Kedai Kopi Manado
Kedai Kopi Bagate Coffee, Tempat Nongkrong Asik untuk Semua Kalangan di Manado Sulawesi Utara
Ini Dia Bagete Coffee, Tempat Nongkrong Asik Untuk Semua Kalangan di Manado Sulawesi Utara.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tidak sulit kalau mau mencari kedai kopi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Banyak kedai yang asik untuk dijadikan tempat nongkrong bersama dengan teman-teman.
Bagate Coffee salah satunya.
Kedai Kopi ini bisa jadi tempat yang boleh masuk list untuk semua kalangan dari muda sampai Tua.
Selain tempatnya yang asik dan luas untuk nongkrong, di sediakan juga tempat parkir mobil dan motor.
Dan juga untuk desing tidak perlu diragukan lagi Bagate Coffee mengikuti selalu pekerjaan zaman jadi untuk desing pasti kekinian.

Bagate Coffee terletak di Jl. Wakeke, Wenang Utara, Kec Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Jam bukanya pukul 11.00 Wita, sampai 20.00 Wita.
Christian Tanjung asal Surabaya selaku pemilik dari Bagate Coffee menjelaskan, untuk membangun banget coffee modal awalnya Rp 800 juta
"Jadi harapan ke depan semoga Bagate coffee ke depannya bisa menjadi shop pertama dengan nama khas manado go national," ujarnya
Untuk minuman yang sering dipesan yaitu baileys latte dan cendol latte.
Kedai Kopi Bungkoez Manado Sulawesi Utara: Gaya Retro dan Vintage Menyatu
Suasana nampak ramai saat Tribun Manado mendatangi kedai kopi Bungkoez, beberapa waktu lalu.
Kedai kopi yang berada di Jalan WR Supratman, Komo Dalam, Wenang, Manado, Sulawesi Utara ini kini menambah daftar tempat tongkrongan bagi kawula muda Manado.
Lantas, apa yang menarik dari kedai kopi ini?
Kedai kopi Bungkoez menawarkan nuansa retro dan vintage yang kental.
Memasuki kedai, beragam ornamen khas jaman dulu nampak menghiasi setiap sudut dinding.
Ada majalah-majalah berbahasa Inggris era tahun 1960-an yang terpampang di dinding.
Ada pula gambar dan foto- foto lama.
Anda juga bisa menemukan beberapa tanaman hias yang terpajang di beberapa sudut kedai.
Owner kedai kopi Bungkoez, Firman Daud membeber kisah awal bagaimana sampai kedai kopinya ini begitu kental dengan gaya retro dan vintage.
Lelaki kelahiran Biak, Papua ini menuturkan, sebelum difungsikan sebagai kedai kopi, bangunan ini memang adalah bangunan tua.
"Ini rumah milik seorang bapak berdarah Tionghoa Manado. Dibangun pada tahun 1952," tutur dia, Minggu (24/4/2022) lalu.
Karena bangunan tua, maka muncullah ide Firman untuk memoles bangunan ini menjadi rumah kopi bergaya retro dan vintage.
"Sebenarnya sih saya mengikuti alur saja. Kalau saya sih sebenarnya maunya konsep yang modern. Tapi karena low budget dan ini juga rumah tua, tinggal saya modifikasi sedikit saja," ujar Firman.
Beruntung bagi Firman, di rumah ini sudah ada barang-barang jadul yang ditinggalkan.
Jadinya dia bisa langsung memanfaatkan barang-barang tersebut sebagai hiasan dan dekorasi untuk kedai kopinya.
"Misalnya seperti majalah times. Ini ori tahun 60-an dan ini masih bagus, dan bisa dibaca," tutur dia.
Ada tiga spot yang disiapkan untuk ngopi di kedai kopi Bungkoez. Spot pertama dan kedua indoor, spot ketiga outdoor.
Di spot pertama, pengunjung akan dimanjakan dengan nuansa klasik yang kental.
Beragam barang-barang jadul dari kamera, radio hingga pemutar musik ada di ruangan ini.
Bagi Anda yang ingin menyesap kopi sambil membaca buku, ruangan ini sangat cocok.
Ada beberapa buku dari beragam genre tersedia di sini.
Di spot yang kedua, anda bisa menikmati kopi sembari melihat bagaimana aktivitas barista meracik kopi pesanan anda.
Yang terakhir spot outdoor. Di sini anda bisa melihat langsung pertunjukan musik akustik yang disajikan kedai kopi Bungkoez.
Bagi Anda yang menyukai suasana sore. Sport outdoor cocok buat anda.
Untuk menunya, kedai ini menawarkan beragam varian menu minuman dan makanan.
• Baru Terungkap Samuel Hutabarat Debat Alot Sebelum Brigadir J Dimakamkan Dengan Upacara Dinas
• Cuaca Ekstrem Akan Terjadi Sabtu 30 Juli 2022, Prakiraan BMKG: 22 Daerah Patut Waspada