Nasib Kopda M Anggota TNI Diduga Terlibat Penembakan Istri Sendiri, Panglima TNI Tindak Tegas
Kopda M juga kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terancam dipecat dari TNI karena terduga terlibat pembunuhan berencana terhadap istrinya RW.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa.
Ia tak segan untuk menghukum anak buahnya yang melanggar aturan.
Termasuk kasus penembakan yang menimpa seorang istri anggota TNI di Semarang.
Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Jajarannya Usut Pembantaian Oleh KKB Papua
Simak video terkait :
Sang suami diduga terlibat dalam aksi penembakan tersebut.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan menjatuhkan sanksi berat hukuman mati hingga penjara seumur hidup kepada para pelaku penembakan istri prajurit TNI di Semarang termasuk Kopda M suami korban.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, sejumlah pasal pidana telah disiapkan kepada para terduga pelaku dan Kopda M.
Seperti Pasal 340 KUHP perihal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.
Baca juga: Adanya Dugaan Perselingkuhan di Kasus Penembakan Istri TNI Semarang Ini Kata Jenderal Andika Perkasa
Rekaman CCTV istri anggota TNI ditembak oleh orang yang tak dikenal di Banyumanik, Semarang, Senin (18/7/2022). Berikut fakta-fakta kasusnya.(TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas, YouTube Tribun Jateng)
Kopda M juga kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terancam dipecat dari TNI karena terduga terlibat pembunuhan berencana terhadap istrinya RW.
"Termasuk Pasal 53 juncto Pasal 340 KUHP. Sehingga kita pastikan semua pasal yang dikenakan. Percaya kepada kami, kami akan menuntaskan semuanya," ujar Andika, Jumat (22/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.
RW ditembak orang tidak dikenal di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022). Korban mendapat dua luka tembak dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Kasus penembakan RW ini kata Andika diduga bermotif asmara.
Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Tegaskan Tak Ada Intervensi saat Autopsi Jenazah Brigadir J
Lokasi penembakan istri TNI di Semarang di Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Senin (18/7/2022) (kiri) dan aksi penembakan yang terekam CCTV (kanan). (KOMPAS.com Muchamad Dafi Yusuf/YouTube TribunJateng.com)
Hal ini diperkuat setelah tim POM AD memeriksa salah satu saksi yang memiliki hubungan dengan suami korban, Kopda Muslimin.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan hasil investigasi POM AD menemukan seorang saksi yang memang memiliki hubungan khusus dengan suami korban.
Dari pemeriksaan saksi tersebut jugalah indikasi adanya keterlibatan Kopda M dalam kasus penembakan RW di Semarang ini didapat.
"Pemeriksaan bukan hanya saksi, tetapi juga dari bukti elektronik dan semua mengarah ke sana. Itu yang kami dapatkan sejauh ini hanya sekarang suami korban ini lari, dan sudah kita cari dan kita tidak akan berhenti.
Kita sudah memiliki saksi-saksi termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban," ujar Andika
Jenderal Andika Perkasa juga meminta kasus penembakan istri prajurit TNI di Semarang ini harus diusut secara tuntas.
Termasuk mencari suami korban yang saat ini masih menghilang.
5 Fakta
Kasus istri anggota TNI ditembak oleh orang tak dikenal terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dilaporkan yang menjadi korban penembakan seorang ibu rumah tangga berinisial R (35).
Akibat insiden ini, R mengalami luka tembak di bagian perut dan harus menjalani perawatan di RSU Hermina Banyumanik, Kota Semarang.
Sementara pelaku penembakan hingga saat ini masih dalam pengejaran petugas gabungan dari Polri dan TNI.
Berikut 5 fakta istri anggota TNI ditembak di Semarang dihimpun dari TribunBanyumas.com dan Kompas.com, Selasa (19/7/2022):
1. Kronologi kejadian
Kejadian ini bermula saat korban pulang ke rumah setelah menjemput anaknya sekolah pada Senin (18/7/2022) siang.
Hingga akhirnya korban sampai di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang sekitar pukul 12.00 WIB.
Pelaku yang mengendarai motor langsung melesatkan tembakan ke tubuh korban.
Usai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian.
R sendiri adalah istri dari Koptu berinisial M yang bertugas di Batalyon Yon Arhanud 15.
2. Video aksi terduga pelaku viral
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video detik-detik korban saat ditembak pelaku tersebar di media sosial.
Seperti unggahan di akun Instagram @infokomando.official.
Pada awal rekaman memperlihatkan 4 orang dengan mengendarai 2 sepeda motor.
Mereka tampak berhenti di sebuah pertigaan jalan.
Video dilanjutkan saat korban dibuntuti oleh pelaku penembakan.
Pelaku yang memakai helm berwarna putih mengarahkan senjata api ke tubuh korban.
Setelah ditembak, korban masuk ke dalam rumah untuk meminta tolong ke suaminya yang berada di lantai dua.
3. Keterangan saksi
Warga sekitar bernama Agus Riyanto memberikan kesaksiannya.
Ia mengaku melihat terduga pelaku sebelum terjadi aksi penembakan.
"Tiga orang duduk di situ mainan ponsel. Saya melihat ketika mau pulang," tuturnya.
Agus awalnya menduga ketiganya berteransaksi jual beli motor bodong.
Hal ini karena motor yang dikendarai tidak memiliki pelat nomor.
"Motornya tidak ada plat nomornya. Saya kira transaksi jual beli motor bodong," tandasnya.
4. Alami luka tembak di bagian perut
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan membenarkan insiden penembakan.
Ia mengatakan, korban mengalami luka tembak di bagian perut.
R dalam keadaan masih sadar dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru.
"Tembakan pertama terkena di bagian perut," urai Donny.
Donny melanjutkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP.
Petugas menemukan satu proyektil peluru dan dua selongsong peluru.
Kini petugas gabungan dari Polrestabes Semarang hingga Denpom melakukan pendalaman untuk menangkap pelaku.
5. Motif pelaku
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro, Letkol Inf Bambang membeberkan motif penembakan terhadap korban R.
Ia menegaskan, aksi penembakan dilatarbelakangi aksi kriminalitas.
"Motif penembakan tersebut yakni adalah pembegalan," jelasnya.
Selanjutnya Bambang membenarkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak kepolisian terkait kasus ini.
"Kita berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangkap pelaku, "imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dan Tribunnews.com