Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Roket China Akan Hantam Bumi dalam waktu Dekat, Ini Prediksi Lokasinya

Roket buatan China yang baru saja diluncurkan diprediksi akan menghantam bumi dalam waktu dekat. Roket tersebut memiliki berat 23 ton.

Editor: Isvara Savitri
NET
ilustrasi roket. Roket buatan China diprediksi akan jatuh ke bumi dalam waktu dekat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Roket besar milik China diprediksi jatuh tak terkendali ke arah bumi.

Ya, badan roket besar tersebut diperkirakan akan menghantam bumi dalam waktu dekat.

Hal tersebut diungkapkan pakar luar angkasa Amerika Serikat.

Roket tersebut bernama Long March 5B yang diluncurkan China pada 24 Juli 2022.

Hal tersebut dilakukan untuk mengirim modul ke Stasiun Luar Angkasa China.

Sekarang, badan roket bergerak tak terkendali dan mengarah masuk kembali ke atmosfer bumi, demikian bunyi rilis tersebut.

Baca juga: Sosok Irjen Anang Revandoko, Atasan Baru Bharada E Buntut Kasus Brigadir J, Suka Menebar Toleransi

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 30 Juli 2022, Aries Hindari Ambil Keputusan Besar, Gemini Tetap Sabar

Para ahli dari Aerospace Corporation mengatakan dalam konferensi pers pada hari Rabu, 27 Juli, sangat sulit memprediksi waktu dan lokasi masuknya kembali roket tersebut.

Aerospace Corporation pada 29 Juli mengatakan, prediksi terbaru memperkirakan puing-puing akan masuk kembali pada pukul 15:24 EST Sabtu, 30 Juli 2022. 

Badan roket kemungkinan besar akan menghantam di daerah yang mencakup 88 persen populasi dunia dan sebagian dari benua AS, kata para ahli pada konferensi pers.

Roket Proton Rusia membawa satelit komunikasi AS ke orbit
Roket Proton Rusia membawa satelit komunikasi AS ke orbit (RIA Novosti)

Peta prediksi jalur puing terbaru Aerospace Corporation menunjukkan sebagian besar AS selatan ada di dalam jendela puing.

Melansir AP, Badan Antariksa China mengatakan, hanya sebagian kecil dari kapal Tianzhou-3 untuk jatuh dengan selamat pada Rabu ke area yang telah ditentukan di Pasifik Selatan.

Hingga 17 Juli, pesawat ruang angkasa itu telah merapat dengan bagian inti stasiun Tianhe dan arah kembalinya mengikuti penambahan modul laboratorium pada hari Senin ketika China bergerak untuk menyelesaikan stasiun dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Hasil Liga 1 Indonesia: PSM Makassar Bungkam Bali United Dua Gol Tanpa Balas

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Sabtu 30 Juli hingga Minggu 31 Juli 2022: Daftar Wilayah Alami Cuaca Ekstrem

Program luar angkasa China dijalankan oleh sayap militer Partai Komunis yang berkuasa, Tentara Pembebasan Rakyat, dan sebagian besar telah melanjutkan program stasiun luar angkasa tanpa bantuan negara lain.

AS mengecualikan China dari Stasiun Luar Angkasa Internasional karena hubungan militernya.

China memutuskan untuk tidak memandu roket kembali melalui atmosfer dan tidak jelas kapan atau di mana ia akan turun ke bumi.

ilustrasi
ilustrasi (NET)
Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved