang tak lupa jasanya.
"Ada seorang ibu yang pernah saya tolong, ia menghargai saya, sering kasih uang banyak pada saya," kata dia.
Bekerja malam hari, banyak tantangan ia peroleh.
Pernah tempat usahanya nyaris dirusak para pemuda yang mabuk.
"Mereka terlibat tarkam kemudian datang kemari," katanya.
Deki menuturkan, sebelum Covid 19, Cuan mengalir dashyat. Sehari ia bisa peroleh hingga 400 ribu.
"Semenjak Covid tidak seramai itu," katanya.
Namun ia tetap setia dengan profesinya.
Dengan usaha itu ia berhasil menyekolahkan tiga anaknya.
"Prinsip saya yang penting usaha ini halal dan bisa jadi berkat bagi orang lain," katanya.
Agus seorang warga mengaku pernah merasakan jasa para tukang ban di Tanjung Batu.