Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Ini 5 Tokoh NU yang Berpeluang Jadi Pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Sebanyak lima nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini dinilai layak menjadi pendamping Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dok. Handout
Pengamat politik M Qodari, mengungkapkan cawapres Prabowo kemungkinan besar dipertimbangkan dari latar belakang NU. 

Bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan R. Harry Zulnardy, Erick kemudian mendirikan bisnis media bernama Mahaka Group.

Selain di media, Erick juga bermain di bisnis olahraga.

Erick pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Persib Bandung.

Lalu, di tahun 2012, ia menjadi pemegang saham mayoritas klub sepak bola D. C. United di Amerika Serikat bernama Levien.

Pada 2013, ia menjadi perbincangan lantaran membeli saham Inter Milan dengan kepemilikan 70 persen dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti, senilai 350 juta Euro atau setara Rp 5,3 triliun.

Dilansir Tribunnews.com, Erick resmi menjadi Anggota Kehormatan Banser setelah melalui pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) pada 28 November 2011.

Bergabungnya Erick, dinilai Ketua Umum Pergerakan Rakyat Berdaulat, Wahab Talaohu, menjadi sosok NU yang berpotensial yang bisa maju dalam Pilpres 2024.

5. Profil Muhaimin Iskandar

Dilansir Tribunnews.com, Muhaimin Iskandar lahir di Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966.

Saat ini, Muhaimin menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019-2024.

Ini adalah kali kedua Muhaimin menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Sebelumnya, ia pernah mengisi jabatan yang sama pada masa 1999-2004.

Muhaimin menjadi Wakil Ketua DPR RI saat usianya masih 33 tahun dan termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu.

Selain Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin juga pernah menjadi sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2018-2019.

Pada era Presiden SBY, Cak Imin juga ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).

Karier politiknya melesat ketika dipilih oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 1998.

Muhaimin pertama kali menjadi Ketua Umum PKB pada 2005 hingga 2010.

Pada 1 September 2014, ia secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum karena dianggap berhasil menaikkan suara pemilu 2014 menjadi 9,04 persen.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved