Kontroversi ACT
Akhirnya Bareskrim Tetapkan Ahyudin dan Ibnu Khajar Tersangka Penyelewengan Dana Aksi Cepat Tanggap
Penetapan tersangka ini dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri
"Pengurus Yayasan ACT dalam hal ini saudara Ahyudin selaku pendiri merangkap ketua, pengurus dan pembina serta saudara Ibnu Khajar selaku ketua pengurus melakukan dugaan penyimpangan sebagian dana sosial atau CSR dari pihak Boeing untuk kepentingan pribadi masing-masing berupa pembayaran gaji dan fasilitas pribadi," kata Ramadhan kepada wartawan, Sabtu (9/7/2022).

Selain itu, polisi menduga, 10 persen-20 persen dana sosial yang dikelola ACT digunakan untuk menggaji karyawan.
Bahkan, ACT diduga melakukan pencucian uang melalui perusahaan cangkang.
Dugaan penyelewengan ini diketahui berawal setelah Majalah Tempo membuat laporan jurnalistik yang berjudul "Kantong Bocor Dana Umat".
Salah satu yang diungkapkan terkait sejumlah fasilitas mewah berupa mobil operasional jenis Alphard dan penggunaan dana donasi untuk operasional para petinggi di ACT yang berlebihan.
Selain itu, PPATK menemukan indikasi serupa terkait penyelewengan dana yayasan ACT untuk kepentingan pribadi dan kegiatan terlarang.
Sosok Ahyudin, Pemimpin ACT Selama 17 Tahun yang Kini Mengundurkan Diri, Dikenal Sangat Otoriter
Sosok Ahyudin, pendiri dan pemimpin Aksi Cepat Tanggap ( ACT ) yang menjabat Presiden ACT selama 17 tahun yang kini menjadi perhatian.
Sosok Ahyudin dikenal otoriter selama dirinya menjabat sebagai Presiden ACT.
Selain itu, sebagai bos ACT, gaji Ahyudin dilaporkan mencapai Rp250 Juta per bulan.
Sikap otoriter Ahyudin diungkap Presiden ACT yang baru, yakni Ibnu Khajar.
Profil Sosok Ahyudin, Pemimpin Aksi Cepat Tanggap atau ACT Selama 17 Tahun yang Kini Mengundurkan Diri, Dikenal Otoriter. (Dok. ACT via Youtube Filantropi)
Ibnu menilai mantan atasannya itu adalah sosok yang otoriter.
Mundurnya Ahyudin tersebut tidak terlepas dari gejolak yang ada di internal ACT.
Ibnu Khajar mengatakan gaya kepemimpinan Ahyudin tersebut menimbulkan ketidaknyamanan di tubuh organisasi kemanusiaan tersebut.