Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Startup Digital

Masa Depan Start-up Gemilang, SulutGo Siap Dorong Inovasi Digital Lahirkan Founders Baru dari Daerah

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Startup Ecosystem Builder "Satu Tampa" dan Pemprov Sulut

Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Startup Ecosystem Builder "Satu Tampa" 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Startup Ecosystem Builder "Satu Tampa" dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar rangkaian acara Roadshow secara virtual yang sukses dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta dari kalangan akademisi hingga praktisi bisnis.

Acara yang diselenggarakan ini berfokus pada pelaksanaan di daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo secara virtual dengan mengambil topik "Inovasi Digital dalam Membangun Potensi Daerah".

Dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang hadir mengisi acara roadshow sebagai panelis dan narasumber diskusi, hal ini merupakan bentuk dukungan dalam menyukseskan gerakan #1000startupdigital yang diselenggarakan di seluruh Indonesia melalui 17 Hub.

Salah satu dukungan penuh disampaikan oleh Bonifasius Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo RI. Dalam sambutannya ia memaparkan bahwa harapannya nanti setelah mengikuti sesi Roadshow dan rangkaian kegiatan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital akan muncul Startup-startup yang tidak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

"Dalam pelaksanaannya perlu untuk mengembangkan inovasi yang lahir dari permasalahan yang ada di lingkungan sekitar kita. Apabila dapat kita kelola dan kembangkan, maka akan dapat memberikan dampak yang besar bukan hanya bagi daerah tapi juga Indonesia bahkan sampai ranah Internasional.

"Pastinya diperlukan kolaborasi yang baik dari seluruh ekosistem pentahelix yang ada di daerah, didalamnya termasuk pemerintah, industri kreatif dan akademisi untuk bergotong royong dalam memfasilitasi inovasi dari rekan-rekan perintis Startup masa depan di Sulawesi Utara dan Gorontalo." Ungkap pak Boni.

Harapan yang sama ditunjukkan oleh Sekretaris Dinas KOMINFO Sulawesi Utara, John Rembet. "Sepanjang 2 pekan terakhir ini kita telah melakukan pemetaan isu dan potensi daerah dalam pengembang usaha rintisan berbasis digital, ini menjadi dasar yang baik bagi kita untuk melangkah lagi untuk menyatukan semua startup yang harus kita support sepenuhnya agar betul-betul akan menghasilkan startup-startup muda berjiwa entrepreneur untuk membangkitkan ekonomi di Sulawesi Utara." Bapak John Rembet menyebutkan bahwa banyak potensi yang bisa dijadikan inovasi untuk membangun sebuah Startup, untuk itu para founders bisa membuat aplikasi digital yang mengacu pada potensi-potensi yang ada seperti contohnya dibidang Pariwisata.

Salah satu lulusan 1000 Startup Digital, Marlon Kamangi yang merupakan Founder dan CEO dari Baciraro (Startup yang bergerak pada pengelolaan sampah) membagikan cerita bagaimana ia bisa membangun sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.

Terlepas dari ide mengenai sebuah bisnis pengelolaan sampah yang sangat mainstream, Marlon menjelaskan bahwa sebagai perintis harus menggali lebih dalam lagi ide yang dibangun walaupun ide tersebut sudah pasaran, sehingga bisa memberikan poin pembeda pada perusahaan yang dibangun.

Hal tersebut mengemukakan bahwa para perintis harus bisa memberikan poin pembeda dengan yang lain walaupun ide yang dibangun merupakan ide usaha yang mainstream.

Sesi roadshow dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang dimoderatori oleh presenter Kompas TV Manado, Devis Pinontoan beserta Sekdis Kominfo Sulut, John F. Rembet, S.H., M.Si., Dosen Teknik Universitas Negeri Gorontalo, Dr. Ir. Sardi Salim, M.Pd, dan juga Vice President Satu Tampa, Lady Giroth yang menjadi narasumber diskusi panel mewakili beberapa bidang Pentahelix, yaitu pemerintah, akademisi, dan komunitas.

"Ekosistem digital memberikan ruang untuk bisnis dalam melakukan hal penting, sehingga pebisnis tidak khawatir lagi dengan faktor-faktor yang bersifat otomatisasi. Peran ekosistem digital membantu perusahaan untuk menjangkau ekspektasi konsumen dengan lebih konsisten dan membantu menerapkan teknologi menjadi lebih mudah dan lebih cepat mengadopsi teknologi," ujar John Rembet.

Dalam hal ini pemerintah juga memperkuat infrastruktur agar betul-betul meningkatkan dan mendorong inovasi yang didirikan oleh para perintis daerah.

Persepsi dari sudut pandang Akademisi, Sardi Salim mengatakan, "Usaha rintisan pasti dimulai dengan adanya masalah sehingga membutuhkan semangat untuk benar-benar mencari terobosan untuk menghasilkan hal yang baik."

Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sendiri sejak 2019 sudah mulai mengajak mahasiswanya merintis usaha rintisan digital, terlebih untuk mahasiswa dibidang IT seperti Teknik Informatika. Bapak Sardi Salim berekspektasi bahwa hasil pemikiran dari perkuliahan bisa mengembangkan produk-produk atau teknologi digital yang sudah dihasilkan dan dikembangkan agar bisa dikenal luas di masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved