Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Forensik Dalami Bukti CCTV, Pakaian dan 2 HP Brigadir J, Ini Kata Polri
Irjen Dedi Prasetyo mengabarkan semua barang bukti terkait peristiwa tewasnya Brigadir J sedang didalami Laboratorium Forensik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa semua barang bukti soal kasus tewasnya Brigadir J kini sedang didalami Laboratorium Forensik (Labfor ).
Barang bukti di antaranya adalah CCTV, pakaian hingga 2 buah handphone (HP) milik Brigadir J.
Ia menjelaskan nanti hasilnya akan disampaikan oleh Labfor dalam minggu depan.
Baca juga: Nasib Kombes Budhi Susianto Usai Terseret Kasus Brigadir J, Kini Pamitan di Polres Metro Jaksel
Baca juga: 2 Koper Hitam Dibawa Saat Prarekonstruksi Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Apa Isinya?
Baca juga: Akhirnya Terungkap Ucapan Kombes Budhi Herdi Usai Dinonaktifkan Kapolri dari Jabatannya
Foto: Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengabarkan barang bukti seperti CCTV, Pakaian dan 2 HP milik Brigadir J telah didalami Labfor, kemungkinan diunkap minggu depan (Tangkap Layar Kompas Tv)
Diketahui, Brigadir J tewas diduga karena ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli lalu.
Irjen Dedi Prasetyo mengabarkan semua barang bukti terkait peristiwa tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, telah dikumpulkan pihak kepolisian.
Saat ini, kata Dedi, semua barang bukti sedang didalami Laboratorium Forensik.
"Ada beberapa titik CCTV yang sudah diamankan dan saat ini masih proses pendalaman oleh Labfor,
karena harus melalui proses kalibrasi dan harus ada (proses) penyesuaian waktu (antara satu CCTV dengan CCTV lainnya)."
"Ini masih didalami oleh Labfor, nanti hasilnya secara scientific akan disampaikan oleh Labfor dalam minggu depan," kata Dedi dikutip dari Kompas Tv, Jumat (22/7/22).
Barang bukti tersebut di antaranya CCTV, pakaian hingga dua buah handphone milik Brigadir J.
"Semua barang bukti dalam peristiwa pidada semuanya sudah disita dan sudah diperiksa oleh Labfor juga kedokteran."
"Jumlahnya, dua handphone sudah diamankan Labfor dan semuanya masih proses pendalaman oleh Labfor," jelas Dedi.
Hal ini dilakukan agar segala sangkaan dapat dibuktikan secara dilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.