Brigadir J Tewas
HASIL Pemeriksaan Bharada E dan 5 Ajudan Irjen Ferdy Sambo Terkait Brigadir J, Ada 6 Poin Penting
Diantara keenam ajudan ajudan Irjen Ferdy Sambo termasuk Bharada E diperiksa terkait dengan tewasnya Brigadir J.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Para ajudan Irjen Ferdy Sambo diperiksa oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Ada 6 ajudan Irjen Ferdy Sambo yang menjalani pemeriksaan di Kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).
Diantara keenam ajudan ajudan Irjen Ferdy Sambo diperiksa terkait dengan tewasnya Brigadir J.
Baca juga: Baru Terungkap, Kondisi Terakhir Para Ajudan Irjen Ferdy Sambo Sebelum Brigadir J Tewas
Baca juga: Akhirnya Terungkap Hasil Pemeriksaan Bharada E Terkait Tewasnya Brigadir J, Jelaskan Soal Penembakan
Keenam ajudan Irjen Ferdy Sambo termasuk Bharada E menjalani pemeriksaan sekitar 7,5 jam.
Dalam pemeriksaan itu Bharada E menjadi pusat perhatian.
Foto: Brigadir J.
Salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo ini adalah terduga pelaku pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Berikut 6 poin penting hasil pemeriksaan yang dirangkum Tribunnews.com, Rabu (27/7/2022) :
1. Soal penembakan
Dalam pemeriksaan itu, Anggota Komnas HAM Choirul Anam mengatakan Bharada E menjelaskan soal tembakan yang menyebabkan Brigadir J meninggal dunia.
"Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," ujar Choirul Anam.
Akan tetapi, Anam enggan menjelaskan lebih lanjut secara gamblang mengenai detail penembakan itu. Ia juga tak membeberkan kesimpulan apa pun kepada awak media soal penembakan tersebut.
2. Semua ajudan diperiksa terpisah
Choirul Anam mengatakan seluruh ajudan Ferdy Sambo diperiksa secara terpisah di ruangan berbeda, termasuk Bharada E.
"Pertanyaan kami bersifat terbuka, penjelasan yang kami harapkan bersifat deskriptif. Tadi, makanya tadi panjang sekali proses permintaan keterangannya, karena jawabannya deskriptif," ungkapnya.
Foto: Irjen Ferdy Sambo foto berama dengan para ajudan.
"Jadi kalau minta kesimpulan dan sebagainya kami belum bisa menyimpulkan karena jawabannya kami meminta deskriptif," lanjut Anam.
Lima ajudan Sambo diperiksa selama 7,5 jam hingga pukul 16.25 WIB.
Bharada E datang belakangan dan diperiksa selama 5 jam sebelum meninggalkan kantor Komnas HAM pukul 18.24.
Seorang ajudan mangkir dari panggilan Komnas HAM.
3. Dapatkan hasil
Choirul Anam mengatakan bahwa berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan saat ini, Komnas HAM telah sampai pada dugaan yang kian mengerucut soal waktu dan penyebab kematian serta jenis luka yang menewaskan Brigadir J.
Namun, mereka masih menghormati proses ekshumasi dan rencana otopsi ulang jasad Brigadir J, dan tak menutup diri dari peluang munculnya temuan baru.
4. Dalami alibi para ajudan
Dalam pemeriksaan kemarin, Tim Komnas HAM juga mendalami terkait alibi para ajudan saat kejadian penembakan terjadi.
Choirul Anam mengatakan Tim Komnas HAM juga mendalami terkait peristiwa sebelum kejadian hingga spektrum peristiwa lain yang lebih luas di antaranya di Magelang.
"Kami juga menanyakan soal bagaimana sekuen hubungan antara satu Adc (ajudan) dengan yang lain. Termasuk juga karakter masing-masing Adc. Kami tanya di masing-masing orang itu, kami tanya pertanyaan yang sama," kata Anam.
"Pertanyaan yang sama ini untuk melihat sebenarnya apa yang sebenarnya terjadi dan background apa yang terjadi di sekuen itu. Jadi misalnya adc A kami tanya, bagaimana soal perilaku kehidupan sehari-hari Adc yang lain," sambung dia.
5. Tanyakan hubungan Ferdy Sambo dengan Istri
Tim Komnas HAM, kata Anam, juga menanyakan terkait hubungan Ferdy Sambo dan istri dengan para ajudan dan antara satu ajudan dengan ajudan lain dalam kehidupam sehari-hari.
"Termasuk misalnya dengan almarhum Yosua kayak apa. Karena yang muncul di publik misalnya keluarganya bilang Pak Sambo dan Bu Sambo itu orang baik misalnya. Kita cek itu tadi," kata dia.
6. Ajudan masih sempat tertawa
Dalam hasil pemeriksaan itu, Komnas HAM membeberkan kondisi terakhir antara para ajudan Sambo sebelum kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.
"Sebelum Jumat (hari kematian Brigadir J) kami tarik ke belakang, kami tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwanya, bahkan kondisinya kayak apa, itu salah satu yang penting misalnya begini, kondisinya bercanda-canda tertawa atau tegang, itu kami tanya," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Anam menjelaskan para ajudan yang diperiksa menyatakan kalau mereka masih tertawa-tawa.
Rentang waktunya bahkan, kata Anam, sangat dekat dengan insiden penembakan tersebut.
"Beberapa orang yang ikut dalam forum (perkumpulan) itu ngomongnya memang tertawa. Itu yang kami tanya. Jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisinya," ucap Anam.
Kendati demikian, Anam tidak menjelaskan secara detail topik apa yang sedang dibahas para ajudan sehingga membuat mereka tertawa.
Anam hanya memastikan kalau kondisi saat itu sangat rukun dan santai, tidak timbul ketegangan apapun.
Telah tayang di Tribunnews.com