Penembakan Istri TNI
Baru Terungkap Apa yang Dilakukan Kopda M 2 Jam Sebelum Ditemukan Meninggal, Orangtua Mengakui
Kopda Muslimin ( Kopda M ) otak pembunuhan istrinya yakni Rina Wulandari di Jalan Cemara III, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah ditemukan meninggal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru terungkap fakta lain dari Kopda M.
Kopda M adalah dalang dibalik penembakan istri TNI.
Kopda M lah yang menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya.
Beruntung istrinya masih selamat.
Namun kini Kopda M yang justru ditemukan meninggal dunia.
Pesan orangtua Kopda Muslimin ( Kopda M ) terkait kasus penembakan istri, diminta serahkan diri, namun justru bunuh diri.
Kopda Muslimin ( Kopda M ) otak pembunuhan istrinya yakni Rina Wulandari di Jalan Cemara III, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah sempat ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
Pasalnya, kala itu Kopda M sempat menghilang dan diduga melarikan diri.
Namun tak selang beberapa lama, Kopda M justru ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Kelurahan Trompo RT 02 RW 01, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022).
Kopda M tewas diduga melakukan bunuh diri dengan cara menenggak racun.
Kopda M sempat berbincang dengan orangtuanya bernama Mustakim sekitar dua jam sebelum ditemukan tewas.
Kepada orangtuanya sekira pukul 05:30 WIB atau sekira dua jam sebelum ditemukan tewas, Kopda M sempat meminta maaf.
Ucapan permintaan maaf itu dilontarkan lantaran dirinya yang memiliki niat jahat untuk membunuh sang istri.
"Tadi pukul 05.30 WIB, saudara M pulang ke rumahnya. Orang tuanya namanya Mustakim."
"Pada saat pulang, beliau sempat minta maaf," kata Irjen Ahmad Lutfi dikutip TribunStyle.com dari tayangan Breaking News Kompas TV, Kamis (28/7/2022).
(Kopda Muslimin otak penembakan istrinya ditemukan tewas. (Kolase Tribunnews / Dokumentasi Kodam IV/Diponegoro)
Kala itu oleh orangtuanya, Kopda M sempat diminta untuk menyerahkan diri.
"Bahkan oleh orang tuanya dituturi untuk menyerahkan diri dan sebagainya," katanya di tayangan Breaking News Kompas TV, Kamis (28/7/2022).
"Lalu didapati pukul 07.00 WIB meninggal dunia," imbuhnya.
Selanjutnya, Irjen Ahmad mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan Kodam IV/Diponegoro melakukan olah TKP di rumah orang tua Kopda Muslimin di Kendal.
Setelah olah TKP, dirinya mengatakan autopsi akan dilakukan dengan seizin keluarga Kopda Muslimin.
"Kemudian kita dari Inafis, kemudian Pom kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban yang nanti secara yuridis formal akan kita lakukan autopsi atas perizinan keluarga," kata Irjen Ahmad.
Adapun temuan di TKP, kata Irjen Ahmad, adalah berupa muntahan Kopda Muslimin serta alat komunikasi yang telah diamankan.
"Ada muntah, alat komunikasi kita amankan," jelasnya.
(Foto jenazah Kopda Muslimin (Kopda M). (Istimewa)
Foto Jenazah Kopda M Beredar
Pasca meninggalnya Kopda M, kini beredar foto jenazah Kopda M di pesan Whatsapp (WA).
Berdasarkan foto, jenazah Kopda M berada di tempat tidur rumah orangtuanya di Kendal.
Kopda M memakai kaos berkerah warna biru gelap dan celana berwarna krem.
Kepala jenazah Kopda M berada di atas sajadah merah dan bantal warna hijau.
Sebelumnya, Kopda M sempat pulang ke Kendal untuk meminta maaf kepada orangtua lantaran menjadi dalang penembakan istrinya di Semarang.
Hal ini disampaikan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi seusai meninjau lokasi tewasnya Kopda M, Kamis (28/7/2022).
"Kopda M pulang untuk meminta maaf ke orangtua. Dan ini disyukuri oleh orangtuanya," ujarnya.
Orangtua Kopda M, kata Irjen Luthfi, juga menyarankan anaknya untuk menyerahkan diri.
"Tapi sekitar pukul 05.30 muntah dan Kopda M meninggal pukul 07.00," ujarnya.
Luthfi masih enggan spekulasi penyebab meninggalnya Kopda M.
Juga terkait informasi Kopda M tewas bunuh diri menenggak racun.
"Nanti menunggu hasil autopsi. Jadi tahu penyebab meninggalnya," ujarnya.
Luthfi mengatakan tim gabungan TNI dan Polri juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya ponsel milik Kopda M.
(Kopda M, Anggota TNI bersama istrinya yang jadi korban penembakan. Dalam rilis polisi, Kopda M adalah otak pelaku dari penembakan itu karena motif asmara. (Kompas.TV)
Tipu Mertua
Kelakuan Kopda Muslimin semakin membuat publik geram saat Polda Jateng mengungkap uang Rp 120 juta untuk membayar eksekutor ternyata hasil menipu mertuanya.
Ia menipu mertuanya dengan meminta sejumlah uang dengan alasan untuk pengobatan istri yang tertembak.
Kini terungkap alasan itu hanya kedok belaka karena ternyata justru untuk membayar penembak istrinya.
Tak cukup di situ, ia juga meminta tambahan uang kepada mertuanya sebesar Rp 90 juta.
Seperti diketahui Kopda Muslimin membayar empat pelaku eksekusi penembakan dengan uang Rp 120 Juta sebagai bayaran untuk membunuh istrinya sendiri.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolda Jateng mengatakan, saat korban R dibawa ke rumah sakit, Kopda Muslimin masih menemani.
Tak berselang lama, Kopda Muslimin melakukan transaksi dengan para eksekutor.
"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.
Fakta yang mengejutkan lainnya, ternyata uang yang diberikan kepada para penembak diduga berasal dari mertua Kopda Muslimin yang seharusnya dibayarkan untuk biaya rumah sakit istrinya.
"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar dikutip dari Antara, Rabu (27/7/2022).
Kopda Muslimin memerintahkan pegawai di rumahnya untuk mengambil uang Rp 120 juta dari ibu mertua dengan alasan untuk pengobatan istri.
Kemudian Kopda Muslimin kembali memerintahkan untuk meminta tambahan Rp 90 juta dengan alasan tambahan biaya rumah sakit yang kurang.
"Ternyata Rp 120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp 90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.
Seperti diketahui, pada Senin (18/7/2022) yang lalu terjadi penembakan di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Korban merupakan istri prajurit TNI Kopda Muslimin yang saat ini masih dalam pengejaran tim gabungan TNI dan Polri.
Artikel ini diolah dari TribunJakarta dengan judul: Gelagat Kopda M Dua Jam Sebelum Ditemukan Tewas, Orangtua Minta Serahkan Diri ke Polisi
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com