News Analysis
Ini Kata Pengamat Ekonomi Sulawesi Utara Soal Dampak Normalisasi DAS Tondano
Pengamat Ekonomi Asal Sulawesi Utara Berikan Komentar Soal Dampak Normalisasi DAS Tondano Minahasa.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Rencana Pemerintah Kota Manado untuk berupaya mengatasi masalah banjir yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara sudah akan direalisasi.
Pengamat Ekonomi Sulut Dr Robert Winerungan melihat, masalah banjir ini sudah menjadi keluhan masyarakat Kota Manado yang khususnya yang tinggal di bantaran Sungai.
Sehubungan dengan itu, Pemkot Manado berencana akan menormalisasi 5 Sungai yang ada di sekitar kota Manado melalui Proyek Pengendali Banjir Kota Manado Sulawesi Utara.
Kata dia, ini tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk biaya konstruksi proyek, dan untuk pembebasan lahan.
Terkait dampak ekonomi atas masalah ganti rugi lahan di DAS Tondano, Winerungan mengatakan, ini antara lain adalah dampak ekonomi bagi warga yang akan menerima ganti untung lahan.
"Pasti (mereka) akan merasakan kebahagiaan kalaupun lahan yang akan dibebaskan akan mendapatkan ganti rugi yang memadai," ujar dia, kata Winerungan kepada Tribun Manado, Selasa (19/7/2022)
"Lahan yang keseringan banjir yang dihuni warga akan segera dibebaskan dan masyarakan pasti akan mendapatkan kompensasi," ujar dia.
Dana yang diterima masyarakat ini bisa ditukarkan dengan lahan yang baru yang bebas dari banjir.
"Sisanya untuk investasi atau membuat usaha agar masyarakat nantinya tidak terlantar," ujar dia.
Menurutnya, sebaiknya masyarakat bisa menerima dana kompensasi ini.
"Agar tidak terjebak dalam masalah banjir yang pasti merugikan dan bahkan bisa mengancam nyawa mereka," sebut Winerungan
Selain itu, Untuk mendapatkan dana pembebasan lahan ini tentunya pemerintah perlu mengambil Langkah bijak agar cepat melaksanakan ganti rugi lahan kepada masyarakat.
"Bisa saja pemerintah bekerjasama dengan investor yang akan membangun lahan yang dibebaskan ini dengan membuat objek wisata yang baru," jelasnya.
Tentu, kata Winerungan, hal ini sangat prospektif, sebab, lahan DAS ini jika ditata dan dikelola dengan baik akan menjadi objek wisata seperti pusat kuliner atau pusat lalu lintas sungai yang akan mempercantik Kota Manado.
"Objek wisata ini pasti akan mempekerjakan tenaga kerja yang tidak sedikit," sebutnya.