Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Bukti Baru Tewasnya Brigadir J, Ada yang Menjerat Leher serta Senjata Tajam

Kamaruddin menemukan bukti baru yang mengarah pada kematian Brigadir J sempat mendapatkan penganiayaan.

Editor: Tesalonika Geatri
kolase Tribunmanado/ HO/ (Warta Kota)
Bukti Baru Tewasnya Brigadir J, Ada yang Menjerat Leher serta Senjata Tajam 

Sekira pukul 10 malam, Reza memberi kabar duka via telepon kepada kakaknya yang lain bahwa Brigadir J sudah berpulang.

Setelah itu, Reza juga ikut bersama rombongan polisi mengantarkan peti yang berisi jenazah sang kakak ke rumah duka di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, Reza yang memakai baju hitam langsung berusaha menjadi sosok penguat orangtuanya, Samuel Hutarabat dan Rosti Simanjuntak.

Pertama kali melihat peti jenazah Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak histeris.

Keduanya lemas sampai berdiri pun dibantu para kerabatnya yang lain.

Pandangannya langsung tertuju ke peti jenazah warna putih yang sudah terbaring di tengah rumah.

Rosti tak berhenti berteriak melihat nasib malang yang menimpa putranya.

Kala itu, Reza menjadi sosok yang menguatkan sang ibunda.

Reza memeluk, mencium, hingga mengelus tubuh ibunya agar lebih kuat menghadapi musibah ini bersama-sama.

Dalam video yang diunggah bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, terlihat momen haru ketika Reza terakhir kali memeluk jenazah sang kakak.

Reza tampak duduk percis di samping peti jenazah sang kakak sebelum ditutup dan dikuburkan.

"Sudah ya kita tutup, selamat jalan," tutur seorang pria.

Ketika peti jenazah hendak ditutup, tangis keluarga semakin keras, bahkan Samuel Hutabarat berusaha menahan agar penutup peti itu tak mendarat menghalangi tubuh Brigadir J.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Isi Rekaman CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Perjelas Kematian Brigadir J

Saat itu bergantian, ibu, ayah, adik, dan kakak Brigadir J memberikan pelukan perpisahan, termasuk Reza.

"Reza berdiri kau anakku, Reza harus pasrahkan kau anakku," teriak seorang wanita kepada Reza.

Reza yang semula hanya duduk memandangi jenazah sang kakak langsung berdiri membuka maskernya.

Saat itu juga suasana berubah menjadi haru, Reza mencium kening sang kakak untuk terakhir kalinya sambil menangis.

Artikel telah tayang di: TribunNewsmaker.com

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved