Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cacar Monyet

Terus Meningkat di Seluruh Dunia, WHO Tetapkan Wabah Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global

WHO menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Kini, dua fokus terhadap dua penyakit, yaitu Covid-19 dan cacar monyet.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com/Reuters via BBC Indonesia
Ilustrasi penyakit cacar monyet. Penyakit cacar monyet ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh WHO. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wabah cacar monyet telah menyerang berbagai negara di dunia.

Kini, wabah cacar monyet atau monkeypox telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.

Penetapan tersebut dilakukan langsung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penetapan dilakukan langsung pada akhir pertemuan kedua komiter darurat WHO terkait virus.

Hal tersebut merupakan peringatan tertinggi yang dikeluarkan WHO.

Pasalnya, kasus cacar monyet terus meningkat di seluruh dunia.

Dikutip dari laman www.dailymirror.lk, Minggu (24/7/2022), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa lebih dari 16.000 kasus kini telah dilaporkan dari 75 negara.

"Sejauh ini ada 5 kematian akibat wabah tersebut," kata Tedros.

Perlu diketahui, selain Monkeypox, saat ini ada 2 fokus lainnya untuk keadaan darurat kesehatan, yakni pandemi virus corona (Covid-19) dan upaya berkelanjutan untuk memberantas polio.

Tedros menyampaikan komite darurat tidak dapat mencapai konsensus tentang apakah wabah Monkeypox harus diklasifikasikan sebagai darurat kesehatan global.

Baca juga: Brigadir J Diancam Pembunuhan Sejak Juni 2022, Kuasa Hukum: Apabila Naik ke Atas Akan Dihabisi

Baca juga: Tayang 27 Juli 2022 di Indonesia, Berikut Review Film Alienoid, Miliki Alur Maju Mundur

Namun wabah itu, kata dia, telah menyebar ke seluruh dunia secara cepat dan dirinya telah memutuskan bahwa Monkeypox memang menjadi perhatian internasional.

"Terlalu sedikit yang dipahami tentang cara penularan baru yang memungkinkannya menyebar. Penilaian WHO adalah bahwa risiko Monkeypox moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa, di mana kami menilai risikonya tinggi," jelas Tedros.

Ia menekankan deklarasi itu akan membantu mempercepat pengembangan vaksin dan penerapan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus.

WHO juga mengeluarkan rekomendasi yang diharapkan akan memacu negara-negara untuk mengambil tindakan demi menghentikan penularan virus dan melindungi kelompok yang paling berisiko.

"Ini adalah wabah yang dapat dihentikan dengan strategi yang tepat dalam kelompok yang tepat," tutur Tedros.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan pada Senin (20/12/2021) agar dunia bersatu dan membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 dalam tahun depan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan pada Senin (20/12/2021) agar dunia bersatu dan membuat keputusan sulit yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 dalam tahun depan. (AFP via tribunnews.com)

Tedros menegaskan bahwa kasus saat ini terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan intim dengan sesama jenis, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

Sehingga negara-negara tidak hanya perlu mengadopsi langkah-langkah yang dapat melindungi kesehatan saja, namun juga Hak Asasi Manusia (HAM) dan martabat mereka.

"Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apapun," tegas Tedros.

Monkeypox kali pertama ditemukan di Afrika tengah pada 1950-an.

Di Inggris, sejauh ini ada lebih dari 2.000 kasus yang dikonfirmasi, pejabat kesehatan pun telah merekomendasikan orang-orang yang berisiko tinggi terkena Monkeypox, termasuk beberapa pria gay dan biseksual, serta petugas kesehatan untuk mendapatkan vaksin.

Baca juga: Baru Terungkap Sosok Enkito Herman Eks Suami Feni Rose, Tuai Pujian, Sering Bagikan Makanan Gratis

Baca juga: Baru Terungkap Alasan Ayah Bonge Sedih Lihat Anaknya Sekarang, Padahal Terkenal dan Banyak Uang

Gejala awal yang muncul biasanya termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam atau lesi seperti cacar air yang melepuh.

Sering kali terjadi pada bagian mulut atau alat kelamin dalam kasus baru-baru ini dan infeksinya cenderung ringan.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wabah Monkeypox Dinyatakan WHO Sebagai Darurat Kesehatan Global.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved