Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penjelasan Dokter Forensik Terkait Lebam Ditubuh Brigadir J, Ada Fakta Baru

Menanggapi hal tersebut, dr Novianto menjelaskan luka memar biasanya disebabkan oleh kekerasan dengan permukaan tumpul.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Manado/Istimewa via TribunSumsel.com/Instagram @r.lumiu/via TribunJakarta.com
Kasus kematian Brigadir J. Foto-foto kolase Irjen Ferdi Sambo dan Putri Candrawathi/Bharada E. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Dokter Forensik RSUD Moewardi kini tengah ikut melakukan penyelidikan terkait kasus kematian Brigadir J akibat dugaan baku tembak dengan Bharada E.

Sejumlah kejanggalan pun mulai terjawab dari hasil penyelidikan ke tubuh korban.

Satu di antaranya adalah soal luka memar di tubuh Brigadir J.

Baca juga: Janji Wakapolri Usut Kasus Tewasnya Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo: "Profesional, Transparan"

Simak video terkait :

Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, dr.Novianto Adi Nugroho, memberikan pendapatnya terkait munculnya luka memar pada jasad Brigadir J.

Brigadir J diketahui tewas setelah terlibat baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E, di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7/2022).

Setelah jasad Brigadir J dipulangkan, pihak keluarga pun mengungkap kejanggalan adanya luka memar di tubuh Brigadir J.

Padahal polisi menginformasikan kepada keluarga bahwa Brigadir J tewas karena luka tembak.

Baca juga: Ayah Almarhum Brigadir J Kini Takut Pakai WA Lagi Usai 5 HP Keluarga Diretas, Ada Pesan yang Dihapus

Ibunda Brigadir J yang tewas baku tembak dengan Bharada E histeris lihat kondisi jasad anaknya.
Ibunda Brigadir J yang tewas baku tembak dengan Bharada E histeris lihat kondisi jasad anaknya. (Kolase Tribunnews.com)

Menanggapi hal tersebut, dr Novianto menjelaskan luka memar biasanya disebabkan oleh kekerasan dengan permukaan tumpul.

Atau, luka yang terjadi karena kerusakan pembuluh darah yang darahnya merembes ke jaringan sekitar.

Sehingga daerah luka tersebut akan mengalami perubahan warna pada kulit atau organ tubuh lainnya.

"Luka memar bisa disebabkan oleh kekerasan dengan permukaan tumpul, yaitu luka yang terjadi karena kerusakan pembuluh darah yang darahnya merembes ke jaringan sekitar sehingga tampak perubahan warna di kulit atau organ lain," kata dr Novianto kepada Tribunnews.com, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Isu Perselingkuhan dengan Brigadir J Berhembus Kencang, Istri Irjen Ferdy Sambo Lapor Polisi

dr Novianto mengungkapkan, luka memar juga bisa terjadi pada sekeliling luka tembak.

Memar tersebut muncul karena adanya proses inflamasi di sekitar luka tembak.

"Memar pada luka tembak bisa terjadi pada sekeliling luka saja yang menandai adanya proses inflamasi di sekitar luka tembak," terang dr Novianto.

Ada juga kemungkinan bahwa luka memar yang dimaksud keluarga Brigadir J tersebut adalah lebam mayat.

Pasalnya, setelah 30 menit kematian korban, biasanya akan muncul lebam mayat.

Lebam mayat ini warnanya memang hampir menyerupai luka memar, sehingga bisa disalahartikan sebagai luka memar.

"Tetapi, pada tubuh korban 30 menit setelah kematian akan muncul yang namanya lebam mayat yang warnanya hampir menyerupai luka memar," pungkasnya.

Keluarga Ungkap Kejanggalan Luka Memar pada Jasad Brigadir J

Pihak keluarga mengungkapkan kejanggalan yang mereka temukan setelah menerima jasad Brigadir J.

Yakni terkait adanya luka memar pada Jasad Brigadir J.

Padahal sebelumnya pihak polisi memberitahukan bahwa Brigadir J tewas karena luka tembak.

Menurut Bibi Brigadir J, Rohani, luka memar tersebut berada di bagian perut.

"Tanggal 10 (Juli 2022) hari Minggu karena ada darah keluar dari tangan jari kelingking, keluar darah segar, kami bukalah semua pakaiannya."

"Ternyata di sana ada luka-luka sama memar. Ada memar di bagian perutnya, terus di matanya ini ada kayak luka sayatan, terus di bibirnya juga, di hidungnya ada jahitan," kata Rohani, dilansir Kompas TV, Jumat (15/7/2022).

Usut Kejanggalan, Kompolnas Bakal Temui Keluarga Brigadir J

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kompolnas turut mengusut kejanggalan kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.

Nantinya, Kompolnas bakal bertemu dengan pihak keluarga Brigadir J.

Anggota Kompolnas, Yusuf Warsyim, menyatakan pihaknya bakal mendengar saran dan keluhan dari keluarga Brigadir J. Adapun pertemuan bakal segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Terhadap keluarga almarhum Brigadir J, Kompolnas akan menerima dan mendengar saran dan keluhan mereka. Apapun itu. Mudahan-mudahan Kompolnas segera bisa bertemu dengan pihak keluarga," kata Yusuf Warsyim saat dikonfirmasi, Jumat (15/7/2022).

Kompolnas, kata Yusuf Warsyim, terus monitor dan mengumpulkan berbagai informasi terkait insiden baku tembak 2 personel Polri di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.

Termasuk, informasi apa pun yang berasal dari keluarga almarhum Brigadir J.

Nantinya, menurut Yusuf Warsyim, informasi itu bakal diteruskan kepada tim khusus penanganan kematian Brigadir J bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

"Saya sebagai Anggota Kompolnas akan memberikan masukan kepada Tim Khusus, baik dalam mendalami kasus posisi dan konstruksi hukum insiden baku tembak yang telah dibuat penyidik sebelumnya dan mengungkap yang dipandang adanya kejanggalan-kejanggalan, termasuk itu kejanggalan yang dimaksud keluarga Brigadir J," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yusuf Warsyim menambahkan pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan agar pengusutan kasus tersebut dapat dilaksanakan secara professional dan transparan.

"Saya terus monitor agar pengusutan kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J secara profesional dan transparan berkeadilan serta tepat dan cepat mengungkapkan fakta-fakta yang sesungguhnya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)(Kompas TV/Tito Dirhantoro)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved