Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Brigadir D Skuad Lama Sosok yang Diduga Ancam Brigadir J, Begini Kata Kamaruddin

Akhirnya terungkap, Kamaruddin Simanjuntak ungkap sosok yang diduga mengancam Brigadir J yakni Brigadir D di skuad lama.

Istimewa
Vera Simanjuntak dan Brigadir J 

RIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap, kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak ungkap sosok yang diduga mengancam Brigadir J yakni Brigadir D di skuad lama.

Kamaruddin Simanjuntak menduga Brigadir D yang membuat Brigadir J ketakutan hingga menangis saat melakukan video call dengan Vera Simanjuntak.

Dikutip dari WartaKotalive.com, Brigadir J menangis karena disebut sudah tahu akan dibunuh.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Kamaruddin Duga Brigadir D di Skuad Lama yang Ancam Brigadir J Hingga Nangis

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok Brigadir D Squad Lama yang Disebut Ancam Brigadir J Sebelum Tewas

Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Jumat 29 Juli 2022, Baru Saja Guncang Laut, Info BMKG Lokasi dan Magnitudonya

Foto: Pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak (paling kiri). Brigadir J pamit ke pacarnya Vera Simanjuntak agar mencari penggantinya. (Tribun Medan)

Skuad lama yang dimaksud Kamaruddin diduga merupakan ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, Brigadir J diduga tewas karena ditembak oleh sesama polisi yakni Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J mengungkap sosok yang diduga mengancam Brigadir J.

Dia menyebut bahwa sosok yang mengancam itu adalah satu di antara tujuh ajudan Ferdy Sambo.

Bahkan, akibat dari ancaman itu sampai membuat Brigadir J menangis dan tertekan, seperti yang diperlihatkan pada tangkapan layar video call dengan sang kekasih.

Kamaruddin menyebut, pelakunya adalah satu di antara tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Akibat ancaman pembunuhan itu, Brigadir J bahkan sampai tertekan dan menangis.

Sebelumnya, Kamaruddin mengunggah foto tangkapan layar saat Brigadir J melakukan panggilan video dengan sang kekasih, Vera Simanjuntak (VS).

Dalam foto tersebut, Brigadir J tampak menangis sambil menatap wajah Vera di layar ponsel.

Sementara itu, mata Vera juga tampak sembab menandakan ikut bersedih.

Foto: Sosok Brigadir J (Facebook Kamaruddin Simanjuntak)

Kamaruddin menuliskan bahwa pasangan kekasih itu melakukan panggilan video sebelum Brigadir J tewas.

Dikutip dari WartaKotalive.com, Brigadir J menangis karena disebut sudah tahu akan dibunuh.

Ia lantas berpamitan kepada Vera sebelum pergi untuk selama-lamanya.

Kamaruddin menyebut pelaku pembunuhan adalah 'skuad lama' dari Brigadir J.

"Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat,

Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya,

Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya,

Karena "Akan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !," tulis Kamaruddin, Rabu (27/7) di Facebook.

Kini terungkap 'skuad lama' yang dimaksud Kamaruddin adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Kamaruddin menyebut pelakunya adalah polisi berpangkat Brigadir dengan inisial D.

"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com melalui pesan tertulis, Kamis (28/7/2022).

Diduga Brigadir D inilah yang membuat Brigadir J ketakutan sampai menangis saat melakukan video call dengan pacarnya.

Sebelumnya, Kamaruddin mengaku sudah mengantongi jejak digital terkait insiden yang dialami kliennya.

Jejak digital itu berupa rekaman elektronik dugaan pembunuhan berencana.

Brigadir J disebut mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022 lalu.

Ancaman itu terus meneror Brigadir J hingga membuat dirinya tertekan dan menangis.

"Bukti rekam elektronik ancaman pembunuhan,

mulai dari bulan Juni 2022 hingga 7 Juli 2022 ke Brigadir J,

berupa rekaman suara, video, dan chattingan," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Selasa (26/7/2022).

Kamaruddin menuturkan, ancaman pembunuhan tersebut terus berlanjut hingga sehari menjelang tewasnya korban.

Adapun semua bukti rekaman elektronik itu telah diserahkan pihaknya kepada penyidik Bareskrim Polri.

(Tribun Medan)

Tayang di Tribun Medan

Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved