Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Adik Brigadir J Kerap Diberi Uang dan Diundang ke Rumah oleh Istri Kadiv Propam

Terkait tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam, Ternyata Istri Ferdy Sambo sering beri uang ke adik Brigadir J

Editor: Glendi Manengal
Kolase foto Tribun Jakarta
Rumah Dinas Kadiv Propam, Brigadir J dan Istri Irjen Ferdy Sembo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru terungkap ternyata adik dari Brigadir J sering mendapat uang dari Istri Ferdy Sambo.

Sebelumnya Brigadir J tewas ditembak di rumah Kadiv Propam.

Terkait hal tersebut Brigadir J disebut melakuka pelecehan ke Istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 18 Juli 2022, Manado Hujan Ringan, Surabaya Cerah Berawan

Baca juga: Baru Terungkap Fakta Mengejutkan Putri Candrawathi, Ternyata Sering Beri Adik Brigadir J Uang Banyak

Baca juga: KTNA Minsel Sulawesi Utara Gunakan Eco Farming Untuk Tingkatkan Produksi Pertanian

Foto : Irjen Ferdi Sambo dan Putri Candrawathi. Istri Irjen Ferdy Sambo diperkisa terkait kasus Brigadir J dan Bharada E. (Istimewa)

Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, mengungkapkan kebaikan istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, kepada anaknya. 

Dia menyebut, Putri kerap memberikan uang kepada anak bungsunya atau adik Brigadir J saat datang ke rumah Putri.

Hal ini diketahui dari video yang diunggah adik Rosti, Rohani Simanjuntak, di akun Facebook miliknya pada 11 Juli 2022.

Dalam video tersebut, terlihat Rosti menceritakan kebaikan Putri saat berada di samping peti jenazah Brigadir J

"Ku tanya adik, baik kali ini ibu (Putri), dikasihnya adikmu itu uang Rp10 juta kalau datang. Tapi karena besarnya uang sewa rumahnya itu nak. Biaya kosnya itu habis begitulah keuangannya itu," kata Rosti dalam bahasa Batak, sambil menangis.

Dia mengatakan, istri Ferdy Sambo ini yang kerap mengundang anak bungsunya untuk datang ke rumahnya. 

Lebih lanjut, Rosti menyebut perilaku baik dan jujur yang dimiliki Brigadir J ini membuat dia diperhatikan dan disayangi Ferdy Sambo dan istri.

Namun hal itu, kata dia, justru membuat orang lain cemburu dengan anaknya tersebut.

"Jadi cemburunya orang itu karena bapak dan ibu itu menyayangi kalian, karena perbuatanmu yang jujur itunya anaku," ujar Rosti. 

"Padahal kau bilang, selalunya dipanggil ibu, dik ke rumah. Ibu yang panggil sama bapak kalau tidak datang ditelepon terus."

Dalam kesempatan itu, Rosti juga menuturkan Brigadir J sempat menyiapkan pesta ulang tahun untuk sang adik. 

"Pas ulang tahun adikmu kau buatnya meriah anakku Disediakan segala hidangan padahal aku tidak bisa seperti itu," ungkapnya.

"Tapi histeris sekali aku melihat kau diperlakukan seperti ini anakku. Padahal mamakmu enggak bisa melihatmu, enggak bisa ku tolong kau anakku."

Diberitakan sebelumnya, menurut kepolisian, Brigadir J tewas dalam insiden saling tembak dengan rekannya sendiri, Bharada E.

Kejadian tersebut terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022.

Pihak kepolisian menyebut penembakan tersebut dimulai dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Selain itu, Komnas HAM juga tengah melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus polisi tembak polisi tersebut. 

Komnas HAM Bakal Panggil Irjen Ferdy Sambo dan Istrinya

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memanggil dan memeriksa Irjen Pol Ferdy Sambo terkait peristiwa penembakan yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam itu di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Peristiwa penembakan antaranggota polisi itu diketahui menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang merupakan sopir pribadi istri Sambo, Putri Candrawathi.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyatakan pihaknya akan memanggil Ferdy Sambo serta istrinya untuk mendapat keterangan soal kasus ini.

"Kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman dokter, siber dan sebagainya," kata Anam dalam keterangannya, Minggu (17/7/2022).

Foto : Istri Ferdy Sambo dan Brigadir J. (kolase Tribunmanado/ HO/(Dok. Facebook))

"Termasuk juga pihak dari Pak Irjen Pol Sambo, termasuk juga kami berharap bisa bertemu langsung dengan pihak istrinya. Khususnya dalam konteks ini kalau memang dibutuhkan ada pendampingan psikologis macem-macem pasti kami akan setuju dan kami hormati itu," sambungnya.

Sebelumnya Komnas HAM sudah bertemu dengan keluarga Brigadir Yosua di Jambi dan sudah mendapatkan sejumlah informasi.

Anam juga membuka kesempatan untuk masyarakat bila ada yang memiliki informasi lain terkait peristiwa itu, ia mempersilakan untuk langsung datang ke Komnas HAM.

"Sekali lagi Komnas HAM bekerja dan bergerak secara imparsial bekerja dan bergerak secara objektif oleh karenanya kami mau masuk dan mendalami tahapan-tahapan ini berdasarkan fakta," tuturnya.

"Jika banyak yang menyumbang pikiran dan sebagainya soal analisis dan sebagainya nanti prosesnya. Kami tidak berangkat dari motif, kami berangkat dari jejak-jejak fakta yang ada termasuk nanti kalau dibutuhkan kami akan melibatkan sejumlah ahli," tambahnya.

Selain tim dari Komnas HAM, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sudah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penembakan yang menewaskan anak buahnya itu.

Tim khusus tersebut dipimpin Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan perwira tinggi lain. Termasuk di dalamnya Irwasum Komjen Pol Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, serta ada As SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada.

Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono memastikan tim khusus yang dibentuk Kapolri itu akan bekerja profesional.

"Terkait peristiwa ini rekan-rekan sekalian, Polri di sini akan bekerja secara profesional khususnya tim yang sudah dibentuk Pak Kapolri ini, akan bekerja transparan, profesional, dan tentunya akuntabel," kata Gatot Eddy dalam konferensi pers di Komnas HAM, Jumat (15/7).

Dia pun membeberkan apa saja yang sudah dilakukan oleh tim khusus dalam mengusut peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua itu.

"Kita sudah melakukan langkah-langkah proses pendalaman, melengkapi dari pada pengolahan TKP yang ada di TKP yaitu di Perumahan Dinas Polri, di kediaman Bapak Kadiv Propam. Kemudian kita melakukan beberapa kegiatan lagi, pemeriksaan pendalaman oleh tim forensik kita, baik itu laboratorium forensik maupun tim kedokteran forensik," ucap Gatot.(tribun network/git/ham/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Telah tayang di Kompas.tv

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved