Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Baru Terungkap Kedekatan Brigadir J dengan Keluarga Ferdy Sambo, Sang Ayah: Selalu Cerita Enaknya

Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, membeberkan kedekatan antara Brigadir J dengan keluarga Irjen Ferdy Sambo.

Istimewa
Brigadir J (kiri), Irjen Ferdy Sambo dengan istrinya Ny Putri (kanan) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru terungkap kedekatan Brigadir J dengan keluarga Kadiv Propam Polri Nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Sang ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat bongkar hubungan kedekatan anaknya dengan keluarga Irjen Ferdy Sambo.

Sebelumnya diketahui, Brigadir J tewas diduga karena ditembak oleh sesama polisi yakni Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo.

Baca juga: Update Terbaru Kasus Tewasnya Brigadir J, Pihak Keluarga Hari ini Didatangi Penyidik Bareskrim Polri

Baca juga: Fakta-fakta Bekas Luka pada Jenazah Brigadir J, Kuasa Hukum Punya Bukti Video

Baca juga: Baru Terungkap, Temuan Mengejutkan 15 Bekas Luka di Sekujur Tubuh Brigadir J, Simak Faktanya

Foto: Samuel Hutabarat mengungkap kedekatan Brigadir J dengan keluarga Irjen Ferdy Sambo. Hanya ceritakan yang manis-manis. (Facebook Rohani Simanjuntak)

Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, membeberkan kedekatan antara Brigadir J dengan keluarga Kadiv Propam Polri Nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Sepengetahuan keluarga, kata Samuel, hubungan Brigadir J dengan Keluarga Ferdy Sambo yakni hubungan antara bawahan dengan atasan.

Samuel menjelaskan, selama dua setengah tahun bekerja untuk keluarga Ferdy Sambo, hubungan antara Brigadir J dengan Ferdy Sambo, berjalan baik.

Bahkan, Brigadir J tidak pernah mengeluhkan pekerjaannya mendampingi Ferdy Sambo sekeluarga.

"Kalau tugas dia sama Pak Ferdy Sambo sudah kurang lebih dua setengah tahun."

"Saya rasa kedekatan dia dengan keluarga Ferdy Sambo ya kedekatan atasan dengan bawahan."

"Lagi pula anak kita ini mulai dari di Jambi pun, saat bertugas, tidak pernah ini menceritakan soal pahitnya di pekerjaan itu."

"Tidak mau dia membebani pikiran orang tua, selalu yang diceritakannya yang manis-manis dan enaknya."

"Dia berusaha agar orang tua tidak merasa beban pikiran, tidak ada keluhan (dari Brigadir J saat bertugas mendampingi keluarga Ferdy Sambo)," jelas Samuel, Kamis (21/7/2022) dikutip dari Kompas Tv.

Brigadir J, kata Samuel, selalu berkomunikasi dengan keluarga.

Bahkan saat mengantarkan Ferdy Sambo dengan istrinya ke Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Brigadir J juga memberi kabar kepada keluarga.

"Jadi memang waktu dia ke Magelang, kami tahu karena kami dikabari selaku orang tua."

"(Pada saat itu) kami sekeluarga berencana mau berangkat ke kampung untuk berziarah."

"Tapi anak kita almarhum ya bilang dia tidak bisa ikut lantaran mau berangkat ke Magelang."

"Kalau sudah pulang nanti dari Magelang, ya (Brigadi J rencananya) minta izin sama Ibu sambo sama Pak Sambo untuk dapat diberikan izin untuk menyusul ke Sumatera Utara (menemui keluarganya)," jelas Samuel.

Muncul Dugaan Brigadir J Tewas di Magelang

Foto: Kuasa hukum keluarga ragu Brigadir J tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo, curiga meninggal di lokasi ini, telepon terakhir jadi petunjuk. (Warta Kota/Miftahul Munir dan HO/Tribun Medan)

Menurut analisis keluarga, ada kemungkinan Brigadir J tidak tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, melainkan di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Dugaan ini muncul karena di hari itu, Jumat (8/7/2022) pukul 10.00 WIB, keluarga masih bisa berkomunikasi dengan Brigadir J melalui sambungan telepon dan WhatsApp.

Namun, pada pukul 17.00 WIB, Brigadir J tidak bisa dihubungi keluarga.

Bahkan nomor keluarga, yakni ayah, ibu dan kakak, adiknya diblokir.

Hal itu disampaikan Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Selasa (19/7/2022) dikutip dari Kompas Tv.

"Tindak pidana ini diduga terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 sekira atau antara pukul 10.00 hari sampai dengan pukul 17.00 WIB."

"Locus Delicti (tempat kejadian perkaranya) adalah kemungkinan besar antara Magelang dan Jakarta itu alternatif pertama, alternatif kedua Locus Delicti-nya di rumah Propam Polri atau rumah dinas di Duren 3 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan."

"Kenapa kita sebut Magelang-Jakarta karena 10.00 WIB, dia (Brigadir J) masih aktif berkomunikasi baik melalui telepon maupun melalui WhatsApp kepada orangtuanya khususnya melalui WhatsApp keluarga, tetapi setelah 10.00 WIB almarhum ini minta izin mau ngawal komandannya atau siapapun itu, yang dikawal harus balik ke Jakarta dengan asumsi perjalanan 7 jam."

"Dia minta izin untuk melakukan pengawalan balik ke Jakarta jadi perkiraan-perkiraan 7 jam."

"Tidak etis misalnya seorang ajudan mengawal pimpinan masih WhatsApp, jadi diminta 7 jam jangan diganggu dulu," jelas Kamaruddin dikutip dari Kompas Tv.

Setelah melewati 7 jam, kata Kamaruddin, keluarga mencoba berkomunikasi lagi dengan Brigadir J.

"Pukul 17.00 WIB, keluarganya mencoba menelepon (Brigadir J) tapi tidak bisa di WhatsApp, ternyata sudah terblokir."

"Dengan terblokirnya dan nomor-nomor mereka, baik kepada ayah, ibunya termasuk kakak, adiknya, mereka mulai gelisah."

"Kemudian berlanjut dengan pemblokiran dan peretasan semua handphone keluarga, ayah, ibunya, kakak dan adiknya, handphonenya tidak bisa dipakai kurang lebih satu minggu," jelas Kamaruddin.

Sehingga, keluarga menduga, Brigadir J dibunuh secara terencana di Magelang.

"Artinya ini ada dugaan pembunuhan terencana, sehingga bagaimana caranya handphone itu bisa dikuasai passwordnya.

Berarti sebelum dibunuh ada dulu ini dugaan pemaksaan untuk membuka password handphone."

"Bahkan, ada empat nomor handphone daripada almarhum sampai hari ini belum diketemukan," tegas Kamaruddin.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved