Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Baru Terungkap Lokasi Terakhir Brigadir J Menurut Keluarga, Bukan Tewas di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Beberapa pesan terakhir via WA diungkap pihak keluarga dan tim Kuasa Hukum. Brigpol Yosua diduga tidak tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado
Lokasi Terakhir Brigadir J sebelum tewas menurut keluarga, Bukan tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, yakni Brigadir J alias Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat sempat aktif memberikan kabar di grup WhatsApp (WA) keluarga.

Pada tanggal 8 Juli 2022, tepat di hari Brigadir J dilaporkan meninggal dunia, sang ajudan masih berkomunikasi dengan keluarganya.

Beberapa pesan terakhir Brigadir J via WA diungkap pihak keluarga dan tim Kuasa Hukum.

Pada 2 Juli 2022 pukul 14:46 WIB, Brigadir Yosua Hutabarat memberikan kabar soal keberangkatan ke Magelang, Jawa Tengah.

Brigadir J menyampaikan mengawal Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo beserta istri dan anak.

Tujuan ke Magelang pun diungkapkannya, yakni mau mengantarkan anak Ferdy Sambo sekolah.

Pada hari terakhir hidupnya, Jumat (8/7/2022), Brigpol Yosua juga masih terlibat pada percakapan di Grup WA keluarga.

Inilah isi chat terakhir dan aktivitas Brigadir Yosua Hutabarat di grup WA keluarga yang diperoleh Tribunjambi.com.

Tanggal 8 Juli 2022 pagi

Y mengirimkan foto keluarga sedang berada di objek wisata Pemandian Air Panas Sipoholon, Tarutung, Sumatera Utara.

Yosua memiliki kenangan di sana, yakni tempat mereka bermain sewaktu kecil.

Brigadir Yosua: Asyik sekali!!!

Tanggal 8 Juli 2022 Siang

Pukul 12.58: Y kirim foto ibu di grup WhastApp.

Pukul 13.02: Yosua membaca pesan foto tersebut, tidak ada tanggapan.

Pukul 17.05: Riwayat WhatsApp aktif terakhir.

Pukul 19.34: Y kirim foto lagi di grup WhatsApp, Yosua tidak membaca.

Diberitakan sebelumnya, Yosua Hutabarat meninggal dunia di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Keterangan polisi, Brigadir Yosua Hutabarat meninggal usai baku tembak dengan Bharada E.

Masih dari penjelasan polisi, motif baku tembak itu adalah Brigadir E berusaha untuk memberikan perlindungan pada keluarga Ferdy Sambo.

Saat itu disebutkan bahwa Yosua sedang berusaha melakukan upaya pelecehan pada istri Irjen Ferdy Sambo, disertai penodongan senjata, di kamar atasannya itu.

Istri Kadiv Propam itu kemudian berteriak, lalu Yosua keluar dari kamar, selanjutnya ditanyakan E sedang apa Yosua di kamar.

Pertanyaan tersebut dijawab Yosua dengan tembakan. Akhirnya baku tembak terjadi, empat peluru bersarang di tubuh Yosua.

Namun keluarga merasa keterangan itu tidak masuk akal. Dirasa janggal seorang brigadir mau melakukan pelecehan kepada istri jenderal di rumah mereka.

Selain itu Yosua yang berlatar belakang Brimob, juga dirasa aneh tidak mampu untuk menembak Bharada E bila memang Yosua yang pertama melepas tembakan.

Apalagi disebutkan Yosua melepaskan 7 tembakan tapi tidak satu pun yang kena, jadi pertanyaan besar keluarga.

"Sudah lebih-lebih dari sinetron itu. Ditembak kok bisa ngelak, kemudian bisa lagi menembak anak saya hingga kena empat kali," kata Samuel Hutabarat, ayah Yosua.

Kejanggalan juga diungkapkan sejumlah pihak, di antaranya adalah TB Hasanuddin anggota DPR RI yang merupakan purnawirawan Jenderal TNI.

Juga oleh Menko Polhukam Mahfud MD, yang tegas menyatakan ada kejanggalan dalam tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua di rumah Kadiv Propam.

Kejanggalan menurut Mahfud MD adalah terkait instruksi supaya keluarga tidak buka jenazah.

Kemudian interval waktu kejadian dengan rilis yang sampai 3 hari, hingga penjelasan kepolisian yang dianggap berubah-ubah.

"Keterangan polisi dari waktu ke waktu lain dan dari satu tempat ke tempat lain, begitu. Kan Pak Ramadhan, Pak Ramadhan beda kejelasan pertama dan kedua,” kata Mahfud.

Soal perbedaan penjelasan ini, Brigjen Ahmad Ramadhan mengklarifikasi pernyataannya tidak berbeda siang dengan sore.

Penjelasan sore, ucap dia, lebih detil dibandingkan penjelasan pertama terkait dengan kronologi dan motif.

Yosua Hutabarat meninggal dunia pada Jumat, dibawa ke Jambi pada Sabtu, dan dimakamkan di Sungai Bahar pada Senin (11/7/2022).

Di sisi lain, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menduga Brigadir J tidak meninggal di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Ini berdasarkan sejumlah fakta yang diperoleh dari percakapan terakhir Brigadir J kepada keluarga.

Kamaruddin Simanjuntak, salah satu kuasa hukum mengatakan, ada dua lokasi yang mereka curigai, yakni antara Magelang, Jawa Tengah, dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Locus delecti (lokasi perkara) adalah kemungkinan besar antara Magelang dan Jakarta, itu alternatif pertama."

"Locus delicti yang kedua di rumah Kadiv Propam Polri atau rumah dinas di Duren Tiga kawasan Jakarta Selatan," kata Kamaruddin kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Kamaruddin menyebut pihak keluarga sempat menerima pesan terakhir dari Brigadir Yosua yang tengah mengawal komandannya dari Magelang, Jawa Tengah ke Jakarta, pada Jumat (18/7/2022) sekira pukul 10.00 WIB.

"Setelah jam 10.00 WIB, almarhum minta izin mau mengawal atasan atau komandanya yang dikawal dengan asumsi perjalanan tujuh jam."

"Jadi, artinya tujuh jam jangan ada telepon dulu, karena jam 10.00 WIB pagi itu di Magelang tanggal 8 juli 2022," ungkap Kamaruddin.

Hingga pukul 17.00 WIB, Kamaruddin menerangkan, pihak keluarga tidak bisa menghubungi Brigadir Yosua hingga handphone keluarga diretas.

"Dengan terblokirnya nomor-nomor mereka, baik kepada ayahnya, ibunya, termasuk kakak adiknya, termasuk ke WhatsApp grup, maka mereka mulai gelisah."

"Tetapi kemudian berlanjut dengan pemblokiran dan peretasan semua handphone keluarga," beber Kamaruddin.

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melecehkan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam, itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ramadhan menuturkan, fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Dua saksi yang diperiksa adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Ia menuturkan, istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.

Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.

Menurutnya, kehadiran Bharada E membuat Brigadir J menjadi panik.

Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspons oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” beber Ramadhan.

Bharada E merupakan anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sedangkan Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam.

Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya saat insiden penembakan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Bharada E terjadi.

"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut."

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," jelas Ramadhan.

Ramadhan menuturkan, Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui peristiwa itu, setelah ditelepon oleh istrinya.

Dia lantas melihat Brigadir J sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelepon Pak Kadiv Propam."

"Kemudian datang, setelah tiba di rumah, Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu."

"Pak Kadiv Propam langsung menelepon Polres Jaksel, dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," terang Ramadhan.

Baca juga: Baru Terungkap, Kondisi Bharada E yang Diduga sebagai Penembak Brigadir J, Kini Minta Perlindungan

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul ISI CHAT TERAKHIR Brigadir Yosua Hutabarat di Grup WhatsApp Keluarga,

https://jambi.tribunnews.com/2022/07/15/isi-chat-terakhir-brigadir-yosua-hutabarat-di-grup-whatsapp-keluarga?page=all&_ga=2.40613921.265389702.1658126662-1083689368.1657630857.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved