Internasional
Protes Anti-PBB di Kongo Makan Korban Jiwa, 12 Warga Sipil Tewas, Ini Pemicunya
Protes anti-PBB di Kongo menyebabkan 15 orang meninggal dunia. Dua belas di antaranya adalah warga sipil, yang beberapa ditembak mati oleh aparat.
Bentrokan kembali antara pasukan lokal dan kelompok pemberontak M23 di Kongo Timur dalam beberapa bulan terakhir telah membuat ribuan orang mengungsi.
Serangan oleh gerilyawan yang terkait dengan Negara Islam juga terus berlanjut meskipun keadaan darurat selama setahun dan operasi gabungan melawan mereka oleh tentara Kongo dan Uganda.
"Kami telah melakukan yang terbaik, tidak hanya selama bertahun-tahun, tetapi benar-benar selama beberapa dekade untuk mencoba membawa stabilitas ke Kongo Timur," kata Haq.
Dia menambahkan bahwa kepala penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Kongo sesegera mungkin.
MONUSCO mengambil alih dari operasi PBB sebelumnya pada 2010.
Baca juga: Baru Terungkap, Kondisi Terakhir Para Ajudan Irjen Ferdy Sambo Sebelum Brigadir J Tewas
Baca juga: LIVE STREAMING Barcelona vs Juventus 2022, Di Maria Main, Lewandowski Haus Gol, Ini Link Nonton
MONUSCO memiliki lebih dari 12 ribu tentara dan 1.600 polisi yang dikerahkan pada November 2021, dan telah ditarik secara bertahap selama bertahun-tahun.
Para pengunjuk rasa juga menyerbu rumah-rumah pekerja PBB di Goma, mendorong misi untuk memindahkan stafnya ke kamp-kamp.
Seorang reporter Reuters melihat staf dievakuasi dalam konvoi dengan pengawalan tentara.

Menteri luar negeri India mengatakan dua dari penjaga perdamaian yang tewas adalah orang India.
Ngoma mengatakan yang ketiga adalah orang Maroko.
Baca juga: Nanang Hape Apresiasi Teroboson BNPT Gandeng Anak Muda Lawan Paham Radikalisme dan Terorisme
Baca juga: Akhirnya Terungkap Hasil Pemeriksaan Bharada E Terkait Tewasnya Brigadir J, Jelaskan Soal Penembakan
Dewan Keamanan PBB akan diberi pengarahan tentang situasi di balik pintu tertutup pada hari Selasa, kata para diplomat.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Protes Anti-PBB Pecah di Kongo, 15 orang Tewas".