Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Pengakuan Bharada E soal Penembakan Brigadir J, Ungkap Banyak Hal di Komnas HAM
Bharada E datang ke Komnas HAM ungkap banyak hal terkait penembakan Brigadir J di Rumah Kadiv Propam
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya para ajudan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Sambo telah penuhi panggilan Komnas HAM.
Diketahui para ajudan termasuk Bharada E yang disebut sebagai penembak Brigadir J juga turut datang.
Terkait hal tersebut Bharada E mengungkap banyak hal soal penembakan.
Baca juga: Kesan Uskup Mgr Benedictus Rolly Untu saat Pimpin Pemberkatan Pastoran di Bitung Sulawesi Utara
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 09.30 WIB, Seorang Balita Tewas, Motor Ditabrak Pikap yang Oleng
Baca juga: Gadis Cantik Tomohon Wulandari Rosalinda Putri Palit, Bersyukur dan Senang TIFF Digelar Lagi
Foto : Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan Bharada E menjelaskan banyak hal saat diperiksa pihaknya terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Diketahui enam ajudan Irjen Ferdy Sambo yang diperiksa Komnas HAM.
Menurut Anam, khusus kepada Bharad E, pihaknya menanyakan sejumlah hal, termasuk soal menembak.
"Sepanjang yang kami periksa Bharada E menjelaskan banyak hal salah satunya adalah soal menembak," kata Anam usai pemeriksaan terhadap ajudan Ferdy Sambo di kantor Komnas HAM RI, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Ketika dicecar wartawan terkait pengakuan Bharada E soal penembakan terhadap Brigadir J, Anam menjawab, pertanyaan yang ditanyakan Tim Komnas HAM sifatnya terbuka.
Selain itu, kata dia, pihaknya mengharapkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan Tim Komnas HAM bersifat deskriptif.
"Pertanyaan kami sifatnya terbuka. Penjelasannya yang kita harapkan adalah deskriptif. Tadi makanya ini panjang sekali proses permintaan keterangannya karena jawabannya kami minta untuk deskriptif," kata Anam.
"Jadi kalau minta kesimpulan dan sebagainya kami belum bisa menyimpulkan karena semua jawabannya memang kami minta untuk deskriptif," kata dia.
Anam menjelaskan pemeriksaan 6 ajudan dilakukan di ruang terpisah.
Masing-masing ajudan, kata dia, diperiksa lebih dari satu anggota Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI.